OLEH: MUHAMMAD PLATO
Jika anda masih memahami kata ikhlas adalah berbuat sesuatu tanpa berharap apa-apa, dipastikan anda kurang pengetahuan. Definisi ikhlas sebagai perbuatan yang tidak berharap imbalan jasa apa-apa, merupakan definisi generasi lama. Sekarang usia saya 48 tahun, konsep ikhlas berbuat tanpa berharap apa-apa sudah ada. Jika sekarang anda masih memahami ikhlas dalam arti berbuat tanpa berharap apa-apa, anda tidak banyak belajar dalam hal agama.
Jika anda mau tetap mepertahankan ikhlas dengan konsep lama di atas, silahkan saja. Namun saya jamin selamanya anda akan jadi pembohong. Mengapa demikian? Karena Allah sudah menciptakan manusia dengan nalurinya berharap. Tidak ada satupun manusia yang tidak punya naluri berharap dari setiap pekerjaan yang dia lakukan. Jadi kalau anda diajari, ikhlas sebagai perbuatan yang tidak berharap apa-apa, selama-salamanya nurani anda akan berbohong pada diri anda sendiri.
Berikut adalah alternatif bagaimana memahami konsep ikhlas. Saya tidak mengatakan ini yang paling benar. Tetapi silahkan anda simak lebih menarik mana untuk dipahami. Apakah konsep lama yang akan menuntut anda berbohong terus pada diri anda, atau konsep yang saya ajukan.
Ikhlas adalah bekerja tuntas, dan terus bekerja dengan penuh harap pada Allah |
Konsep ikhlas saya kembangkan dari Al Quran. Saya olah data yang ada di Al Quran. Di dalam surat Alam Nasyrah ayat 7-8. "Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap".
Dua surat ini saya jadikan patokan untuk mengembangkan konsep ikhlas. Mengapa ayat ini saya jadikan sebagai sumber untuk mengembangkan konsep ikhlas? Ada kaitan dengan surat Al Ikhlas ayat 2yang mengatakan "Allah adalah Tuhan yang kepada Nya segala sesuatu". Dikaitkan dengan surat Alam Nasyrah, Allah adalah gantungan harapan semua makhluk".
Untuk itu berkaitan dengan konsep Ikhlas, intinya adalah menggantungkan harapan pada Allah. Harapan apa? Harapan-harapan baik untuk kehidupan di dunia maupun akhirat. Jadi orang-orang yang ikhlas adalah mereka yang menggantungkan harapannya kepada Allah dalam kegiatan apapun yang mereka kerjakan.
Namun demikian, sebelum manusi menggantungkan harapannya kepada Allah, orang-orang profesional mengikuti apa yang diperintahkan Allah yaitu bekerja secara profesional. Ciri dari kerja profesional adalah "Kerja Tuntas" kemudian mengerjakan pekerjaan yang lain sungguh-sungguh sampai selesai.
Jadi jika kita perhatikan, orang-orang ikhlas itu adalah mereka yang mengerjakan apa saja dengan tuntas, dan harapannya fokus pada Allah. Mereka yang kerja profesional, menyadari bukan pekerjaannya yang menghidupi dia, tetapi harapan-harapan pada Allah lah yang bisa menghidupinya. Harapan pada Allah yang terus memberi energi pada orang-orang bekerja. Sehingga orang-orang yang berharap pada Allah selalu terbaca sebagai orang profesional, karena pekerjaannya selalu tuntas, sehingga dapat dipercaya.***
No comments:
Post a Comment