Oleh: Muhammad Plato
Ketika anda mengatakan, "bangsa Israel adalah bangsa yang diberkati Tuhan. Selamat anda sudah termakan oleh propaganda Israel dan sekutunya, karena anda menganggap Israel cerdas, dan diri anda sendiri bodoh". Tidak ada kebodohan paling bodoh di muka bumi ini kecuali menganggap diri sendiri bodoh dihadapan manusia atau bangsa lain.
Menganggap diri kita bodoh hanya boleh dilakukan ketika kita berhadapan dengan Tuhan. Sesama manusia atau bangsa, kita tidak berhak membodoh-bodohi diri atau membangga-banggakan orang lain.
Allah menciptakan manusia dengan bahan baku yang sama. Manusia memiliki kelemahaman dan keunggulan, karena itu tidak akan pernah ada manusia bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Kita tidak sadar, otak kita telah dicuci oleh opini-opini yang mengandung propaganda zionis Israel yang menginginkan semua bangsa mengakui keunggulan bangsanya.
Sayangnya, banyak orang yang tidak sadar dengan mengamini begitu saja narasi-narasi yang dibuat kaum zionis. Pada akhirnya, mental kita menjadi bangsa lemah dan tergantung pada bangsa lain. Bukti bahwa setiap manusia cerdas, dijelaskan di dalam Al Quran.
Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (Al Baqarah, 2:285).
Jadi jelas bahwa tidak ada perbedaan bagi setiap orang. Fakta bahwa bangsa Israel punya kecerdasan secara intelektual, tetapi kita lihat fakta juga, bahwa bangsa Israel dalam hal etika, moralitas, dan spiritual, mereka sangat bodoh. Mereka mewarisi karakter sombong, merasa diri paling berkuasa, merasa diri paling hebat, dan berani menentang kekuasaan Tuhan.
"Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." (Al Israa, 17:4).
Propaganda yang dilakukan Israel bersama sekutunya adalah melalui jalur-jalur paling strategis yaitu, pendidikan, ekonomi, dan teknologi. Pada bidang pendidikan, propaganda menggunakan kontrol terhadap pemikiran. Mereka membuka beasiswa-beasiswa internasional untuk menarik seluruh insan terbaik dunia masuk perguruan tinggi yang dikelolanya. Mereka dilatih untuk melahirkan pemikiran pada bidang filsafat, sains, dan teknologi informasi yang kemudian mereka kembangkan untuk diklaim menjadi miliknya, dan dipropagandakan melalui media yang sudah dikuasainya.
Dalam bidang ekonomi mereka gunakan satu sistem ekonomi global yang bisa mengontrol seluruh perekonomian dunia. Mereka jadikan dolar US sebagai alat transaksi dunia. Di pendidikan mereka promosikan standar metodologi penelitian, dan menjadikan kecerdasan intelektual sebagai satu-satunya ukuran kecerdasan manusia sebagaimana keunggulan yang mereka miliki.
Mereka memisahkan agama dan ilmu. Mereka tahu jika agama tidak dipisahkan dengan ilmu, semua orang akan sadar, berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Politik diskriminasi, pecah belah, adalah model akan pola pikir semua orang menjadi diskrimantif dan tidak suka satu sama lain. Pada akhirnya, semua orang akan mengakui keunggulan bangsanya.
Cap "teroris" adalah upaya propaganda terhadap orang-orang yang konsen terhadap ajaran agamanya. Media-media yang berhasil mereka kontrol kerap memberitakan keunggulan-keunggulan sains dan teknologi yang dimilikinya. Upaya ini dilakukan untuk semakin menguatkan agar bangsa-bangsa lain tunduk pada kekuasaannya.
Namun sebaik-baiknya rencana jahat yang dilakukan manusia, Allah memiliki rencana. Di era teknologi informasi saat ini, dengan keterbukaan informasi membuat penduduk dunia mulai sadar akan kebodohannya selamanya ini. Kebohongan demi kebohongan terungkap dengan terang benderang.
Inilah manusia unggul menurut pandangan Allah, bukan seperti yang dipropagandakan Israel dan sekutunya. "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (Ali Imran, 3:110).
Siapapun yang membaca ayat ini, dialah yang dipilih Allah menjadi manusia unggul. Dan kriterianya bukan pada kecerdasan intelektual yang bisa menciptakan sains dan teknologi. Orang-orang unggul adalah mereka yang bisa mengajak kepada kehidupan damai sejahtera, dan mencegah pada kehancuran atas dasar keimanan kepada Tuhan.
Maka bisa kita saksikan, manusia-manusia yang berbuat kerusakan, melakukan genosida, membunuh anak-anak, perempuan, menghancurkan rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan rumah-rumah warga sipil, apakah itu yang dimaksud dengan manusia-manusia unggul? Semoga Tuhan memberkahi pikiran kita semua dan menjauhkan kita semua dari tipu daya setan.***
No comments:
Post a Comment