OLEH: MUHAMMAD PLATO
Seluruh aktivitas hidup
di muka bumi adalah berbagi. (Muhammad Plato). Pastikan apa yang anda lakukan
dilandasi oleh semangat berbagi. Di dalam ajaran Islam semangat berbagi sangat
dianjurkan sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Qur’an, “(yaitu) mereka yang
beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian
rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,” (Al Baqarah, 2:3). Oleh karena itu
setiap muslim pasti memiliki semangat berbagi.
Berbagi di dalam ajaran
Islam diniatkan atau tidak diniatkan, tindakan ini pasti akan menghasilkan
balasan. Ada orang mengatakan semangat berbagi dengan ikhlas itu adalah ketika
kita tidak berharap apa-apa. Namun demikian, berharap atau tidak berbagi itu
pasti menghasilkan balasan. Jadi konsep ikhlas itu bukan pada masalah berharap
dan tidak berharap, tetapi kepada siapa harapan itu ditujukan?
Jika Allah mengajarkan
bahwa hanya kepada Tuhan Yang Satu lah kita berharap, maka apapun harapan itu
harus tertuju kepada-Nya. Setiap tindakan dan harapannya bukan kepada-Nya maka
tindakan atau perbuatan itu batal atau tidak bernilai ikhlas. Apapun tindakan
kita, apapun yang kita harapkan, selama harapan itu digantungkan kepada Allah
maka itulah jalan lurus! Sekalipun di dalam jalan lurus dalam menjadikan Allah
sebagai satu-satunya harapan ada tingkatannya. Tingkatan yang rendah adalah
berharap dunia kepada Allah, dan setinggi-tingginya harapan adalah berharap syurganya
Allah.
"Semakin besar kekayaan material, intelektual, spiritual yang kita miliki dibagikan maka semakin besar kesejahteraan yang akan kita dapatkan". (Muhammad Plato) |
Saya rasakan berbagi itu
ringan ketika yang kita harapkan bukan bersifat material tetapi pujian Allah.
Sekalipun di dalam hati kita tetap ada harapan Allah memberi balasan dalam
bentuk material. Teknis berharap kepada Allah, agar semua kita dapatkan adalah
meminta kekayaan (kesejahteraan) di dunia dan kekayaan (diakhirat) di akhirat.
Dalam setiap tindakan kita dalam berbagi, gantungkan kepada Allah harapan didunia
dan akhirat.
Berbagi tidak harus
selalu bersifat material. Sebagaimana konsep sedekah dalam agama islam tidak
berkaitan secara khusus dalam bentuk materi, tetapi segala aktivitas yang
bermanfaat bagi orang lain, atau dinilai baik oleh Allah itulah sedekah. Shalat
pada dasarnya adalah tindakan yang dinilai baik oleh Allah dan mencegah perbuatan
keji dan munkar yang dapat merugikan orang lain. Shalat masuk dalam kategori
sedekah.
Pada saat penulis menulis
tulisan ini, dan berbagai melalui media sosial, tulisan ini jika menginspirasi
orang menjadi berprilaku baik, maka tulisan ini bisa jadi sedekah. Demikian
juga orang-orang yang membuat video-video pembelajaran, motivasi, ceramah
agama, kemudian membagikannya ke internet, mereka-mereka adalah ahli sedekah.
Semangat memberi
(sedekah) harus jadi mindset setiap orang jika menginginkan hidup sejahtera.
Semakin besar harta, kekayaan material, intelektual, spiritual yang kita miliki
dibagikan maka semakin besar kesejahteraan yang akan kita dapatkan. Orang-orang
yang memiliki semangat militan dalam berbagi, mereka telah diberi petunjuk
berpikir oleh Allah.
Oleh karena perintah Allah
kepada setiap manusia untuk berbagi, bisa kita ambil pelajaran bahwa Allah sesungguhnya
memerintahkan kepada kita semua untuk menjadi orang kaya. Orang kaya tidak
ditandai dari kepemilikan harta benda tetapi karakternya. Karakter orang kaya
adalah tidak cinta dunia, dan segala tindakannya mengundang banyak harta. Karakter
yang menyolok dari orang kaya adalah selalu memohon pertolongan kepada Allah
dan punya semangat tinggi dalam berbagi. Wallahu’alam.