OLEH: MUHAMMAD PLATO
Islam agama yang ramah terhadap kehidupan sosial. Misi dari ajaran Islam untuk menaklukkan dunia di bawah kerajaan Islam, tetapi menaungi dunia dengan kesalehan sosial dari ajaran Islam. Islam mengajarkan nilai-nilai kebenaran yang bersifat universal. Islam berbicara tentang kemanusiaan. Salah satu bentuk kemanusia yang diajarkan dalam ajaran Islam adalah Allah memerintahkan kepada umat manusia khususnya penganut agama Islam untuk menafkahkan sebagian harta.
Harta adalah makhluk hidup. Harta karena hidup dia bergerak. Seperti manusia hidup, harta harus berputar seperti konsep hidup yaitu masuk dan keluar lubang. Manusia yang sudah tidak bisa bergerak, dia dikatakan mati dan akan membusuk. Demikian juga dengan harta, jika dia tidak bergerak maka dia akan membusuk.
Ini dalil yang saya gunakan mengapa harta kita hidup, dan dia akan selalu bergerak keluar mencari pemiliknya. "Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian." (Adz Dzaariyat, 51:19).
Ilmu kaya itu adalah sedekah. Penjelasan rasional mengapa harus sedekah? Karena harta di makhluk hidup. Agar harta itu tetap hidup maka harus tetap bergerak. Sedekah akan menghidupkan harta karena dengan sedekah harta kita jadi sehat.
Karena harta itu hidup, jika seseorang menyimpannya alias tidak menyalurkannya untuk kepentingan orang lain, maka dengan sendirinya harta itu akan bergerak keluar dari kepemilikkan kita dengan caranya sendiri. Harta yang ditimbun akan memaksa pemiliknya untuk mengeluarkan hartanya agar bergerak. Harta yang memaksa keluar dari pemiliknya akan menimbulkan efek negatif bagi pemiliknya. Bisa jadi dengan kehilangan, penyakit mematikan, kecelakaan, perampokkan, pemborosan, dan berurusan dengan penegak hukum.
Harta yang sehat jika secara sadar harta itu digunakan untuk membantu mensejahterakan orang lain. Agar harta tidak berdampak buruk bagi pemiliknya, di dalam Islam orang diajarkan bagaiamana memelihara harta agar tumbuh dan berkembang dengan biak. Saluran-saluran cara memelihara harta Allah perintahkan dengan isitilah, sedekah, infak, zakat, wakaf, hibah, waris, fidyah, dan diyat.
Istilah yang paling umum cara menggerakkan harta adalah sedekah. Sedekah bukan hanya perintah pada manusia untuk mengeluarkan harta, tetapi perintah sedekah dapat dipahami bahwa sesungguhnya harta yang kita miliki adalah makhluk hidup, harus bergerak seperti manusia. Harta yang tidak bergerak, kebanyakan diam, ditumpuk, tanpa aktivitas, sebagaimana manusia, harta juga akan mengalami sakit dan yang kena dampaknya adalah manusia yang memilikinya.
Masalah-masalah yang dihadapi orang, sesungguhnya berkaitan dengan keahliannya memelihara harta. Jika harta itu digerakkan, maka harta akan sehat dan berdampak pula pada pemiliknya. Harta sifatnya ingin selalu bergerak, karena didalam harta kita ada milik atau hak orang lain. Harta inilah yang harus digerakkan agar tidak berdampak buruk pada sebagian harta yang lainnya. Jika harta milik orang lain ini tidak digerakkan atau diinfakkan, maka lama-lama akan bertumpuk dengan memaksana keluar dari pemiliknya secara paksa dan menyakitkan pemiliknya.
Secara psikologis, dalam harta yang kita miliki ada sebagian harta yang sifatnya selalu ingin bergerak mencari pemiliknya. Inilah psikologi harta yang harus dipahami. Masalahnya berapa ukuran harta yang harus kita keluarkan karena bukan milik kita? Setiap tahun baiknya keluarkan 2,5% dari seluruh harta, dan tambahi dengan sedekah dan infak.
Jika tidak percaya, silahkan saja anda simpan harta anda tanpa sedekah. Anda akan merasakan harta anda akan keluar dengan caranya sendiri dan keluarnya dengan tidak disangka-sangka dan di luar kesadaran kita. Jadi hati-hatilah, karena harta kita hidup. Jangan sampai anda mati bergelimang harta.***
No comments:
Post a Comment