Oleh: Muhammad Plato
Palestina telah luluh lantak karena serangan Israel dan sekutunya. Balita, anak-anak, remaja, orang tua, ibu hamil, pasien, nyawanya tidak berharga di mata mereka. Rumah sakit, masjid, ambulan, rumah warga, jalan-jalan, kuburan, bagi mereka semua target untuk dihancurkan. Sungguh ini perang yang tidak beretika. Perang yang dikendalikan oleh hawa nafsu buruk yang merusak.
Kisah ini menjadi, kisah sejarah paling memilukan di abad 21 ini. Tidak ada rasa kemanusiaan, tidak ada hak asasi manusia. Secara terang-terangan mereka menganggap manusia sebagai binatang. Miliaran manusia menyaksikan kekejaman perang abad 21 yang tidak berprikemanusiaan.
Sejarah dunia kini menjadi milik rakyat Palestina. Rakyat Palestina berjuang untuk mendapat kemerdekaan, sementara lawannya sekutu negara-negara besar dengan kemampuan teknologi tinggi. Kini rakyat Palestina hanya berpegang teguh pada janji-janji Allah. Mereka bisa bertahan sekuat tenaga dengan berharap pada janji Allah.
Kisah rakyat Palestina seperti kisah sejarah zaman dahulu, ketika Nabi Muhammad mendapat serangan dari gabungan pasukan dengan kekuatan penuh, yaitu perang Khandaq. Pada saat itu, orang-orang beriman mendapat ujian yang mengguncangkan jiwa. Orang-orang yang jiwanya terguncang karena lemah imannya, melarikan diri dari perang. Mereka beralasan untuk menghindari peperangan.
Bagi orang-orang dengan kekuatan iman kepada Allah, ternyata datangnya pasukan dengan sekutunya adalah tanda bahwa janji Allah akan datang. Allah akan mendatangkan kemenangan setelah kehancuran diterima oleh orang-orang beriman.
Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (Al Ahzab, 33:22).
Serangan besar-besaran dari Israel dan sekutunya adalah janji Allah, bahwa setelah kehancuran akan segera datang kemenangan. Serangan demi serangan yang meluluhlantakkan Palestina, bagi orang-orang beriman semakin bertambah iman dan ketundukkannya kepada Allah.
Ketetapan Allah tidak akan mengalami perubahan. Allah memberi pertolongan kepada orang-orang beriman setelah mereka mengalami kesulitan. Sesungguhnya pertolongan Allah akan datang dari arah yang tidak disangka-sangka dan tidak disadari.
"Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apa pun. Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Al Ahzab, 33:25).
Kita semua sedang menantikan kemenangan itu akan datang. Allah menurunkan ujian kepada orang yang dihendaki-Nya dan menurunkan bantuan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Cukuplah Allah sebagai penolong dan pelindung bagi orang-orang beriman kepada-Nya.
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (Al Ahzab, 33:41).
Sesungguhnya apa yang dijanjikan Allah telah datang. Apabila kita sudah mendapat kabar gembira dari Allah dan Rasulnya, kepada siapa lagi hendak kita percaya? Tidak ada lagi kebenaran yang melebihi apa yang telah Allah janjikan di dalam kitab suci Al Quran.***
No comments:
Post a Comment