OLEH: MUHAMMAD PLATO
Setiap orang pasti terjebak
karena selalu membayangkan bahwa ketampanan Nabi Yusuf dilihat dari wajahnya.
Untuk itu tidak semua orang bisa tampan seperti Nabi Yusuf. Padahal ketampanan
Nabi Yusuf yang hakiki bukan dari wajahnya tetapi dari kepribadiannya. Maka
dari itu, semua orang bisa setampan Nabi Yusuf dengan meneladani
kepribadian-kepribadian yang dimiliki oleh Nabi Yusuf.
Jika keutamaan Nabi Yusuf dari
ketampanan, maka tidak semua orang tampan menarik hati para wanita. Maka dari
itu, wanita-wanita baik hanya tertarik pada ketampanan akhlak dari para kaum
lelaki. Seperti Khadijah tertarik pada Nabi Muhammad saw bukan karena
ketampanan fisiknya sekaipun Nabi Muhammad tampan, namun karena ketampanan
akhaknya yaitu kejujurannya.
Dan wanita (Zulaikha) yang
Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya)
dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf
berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan
aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan
beruntung. (yusuf, 12:23)
Ketampanan Nabi Yusuf yang dapat dimiiki oleh kita adalah kemampuan membalas kebaikan orang lain dengan kebaikan sebagai mana Allah mengajarkan. Nabi Yusuf menolak ajakan mesum karena ingat kebaikan demi kebaikan yang telah dilakukan oleh majikannya.
Yusuf berkata: “Supaya kamu
bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. (12:47).
Ketampanan Nabi Yusuf adalah kemampuannya dalam mengelola investasi modal,
aset, bahan pokok, miik negara untuk mempersiapkan kesejahteraan masyarakat di
masa mendatang.
Dan aku tidak membebaskan
diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (12:53). Ketampanan Nabi yusuf terletak
pada kemampuannya mengendalikan nafsu yang cenderung pada perbuatan buruk.
Kemampuan Nabi Yusuf mengendalikan Nafsunya hingga Beliau tidak tergoda oleh
bujuk rayu wanita.
Berkata Yusuf:
"Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang
yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan." (12:55). Selanjutnya,
ketampanan Nabi Yusuf teretak pada kepandaian dalam mengelola uang negara untuk
kepentingan rakyatnya. Beliau pandai dalam mengadministrasikan, dan mengatur
pengeluaran serta pemasukan dengan jelas.
Dan tatkala Yusuf menyiapkan
untuk mereka bahan makanannya, ia berkata: "Bawalah kepadaku saudaramu
yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat bahwa aku
menyempurnakan sukatan dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu? (12:59).
Ketampanan Nabi Yusuf, Beliau mampu berbuat amanah, memberikan hak bantuan
kepada rakyatnya tanpa melihat bagaimana rakyat memperlakukan baik atau buruk
terhadap dirinya.
Mereka berkata: "Apakah kamu
ini benar-benar Yusuf?" Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini
saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami".
Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah
tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik". (12;90).
Ketampanan Nabi Yusuf adalah kesabaran dan ketakwaannya kepada Allah dalam
menghadapi cobaan demi cobaan yang dialaminya.
No comments:
Post a Comment