Showing posts with label puasa bunuh sel kanker. Show all posts
Showing posts with label puasa bunuh sel kanker. Show all posts

Tuesday, March 28, 2023

PUASA BUNUH SEL KANKER

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Puasa dapat membunuh sel kanker, pada saat puasa sel kanker menjadi kelaparan, dan tidak bisa bertahan akhirnya mati. Dikutif dari laman www.rsonkologi.com Surabaya, "manfaat dari puasa dapat dirasakan karena sel darah putih membunuh sel kanker. Puasa membuat sel kanker sensitif terhadap kemoterapi, sekaligus melindungi sel normal dan mendukung produksi sel induk".

Dikutif dari www.forestdigest.com, "penelitian Oshumi (1992) mengatakan degradasi protein dipicu oleh terhentinya asupan ke dalam sel. Ketika sel berhenti mendapat suplai asupan makanan, ia memiliki waktu leluasa untuk memilah protein baik dan protein tidak berguna serta mengirimnya ke lisosom untuk dimusnahkan. Peter Longon membuat analogi, puasa seperti pesawat membaut muatan. Beban berlebih membuat pesawat lemah, tidak bisa terbang bebas. Ketika beban sudah dibuat, pesawat menjadi ringan dan dapat terbang dengan normal".

Prilaku sel sebenarnya tidak jauh berbeda dengan prilaku manusia sehari-hari. Manusia-manusia yang kelebihan berat badan cenderung rentan terhadap penyakit, seperti pesawat kelebihan beban yang rentan bisa jatuh kapan saja. Puasa merupakan kegiatan spiritual yang berpengaruh pada faktual, terjadinya reaksi sel terhadap aktivitas puasa. 

Puasa mengendalikan pikiran, perasaan, dan tindakan. Puasa bulan Ramadan dilakukan dengan niat (pikiran), perasaan (lapar dan haus), tindakan dilakukan dari kegiatan saur, berpilaku baik, taraweh, sedekah, itikap, dan shalat idul fitri. Puasa menjadi kegiatan pendidikan yang paripurna menyangkut semua ranah dalam pendidikan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Bagi orang-orang beriman, niat puasa di bulan Ramadan membangkitkan semua potensi baik yang ada di seluruh tubuh manusia. Termasuk sel-sel baik yang ada dalam tubuh. Masuk akal jika sel kanker bisa terbunuh, karena situasi lingkungan, dan jutaan orang berpikir positif tentang bulan Ramadan sehingga memengaruhi pola pikir, rasa, dan tindakan setiap orang. 

Puasa dapat menjadi gaya hidup sehat dilakukan di luar bulan Ramadan

Menggunakan hasil penelitian Murakami, gen-gen dalam tubuh aktif sesuai dengan pola pikir positif sebagai hasil respon terhadap lingkungan. Gen-gen positif akan hidup atau menyala jika pikiran merespon positif situasi dan kondisi yang terjadi di lingkungan. Di bulan Ramadan dengan suasana kental spiritual, selama bulan Ramadan orang-orang yang beriman menyalakan gen positifnya. Sangat dipahami akal jika sel-sel kanker gagal tumbuh dan mati disaat orang puasa di bulan Ramadan.

Bisa dibilang pada bulan Ramadan, keimanan seseorang full power. Puasa di bulan Ramadan dengan niat positif menahan lapar dan haus, telah memberi peluang kepada organ-organ untuk melakukan regenerasi sel. Bulan Ramadan seperti general chek up, dan seluruh organ melakukan recovery. Jika kita identifikasi ayat Al Quran. 

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Al Baqarah, 2:184). 

Perlu banyak kajian penelitian untuk mengungkap berbagai kebaikan bagi manusia dari manfaat puasa. Konsep sakit, puasa, kebaikan, di jelaskan dalam redaksi satu ayat, sangat memungkinkan bahwa aktivitas puasa berkaitan dengan penyembuh penyakit. Allah tidak memberatkan pada orang-orang sakit berpuasa, tetapi untuk memulihkan kembali sel-sel yang rusak, Allah memerintahkan kembali berpuasa di waktu lain, atau membayar fidyah. 

Untuk menjaga kesehatan, puasa menjadi jalan terbaik untuk menjaga kesehatan dan mengobati sakit. Namun demikian dalam melaksanakannya Allah memberi ketentuan, puasa dilakukan dengan kadar kemampuan dan tidak memberatkan. "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu" (Al Baqarah, 2:185). Untuk itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan puasa-puasa sunnah, di luar bulan Ramadan. Dalam arti lain, puasa dapat dijadikan menjadi pola hidup sehat dalam keseharian. Wallahu'alam.