Saturday, June 15, 2024

PALESTINA PEMENANG PERANG

Oleh: Muhammad Plato

Perang terbuka antara Palestina dan Israel terjadi sejak tanggal Oktober 2023. Sekarang kurang lebih sudah berlangsung 9 bulan. Pasukan jihad Palestina dengan persejataan rakitan ternyata mampu bertahan melawan  persenjataan canggih pasukan Israel. 

Jatuh korban perang banyak dari pihak Palestina. Korban perang dari Palestina bukan tentara tapi warga sipil terdiri dari bayi, anak-anak, orang tua, ibu-ibu, dan ibu hamil. Setiap hari korban-korban warga sipil dari Palestina berjatuhan. 

Dukungan masyarakat internasional mengalir untuk Palestina. Mayoritas negara-negara di dunia melalui PBB mengakui kemerdekaan Palestina, kecuali Amerika Serikat. Kemenangan ada di pihak Palestina. Amerika Serikat dan Israel mulai terdesak dan enggal mengakui kekalahan.

Secara fisik Palestina telah kehilangan harta dan nyawa akibat perang, namun secara moral rakyat Palestina telah menjadi tanda bahwa kebenaran tidak akan kalah oleh kebatilan. Rakyat dunia telah disadarkan oleh rakyat Palestina.

Rakyat Palestina telah membantu dunia menemukan kebenaran dari Allah siapa manusia-manusia terkutuk di muka bumi ini. Rakyat Palestina telah membuktikan sebuah kebenaran Al Quran, orang-orang tidak beriman kepada Allah jika berperang tidak akan meraih kemenangan. Sunatullah, keburukan tidak akan mengalahkan kebenaran.

"Dan sekiranya orang-orang kafir itu memerangi kamu pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah) kemudian mereka tiada memperoleh pelindung dan tidak (pula) penolong. Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunatullah itu." (Al Fath, 48:22-23).

Ketetapan yang tidak berubah dari dulu hingga sekarang adalah keburukan tidak akan pernah menang melawan kebaikan. Bagi orang-orang beriman kepada Allah tidak ada kekalahan di dunia. Mati di medan perang dengan keimanan kepada Allah adalah kemenangan. 

Bagi orang beriman kekalahan dan kemenangan bukan perkara mati atau hidup. Kemenangan perang bagi orang beriman di medan perang adalah mati syahid atau hidup. Orang-orang beriman selama hidup tidak akan berhenti berperang membela kebenaran.

Secara psikologis, orang-orang beriman kepada Allah yang esa, semakin sulit hidup mereka hadapi, semangat berperang mereka tidak akan pernah berhenti. Semakin sulit situasi mereka hadapi, keimanan semakin tinggi. Cara pandang masyarakat beriman pada kehidupan, ketika menghadapi kesulitan ekstrim cara pandang mereka berubah menjadi dominan kepada kehidupan sejahtera di akhirat. 

Faktor psikologi di atas telah menjadi sebab rakyat Palestina tumbuh menjadi manusia-manusia kuat dan takkan terkalahkan. Seiring dengan waktu, simpati masyarakat dunia mulai mengalir untuk rakyat Palestina. Lambat tapi pasti, pergeseran penguasa dunia akan terjadi. 

Raja-raja durhaka akan digantikan dengan raja-raja bijaksana. Ketika raja-raja bijaksana menjadi penguasa dunia, kedamaian dunia akan benar-benar tercipta. Damai adalah anugerah terbesar dari Allah. Raja-raja bijaksana tidak membalas keburukan dengan keburukan. Raja-raja bijaksana menjadi hari kememangan sebagai hari pengampunan. Itulah contoh teladandari Rasulullah SAW. ketika membebaskan Mekah.

No comments:

Post a Comment