Sunday, February 2, 2025

SOPAN SANTUN ADALAH KEMUNAFIKAN

Oleh: Muhamad Plato

Sopan santun adalah kemunafikan. Sopan santun lebih banyak digunakan untuk menutupi diri sendiri agar tidak disangka orang jahat. Sopan santun banyak digunakan orang untuk tujuan kepentingan pribadi, kamuflase, pura-pura, lari dari tanggung jawab, lepas dari masalah. Prilaku munafik digambarkan sebagai sifat-sifat egositik yang dominan atau individualistik pada diri seseorang.

Potensi kemunafikan ada dalam setiap diri seseorang dan ada dalam setiap penganut agama. Hakikat kemunafikan yang sering dilakukan adalah kemunafikan kepada Tuhan yang ditampilkan dalam bahasa sopan santun, argumen ilmiah, dan penampilan.

"Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman." (Al Baqarah, 2:8). Inilah gambaran dari Al Quran, bahwa kemunafikan dikemas oleh mereka dalam bahasa sopan santun. 

"Dan apabila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." (Al Baqarah, 2:11). Orang munafik bersembunyi dibalik bahasa sopan santun. 

Ajaran Islam di dalam Al Quran, hampir dipastikan 100% tujuan utama untuk pendidikan karakter. Maka ada hadis mengabarkan karakter Nabi Muhammad sebagai Al Quran berjalan. 

Al Quran adalah petunjuk bagi manusia agar tidak jadi orang-orang munfafik. Di dalam Al Quran dijelaskan, orang-orang munafik digambarkan sebagai orang-orang yang mengaku berprilaku baik dengan argumen-argumen yang baik. 

Dalam dunia politik praktis, orang-orang yang tidak berpendidikan politik menggunakan sopan santun sebagai cara membangun citra diri. Sopan santun digunakan untuk menutupi kekurangan pada dirinya. Sopan santun digunakan untuk menutup kesalahan-kesalahan yang dilakukannya. Sopan santun digunakan untuk meraih penghargaan.

Sopan santun yang baik dilakukan oleh orang-orang beriman. Sopan santun orang beriman bertujuan mewujudkan kebaikan untuk kehidupan orang banyak. Sopan santun orang beriman dinarasikan dengan niat baik untuk kepentingan orang banyak.

Sopan santun orang beriman dinarasikan untuk menciptakan perdamaian dan kesejahteraan masyarakat. Pendidik adalah orang beriman yang punya sopan santun dalam bernarasi. Sopan santun dinarasikan dengan fakta dan data untuk mengajarkan pengetahuan demi menemukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam hidup.***  


Saturday, February 1, 2025

TRANSFORMASI DAN TEKNOLOGI DALAM PERISTIWA ISRA MI'RAJ

Oleh: Muhammad Plato

Ada khas peringatan Isra Mi'raj era presiden Prabowo Subianto, yaitu Ilham Akbar Habibie tampil menarasikan peristiwa Isra Mi'raj dari sudut pandang sains. Jika ilmuwan, ulama, guru, dosen, ustad, cerdas, seharusnya bisa menangkap apa pesan dari pemerintah pada para ilmuwan dan ulama. 

Narasi Ilham Akbar Habibie membawa pesan pemerintah bahwa umat beragama jangan stagnan memahami agama sebatas ritual dan seremonial. Tampilnya Ilham Akbar Habibie adalah kode umat Islam ketingalan, selalu ribut berbeda pendapat dalam hal-hal ritual yang tidak secara langsung menyelesaikan masalah sosial.

Secara pribadi saya mengakui bahwa umat beragama sangat tertinggal sekali dalam berbagai hal. Pola pikir, karakter, ilmu pengetahuan, teknologi, kita akui umat beragama sangat tertinggal. Isra Mi'raj hendaknya menjadi momen kabangkitan umat Islam dalam mengembangkan sain dan teknologi.

Perisitwa Isra Mi'raj jika kita baca dari sudut pandang sains, mengandung pesan-pesan mendalam tentang keharusan umat beragama untuk selalu melakukan transformasi dalam kehidupan bermasyarakat. Transformasi yang harus dilakukan adalah menyederhanakan ritual dan mengembangkan kehidupan yang lebih cerdas dan sejahtera. 

Agama tidak lagi sebatas narasi tentang kewajiban-kewajiban manusia mengabdi kepada Tuhan melalui ritual. Agama adalah solusi, petunjuk, pedoman, hidup dari Tuhan agar hidup manusia sejahtera di dunia dan akhirat. Ritual-ritual agama diambil ajaran yang sesuai tuntutan Nabi Muhammad, tidak diada-adakan yang pada akhirnya jadi pemborosan dan tidak produktif.

Shalat, puasa, adalah ritual ajaran agama Islam yang sederhana sesuai tuntunan Nabi Muhammad. Di luar itu, ritual-ritual keagamaan tidak penting dilakukan. Ajaran ibadah amaliah yang perlu dikembangkan adalah sedekah. Umat beragama didongkrak harus produktif melalui konsep ahli sedekah.

Konsep sedekah menaungi seluruh kehidupan termasuk dalam pemikiran, prilaku, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Peristiwa Isra Mi'raj pada saat itu diluar kemampuan rasio manusia, tetapi melalui perkembangan teknologi, persitiwa Isra Mi'raj adalah peristiwa tranformasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus dikembangkan oleh umat beragama. 

Banyak pesan-pesan ilmu pengetahuan yang dapat digali dari kisah para nabi, tongkat menjadi ular, tongkat membelah laut, bahasa burung, bahasa semut, obat penyakit, kendaraan supercepat, pesawat luar angkasa, piring terbang, dan lain-lain. Jika pesan-pesan ini berhasil ditangkap oleh umat beragama, setiap peristiwa Isra Mi'raj kita akan mengemukakan lompatan-lompatan ilmu pengetahuan yang telah berhasil dikembangkan oleh umat beragama.

Prof. Bagus Muljadi mengatakan peneliti Amerika berhasil menemukan sumber geothermal dari mitos orang Yogyakarta melalui informasi dari para spiritualis, mengapa tidak kita jadikan objek penelitian ilmiah dari kejadian-kejadian yang ada dalam sumber ajaran agama. Prof Fahmi Basya telah memulainya dengan mengembangkan konstruksi piring terbang bersumber dari Al Quran. Sayang sekali ilmuwan dan ulama kita, tidak memahami Isra Mi'raj sebagai peristiwa transformasi umat beragama.?***