Friday, June 21, 2024

ISLAM, IMAN, PENDIDIKAN

Oleh: Muhammad Plato

Orang-orang beriman punya kualitas lebih tinggi dari orang-orang Islam. Perbedaan ini dijelaskan di dalam Al Quran. Mari kita lihat, apa perbedaannya?

Orang-orang Islam belum tentu berkualitas, karena kualitas orang Islam diukur dari keimanannya. Pantas jika kita saksikan, prilaku-prilaku paradok terjadi di negara dengan penduduk beragama Islam. Sebuah bangsa belum tentu berkualitas jika hanya sekedar tercatat dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) beragama Islam.

Jepang bukan negara dengan penduduk beragama Islam, tapi masalah prilaku tertib, disiplin, sehat, bersih, dan hemat, mereka jagonya. Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam, tapi masalah ketertiban, sopan-santun, prilaku sehat, mereka nomor satu dari belakang.

Masalah di Indonesia bukan karena agama Islamnya, tetapi karena kualitas keimanannya. Status beragama Islam tidak serta merta kualitas hidup seseorang menjadi baik, karena kualitas keberagamaan seseorang tergantung pada keimannya pada Tuhan. 

Lalu apa bedanya orang Islam dan orang beriman? Kita coba buka penjelasannya dari Al Quran. Sumber ajaran agama Islam otentik dan primer adalah Al Quran. 

"Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada mereka): "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: "Kami telah Islam", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (Al Hujurat, 49:14)". 

Tingkatan orang Islam terbagi dua. Pertama beragama Islam. Ketika orang menyatakan diri memeluk Islam, status mereka tercatat sebagai pemeluk Islam. Selama orang tersebut mengakui dirinya beragama Islam, tercatat di KTP, dia akan diperlakukan sebagai orang Islam. Menyatakan diri memeluk Islam baru sebatas status keberagamaan. 

Kedua, masalah keimanan tidak bisa melekat menjadi status seseorang. Keimanan sesuatu yang sifatnya dinamis, tidak seperti status agama Islam di KTP. Keimanan seseorang selama hidup akan terus mengalami ujian. Ketika menghadapi ujian, keimanan akan mengalami masa naik dan turun. Untuk itulah Allah menegur orang yang mengatakan dirinya telah beriman. 

Kualitas orang-orang Islam dilihat dari keimanan. Konteks keimanan seseorang bisa naik atau turun berkaitan dengan pendidikan. Untuk itu, fungsi pendidikan bagi orang Islam adalah meningkatkan tingkat keimanan kepada Tuhan, dengan membaca (iqra)untuk menguak berbagai rahasia langit dan bumi.

Memeluk agama Islam, seperti memasuki sebuah lembaga pendidikan. Sebagaimana di lembaga pendidikan, orang beragama Islam harus meningkatkan keimanannya tahun demi tahun. Upaya untuk meningkatkan keimanan adalah membaca berbagai riset, survey, fenomena, dan refleksi diri.

Pada akhirnya kualitas keimanan orang Islam dilihat dari perbuatannya. Orang-orang Islam berkualitas tinggi tidak dilihat dari panjang jenggot, pakaian gamis, dan besar gulungan sorban, tapi dilihat dari prilaku-prilaku baik sehari-hari sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Jika diantara orang Islam terjadi perdebatan tentang pengertian islam dan iman, maka segera akhiri dengan memperlihatkan perbuatan-perbuatan baik yang telah dan akan terus dilakukan sebagai wujud ketaatan kepada Allah.***





No comments:

Post a Comment