Oleh: Muhammad Plato.
Apa sebab terjadinya bencana di Los Anggeles Amerika Serikat? Jawaban umumnya merujuk pada gejala alam. Di surat kabar Media Indonesia dijelaskan beberapa sebab terjadinya bencana.
Pertama karena kekeringan ekstrim. Kondisi ini membuat tanaman, pohon, menjadi kering. Kedua, Angin Santa Ana yaitu angin yang bertiup kecang dari daratan menuju pantai California Selatan mempercepat penyebaran api. Ketiga, perubahan iklim ikut mendukung terjadinya bencana. Kemarau panjang, suhu tinggi, sangat mendukung terjadinya bencana kebakaran.
Jawaban mengapa terjadi bencana kebakaran di Los Anggeles, narasinya berhenti sampai di gejala alam dan bencana. Lalu apa yang harus kita lakukan? apakah kita harus membuat dingin suhu bumi? bagaimana caranya? Menanam hutan kembali? Siapa yang menanam?
Photo Udara Los Anggeles (Sumber CNBC Indonesia, Sabtu, 11/1/2025) |
Kejadian-kejadian di muka bumi ini adalah pelajaran untuk manusia. Apakah cukup puas dengan jawaban bahwa ini hanya gejala alam karena perubahan iklim? Narasi kitab suci perlu kita sampaikan pada umat manusia.
Di dalam kitab sucinya, orang kristen mempercayai hukum tabur tuai. Dalam Al Quran, banyak diberitakan, setiap perbuatan baik akan menghasilkan kebaikan dan setiap perbuatan buruk akan menghasilkan keburukan. Di dalam agama Hindu ada hukum karma. Para ilmuwan mengatakan sebagai hukum tarik menarik. Ketiga hukum yang dijelaskan dalam ajara agama dan sains konteknya sama seperti dijelaskan dalam Al Quran.
"Barang siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." (Al Qashshas, 28:84).
Jika kita perhatikan apa yang dilakukan para pemimpin Amerika Serikat terhadap rakyat Palestina? Pembantaian telah dilakukan sejak 7 Oktober 2023 hingga sekarang belum berakhir. Mereka tidak lagi berprikemanusiaan, anak-anak, perempuan hamil, orang tua, mereka bunuh menggunakan senjata mematikan. Rumah sakit, tempat ibadah, fasilitas umum, jalan-jalan, mereka hancurkan.
Berita kekejaman ini tersebar luas di seluruh dunia. Ini zaman teknologi informasi. Kekejaman Amerika Serikat terhadap rakyat Palestina disaksikan anak-anak, remaja, dan orang tua. Ini fakta bukan cerita fiksi yang dibuat-buat untuk film.
Hukum tabur tuai, hukum karma, kebalasan dibalas kejahatan, kebaikan dibalas kebaikan, bukan hanya terjadi dalam skala negara, kita bisa membuktikan dalam skala kecil kehidupan pribadi kita. Anda bisa lakukan perbuatan buruk konsisten bertahun-tahun, lalu apa yang akan terjadi pada anda? Jika anda merasa menjadi orang sukses dan terpandang dari perbuatan buruk anda, itu hanya prasangka anda yang sementara.
Saya hanya ingin mengingatkan para pemimpin Amerika Serikat, kebijakan-kebijakan buruk yang bertujuan merusak tatanan kehidupan manusia di muka bumi, akan berdampak buruk pada negara mu sendiri. Jika kejadian di Los Angeles tidak membuat pemimpin Amerika Serikat berpikir reflektif, ada hukuman kedua, sampai suatu bangsa menuju kebinasaan.
Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. (Al An'aam, 6:6).
Allah tidak kejam, Allah tidak menghinakan orang, Allah tidak menghukum orang. Manusia menerima setiap apa yang dikerjakannya, Allah sudah menetapkan dan pemilik hukum dalam kehidupan. Manusia telah dianugerahi akal oleh Allah dan Allah memerintahkan untuk menggunakannya.***
No comments:
Post a Comment