OLEH: MUHAMMAD PLATO
Buat para pembakar Al Quran, sebagai muslim sebenarnya tidak ada kekhawatiran sedikitpun jika anda berbuat jahat pada Al Quran. Kami sudah belajar dari Al Quran bahwa tidak ada keburukan kecuali akan kembali kepada pelakunya. Maka bagi kami yang telah belajar dari Al Quran, tidak ada kebencian sedikit pun kepada para pembakar Al Quran, sekalipun kalian membakar segudang Al Quran.
Kami orang Islam berpikir dengan pedoman Al Quran. Kalian yang menjahati orang Islam, sebenarnya kalian adalah teman baik kami. Allah mengajarkan kami dalam Al Quran seperti itu.
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. (Fushshilat, 41:34).
Kami yang belajar hidup dari Al Quran, telah membuktikan dan meyakini bahwa Al Quran adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Dari Al Quran kami mengetahui bahwa yang memelihara Al Quran adalah Allah, bukan kami. Maka jika kalian membakar Al Quran, kami tidak khawatir Al Quran akan hilang dari muka bumi, karena Allah pemilik bumi ini yang memelihara Al Quran.
sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lohmahfuz), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan. (Al Waqiah, 56: 77-79)
Buat para pembakar Al Quran, kalian tidak sedang melukai kami sedikit pun, kalian sedang melukai diri sendiri. Allah mengajarkan cara berpikir yang membuat kami hidup damai di muka bumi ini. Segala keburukan untuk kami tidak datang dari prilaku buruk kalian pada kami, tetapi prilaku buruk kamilah yang akan membuat hidup kami sulit.
Barang siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan. (Al Qashshas, 28:84).
Segala prilaku muslim berpedoman pada Al Quran, bukan pada pendapat manusia bernama guru, ustad, kiai, atau ulama. Para ulama kami adalah mereka yang takut pada Allah dan mereka menyampaikan kebenaran Al Quran tanpa menambah atau mengurangi.
Bagi para pembakar Al Quran, sesungguhnya cara pandang kalian sudah dipenuhi dengan hati benci. Ketika hati benci maka sepenuh langit dan bumi pun kebaikan, kebaikan akan kalian persepsi dengan buruk. Kalian telah memandang baik dan buruk atas dasar pandangan mu sendiri, sesungguhnya kamu sudah menuhankan diri mu sendiri.
Kami sebagai muslim tidak boleh berkelahi, tidak boleh membunuh, tidak boleh berperang, kecuali jiwa kami terancam akan dibunuh. Kami berperang, bukan demi kekuasaan, arogansi suku, bangsa, atau negara, tetapi untuk menjaga eksistensi kami, atau untuk menghentikan peperangan agar segera tercipta perdamaian.
Buat para pembakar Al Quran, kami diperintah Allah tidak boleh membalas keburukan dengan keburukan. Kami sudah tahu apa yang akan terjadi pada kalian. Kami yang belajar dari Al Quran, akan mendoakan kalian semoga keselamatan dan kedamaian menjadi milik kalian.***
No comments:
Post a Comment