Oleh: Muhammad Plato
Shalat secara fisik dimaknai sebagai gerakan ruku dan sujud dengan bacaan-bacaan doa yang dicontohkan oleh Rasulullah. Orang shalat bisa dilihat dari ritual dengan gerakan-gerakan ruku dan sujud.
Kualitas shalat seseorang tidak dapat diukur dari gerakan ruku dan sujud. Kualitas shalat seorang muslim diukur berdasarkan kualitas komunikasi orang itu dengan Allah pada saat shalat.
Inti dari shalat adalah doa, maka seluruh gerakan shalat berisi bacaan-bacaan doa kepada Allah. Doa pada saat shalat dilakukan dengan cara membangun komunikasi dengan Allah. Setiap perpindahan gerak dalam shalat selalu diikuti oleh takbir yaitu Allahu Akbar.
Sebagian besar orang memahami Allahu Akbar dengan arti Allah maha besar. Ulama lain ada yang berpendapat bahwa Allahu Akbar artinya adalah fokus pada Allah.
Pengertian Allahu Akbar dalam arti fokus pada Allah dirasa dapat dipahami. Kalimat Allahu Akbar pada setiap pergantian gerakan shalat adalah komando kepada hati dan pikiran agar dalam setiap gerakan shalat harus fokus kepada Allah.
Jika dalam shalat orang tidak fokus kepada Allah, maka shalatnya kurang berkualitas. Hati dan pikiran sifatnya sensitif dan mudah sekali terpengaruh oleh beribu-ribu pengetahuan yang masuk ke dalam hati dan pikiran. Oleh karena itu dalam shalat, setiap perpidahan gerak diingat oleh kata-kata Allahu Akbar atau fokus pada Allah.
Menjaga hati dan pikiran tetap fokus pada Allah ketika shalat, sangatlah penting. Fokus kepada Allah dalam shalat menjadi inti dalam kegiatan shalat yang dapat dikatakan khusyuk.
Di dalam Al Quran Allah mememberi keterangan bahwa isi dari shalat adalah upaya memohon pertolongan pada Allah. Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (Al Baqarah, 2:45).
Pertolongan dalam hal apa? Tentu saja memohon pertolongan dalam segala hal permasalahan yang sedang dihadapi manusia. Sudah jadi kodrat hidup manusia di dunia pasti punya masalah. Maka shalat adalah karunia dari Allah agar manusia selalu punya solusi dalam menghadapi masalah yang dihadapinya. Jadi shalat itu adalah solusi dalam usaha menyelesaikan masalah.
Maka dari itu, pemahaman dan pengertian shalat harus dipahami oleh orang Islam. Shalat bukan sekedar pengabdian manusia pada Allah, tapi shalat adalah tindakan beribadah orang Islam yang sebenarnya bermanfaat bagi orang yang melaksanakannya bukan untuk menyenangkan Allah.
Jika shalat tujuannya untuk menyenangkan Allah, sebenarnya Allah tidak butuh apa-apa dari manusia, tetapi manusia yang butuh kepada Allah. Maka dari itu, shalat bagi seorang muslim adalah kebutuhan bagi muslim sebagai cara untuk mendapat pertolongan dari Allah yang maha penolong.
Inti dari shalat adalah doa, dan doa dalam konteks berpikir adalah upaya membangun harapan baik pada Allah. Harapan-harapan yang dibangun pada Allah akan menghasilkan optimisme. Dan optimisme yang dibangun dengan harapan pada Allah tidak akan mati, karena Allah sebagai pemberi harapan tidak akan pernah mati.
Maka dari itu, bagi seorang muslim shalat itu penting dalam kontek sebagai pembangun harapan. Bagi seorang muslim, shalat menjadi energi hidup yang tidak akan pernah mati, maka di syariatkan dilakukan minimal lima kali dalam sehari. Maka selama seorang muslim melaksanakan shalat dia adalah manusia-manusia tangguh yang tidak akan pernah mati harapannya.***
No comments:
Post a Comment