OLEH: MUHAMMAD PLATO
Diskusi dengan seorang ahli
pendidikan Dudung Nurullah Koswara (DNK) menjadi inspirasi tuisan ini. Beliau
melontarkan kaimat singkat namun perlu pemahaman mendalam, “Allah itu gue
banget”. Kalimat ini mengandung makna sangat mendalam sekalipun disampaikan
dalam bahasa anak millennial. Bahasa ini jika dirunut dari para pemikir muslim
terdahulu, akan menuju pada satu imam besar yang menjelaskan tentang kisah
cinta makluk kepada Tuhannya. Manusia bebas mengekpresikan rasa cintanya kepada
Tuhan dengan kemampuan bahasa masing-masing. Demikian juga, Sujiwo Tejo
mengambarkan Tuhannya sebagai “Tuhan
Yang Maha Asyik”. Sujiwo Tejo menggambarkan Tuhan sebagai Yang Maha Ngangenin
dan selalu membuat orang senang.
Orang-orang yang sudah
merasa dekat dengan Tuhannya akan mengekspresikan yang dicintainya dengan
bahasa-bahasa tafsirnya sendiri. Seperti Nabi Muhammad SAW memanggil istrinya siti
Aisyah dengan “yang bermuka merah”. Itulah manusia, bebas merefresentasikan
kecintaannya dengan ekspresi hatinya. Bagi para motivator, Allah adalah
motivator, bagi pemikir Allah adalah inspirator.
Terlepas dari persepsi orang tentang Allah, esensinya adalah manusia bebas mendekati Allah dengan kemampuan bahasa dan berbagai cara untuk tetap menjaga kedekatannya dengan Allah. Namun demikian, apapun persepsi orang, keyakinan yang harus tetap dijaga adalah Allah tetap Esa, Allah tidak sama dengan makhluk, dan Allah tidak beranak, ibu dan bapak. Adapun ekspresi cintanya pada Allah tergantung pada manusia bagaimana cara mendekatinya.
Berlogika Tuhan bukan
memakhukkan Tuhan, tetapi hanya sebatas refresentasi manusia agar pikiran selalu
dekat dengan Tuhan. Allah mengabarkan bahwa orang-orang yang selalu merasa dekat
dengan Tuhan adalah mereka yang akan diberi kesejahteraan dunia dan akhirat. Wahyu
Al-Qur’an adalah anugerah Tuhan untuk manusia, logika-logika yang terkandung di
dalamnya adalah panduaan agar manusia merasa selalu dekat dan dibimbing oleh
Tuhan.
“Allah itu gue banget”,
menurut penulis adalah ekpresi seorang DNK bagaimana beliau begitu kenal dengan
siapa Tuhannya. “Allah itu gue banget” mengekpresikan bahwa DNK sangat sering
berkomunikasi dengan Tuhan. Kedekatannya dengan Tuhan, DNK mengidolalakan Tuhan
sehingga DNK ingin menjadi seperti sifat-sifat seperti yang dimiliki Tuhan dan
berakhlak seperti Tuhan. Sekaipun sebagai manusia DNK tidak bisa menyamai
Tuhan, tetapi keinginannya hanya bisa diungkapkan dengan ekpresi bahasa dengan
pilihan kata khusus dan spesial, “Allah itu gue banget”.
Untuk itu tidak ada yang
mematasi seseorang untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan Tuhan Yang Esa. Manusia
bebas mengekpresikan bagaimana cintanya kepada Tuhan, namun jika sudah cinta
sama Tuhan, jangan coba-coba menduakan cinta kepada Tuhan, karena Syeh Abdul Qadir
Jailani mengatakan, “Tuhan Maha Cemburu”. Jadi rayulah Tuhan dengan kata-kata
paling menyenangkan yaitu, “Ya Tuhan hanya engkaulah satu-satuhnya Tuhan yang
aku cintai, maka cintailah Aku dengan segenap hati Mu”. Semoga Allah ridha dan berkata,
“jika cinta mu seluas lautan, maka cinta Ku pada Mu seluas langit dan bumi”.
Makasih Dr. Toto Suahrya, guru Saya menulis
ReplyDeleteoke
ReplyDelete