Wednesday, December 11, 2024

500 TAHUN LEBIH MATAHARI TERBIT DARI BARAT

Oleh: Muhammad Plato

Dalam hadist Nabi dikatakan, “salah satu tanda kiamat sudah dekat adalah bila matahari sudah terbit dari Barat”. Sepintas ramalan ini tidak masuk akal dan hanya terjadi jika Tuhan sudah menghendaki dan kapan terjadinya di luar jangkauan akal manusia. Maka dari itu, kita beranggapan tanda ini lebih bersifat khayalan dan jauh dari kenyataan sebab tidak mungkin  matahari terbit dari Barat.

Namun tidak demikian, dalam Al Qur’an dikatakan “Tuhan memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya” (Ar-Rahman:17). Dari keterangan ini dapat dipahami bahwa matahari memiliki dua tempat terbit dan terbenam yaitu barat dan timur. Artinya, menurut pandangan kita pada saat matahari terbit dari timur sebenarnya sedang terbenam di barat, dan pada saat matahari terbenam di barat sebenarnya sedang terbit di timur. Jadi secara fakta matahari memiliki dua tempat terbit yaitu barat dan timur.


Maka, prediksi Nabi Muhammad SAW terjadinya kiamat ditandai dengan terbitnya matahari dari barat bukan khayalan sebab matahari kenyataannya memiliki dua tempat terbit dan dua tempat terbenam. Berkaitan dua tempat matahari terbit, saat ini terdapat dua peradaban besar yang mengatasnamakan Barat dan Timur.

Lebih lanjut untuk memahami dan menemukan tanda matahari terbit dari Barat sebagai tanda-tanda kiamat dapat kita pahami melalui pendekatan filosofis. Dalam perjalanan sejarah, kehidupan dunia  selalu diwarnai pertentangan dua peradaban yaitu Barat dan Timur. Secara ekstrem digambarkan oleh Rudyard Kipling, “Timur adalah Timur dan Barat adalah Barat, keduanya tidak akan pernah bisa bertemu!”. Kenyataannya sekarang budaya Barat dan Timur bersifat kontradiktif, yaitu budaya Barat cenderung rasional dan budaya Timur cenderung mistis dan religius. Huntington (2002) meramalkan, keduanya akan terjadi benturan peradaban.

Setelah runtuhnya peradaban Mesir, Persia, Islam dan Kristen Ortodok, peradaban rasio muncul mendominasi budaya dunia. Kepandaian Barat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menggeser budaya-budaya mistis dan religius dari Timur. Melalui rasionalitasnya, Barat berhasil memimpin peradaban duniawi namun gagal bangun kerajaan akhirat.

Kebangkitan Barat dimulai sejak tahun 1500 M. dikenal dengan masa renaisance. Kebebasan berpikir telah mengilhami Barat untuk mengeksplorasi keajaiaban-keajaiban dunia dengan mengembangkan ilmu pengetahuan. Hukum-hukum alam terpecahkan dan berbagai teknologi terciptakan.

Revolusi Industri menjadi tanda kebangkitan Barat dalam bidang IPTEK, dan penerapannya membawa dampak perubahan revolusioner pada tatanan dan pola hidup masyarakat dunia saat itu. Penggunaan tenaga mesin mengakibatkan munculnya pengangguran dan terbukanya jurang pemisah antara si kaya dan miskin. Banyaknya jumlah produksi dan rendahnya biaya produksi telah mengukuhkan suatu lapisan masyarakat baru, yaitu golongan kapitalis yang menduduki kelas tertinggi di masyarakat.

Kesenangan hidup yang ditampilkan golongan kapitalis berkembang menjadi pandangan hidup materialistis. Di bawah ekonomi merkantilis negara-negara Barat berlomba mencari harta kekayaan (emas, bahan baku industri dan tempat pemasaran) sebanyak-banyaknya. Hal ini telah mendorong eksplorasi kekayaan alam secara besar-besaran di seluruh penjuru dunia.

Dunia Timur yang bersifat mistis dan religius yang menafikan penggunaan akal (kebebasan berpikir) akhirnya menjadi korban keserakahan Barat. Eksplorasi kekayaan berubah menjadi perampasan dan perampokkan terhadap dunia Timur. Sistem penjajahan menjadi gaya baru untuk menguasai kekayaan di dunia Timur. Barat berubah menjadi negara-negara imperialis serakah dan menghalalkan segala cara untuk mencapai segala tujuan hidupnya yang materialistis.

Kemudian, rasionalisme yang diusung budaya Barat, menggeser nilai-nilai mistis dan religius. Rasionalisme didorong menjadi satu-satunya pembenaran terhadap sebuah realitas. Sesuatu yang tidak masuk akal dianggap sebagai hal yang tidak ilmiah dan harus dibuang jauh-jauh. Akibatnya, manusia menjadi terasing dan tidak percaya terhadap ajaran-ajaran agama dan tradisi yang sulit dimengerti akal. Mereka mengakui keberadaan Tuhan, tetapi Tuhan didudukkannya  tinggi-tinggi di atas langit dan tidak mampu lagi menyentuh bumi.

Pengaruh budaya Barat dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pola prilaku manusia berubah menjadi sosok materialistis, egois, serakah, sombong, dan menyepelekan Tuhan. Sikap manusia berubah menjadi agresif dan tidak terkontrol. Akibatnya terjadi krisis dalam dimensi moral, mental dan spiritual. Kerusakan lingkungan, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, homoseksual, lesbi, wabah penyakit dan korupsi adalah bukti krisis multidimensi yang tidak terelakkan akibat pengaruh rasionalisme.

Budaya Timur yang tidak berdaya dengan serangan rasionalisme budaya Barat, berpura-pura tidak menyerah. Para mistikus sibuk membangkitkan kembali budaya-budaya ritual kepercayaan para nenek moyang dengan dalih kembali pada tradisi. Padahal ritual-ritual tersebut hanya berisi pemborosan yang dimanfaatkan untuk kepentingan devisa (materi) dengan kedok pariwisata. Bagi kaum religius mereka sibuk bangun tempat-tempat ibadah (mesjid/gereja/pura/wihara) di mana-mana, untuk menjamin dan mempermudah umat dalam melaksanakan ibadah. Namun pada prakteknya, ritual ibadah hanya jadi obat penetral sementara.

Melihat realitas sosial ini, masyarakat  dunia Timur seolah-olah tidak bisa lagi menikmati matahari terbit dari Timur. Bagaimana tidak, begitu matahari terbit yang kita saksikan adalah pertentangan antar sekte agama dan suku. Ketegangan politik antar negara, ancaman perang nuklir, wabah penyakit, kemiskinan, kelaparan, kebodohan dan tangisan-tangisan rakyat Palestina tidak pernah kering. Itulah gambaran dunia Timur yang seolah-olah sudah tidak bisa lagi menikmati lagi hangatnya sinar matahari pagi dari Timur.

Akhirnya, kita berkesimpulan bahwa budaya timur yang mistis (menghendaki kehidupan yang harmonis selaras dengan alam) dan religius (menghargai dan mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari) telah terbenam. Rasionalisme Barat telah mengalahkan pola-pola mistik dan religius dunia Timur. Krisis moral, mental, spiritual  bersifat multidimensional. 

Kepura-puraan dunia Timur dalam mempertahankan eksistensinya adalah kenyataan begitu kuat dan sulitnya membendung pengaruh-pengaruh negatif yang diakibatkan budaya rasionalisme.  Inilah bukti ramalan Nabi Muhammad SAW, bahwa kiamat sudah dekat, ditandai dengan matahari sudah terbit dari Barat.  Kita tidak sadar, sudah 500 tahun lebih matahari terbit dari Barat. Ada budaya yang sedang bangkit akan menggantikan budaya rasionalisme Barat. Wallahu’alam.

No comments:

Post a Comment