OLEH: MUHAMMAD PLATO
Allah mengetahui apa yang
terjadi di masa lalu dan masa yang akan datang. Kisah di masa depan telah dikabarkan
di dalam Al-Qur’an. Manusia di masa depan nasibnya sangat ditentukan oleh
prilakunya di masa lalu. Masa depan adalah masa dimana manusia hidup dengan
kecepatan cahaya. Sebuah fenomena terjadi, manusia-manusia yang telah migrasi
ke masa depan ada yang bercita-cita kembali ke masa lalu. Cara berpikir yang
sangat tidak bisa diterima oleh akal sehat, yaitu cara berpikir para penghuni
neraka. Mereka menginginkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Masa lalu
adalah sebuah masa dimana setiap orang tidak mungkin melaluinya untuk kedua
kali.
Penghuni neraka adalah orang-orang sakit pikir yang hidupnya selalu berandai-andai. Para penghuni neraka selalu telat berpikir. Kemampuan mereka menerima dan melakukan hal-hal baik selalu terlambat. Untuk itulah orang-orang yang lalai atau selalu terlambat dalam melaksanakan kebaikan (shalat), mereka termasuk golongan telat mikir sama dengan prilaku penghuni nereka. Penghuni neraka itu ada di masa depan dan ingin kembali ke masa lalu di dunia.
“Atau supaya jangan ada yang
berkata ketika ia melihat adzab: 'Kalau sekiranya aku dapat kembali (ke dunia),
niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik'. (Az Zumar, 39:58).
“Dan jika kamu melihat
ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan
(ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi
orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang
mengharukan)” (Al ‘An’aam, 6:27).
“Dan berkatalah
orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia),
pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri
dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal
perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan ke
luar dari api neraka”. (Al-Baqarah, 2:167).
Harapan-harapan yang
dimiliki penghuni neraka adalah harapan hampa. Harapan untuk kembai ke masa
lalu yang tidak mungkin terjadi. Harapan mereka hanya ada dalam imajinasi yang
tidak akan pernah jadi kenyataan. Hidupnya hanya di isi dengan penyesalan demi
penyesalan yang tidak akan pernah berakhir.
Kehidupan dunia adalah
kesempatan yang diberikan Tuhan untuk melakukan perubahan. Kesempatan berbuat
baik hanya ada dalam kehidupan dunia. Mereka yang hidupnya di penuhi dengan
kebaikan di dunia tidak ingin kembali ke masa lalu. Mereka selalu menatap masa
depan dengan penuh harapan dan optimisme. Harapan orang-orang yang berbuat baik
adalah harapan nyata. Masa depan selalu menjadi impian yang diidam-idamkan.
Bagi orang-orang yang berbuat baik harapan itu selalu ada di depan, sebaliknya
bagi penghuni neraka harapan-harapan baik itu ada di masa lalu. Harapan-harapan
orang baik telah dijanjikan Tuhan, dan harapan-harapan penghuni neraka hanya
akan jadi penyesalan.
No comments:
Post a Comment