OLEH: MUHAMMAD PLATO
Sosok Kang Ade londok adalah orang sederhana dan hidup dari kalangan
masyarakat biasa. Ketika menjadi artis tentu saja Kang Ade belum memiliki
pengalaman banyak tentang dunia artis. Jika Kang Ade merasa dibuli dan jadi
pesakitan karena kritikan masyarakat itulah ujian jadi artis. Kritikan masyarakat
sebenarnya mata pelajaran yang harus dipahami dan dijawab oleh Kang Ade Londok
dengan perubahan ke arah yang lebih profesional. Masyarakat tidak salah karena pada
umumnya masyarakat senang mengapresiasi yang buruk demikian juga dengan hal
baik.
Keputusasaan Kang Ade Londok menjadi artis adalah kejujuran
beliau sebagai orang biasa yang lugu. Kata-kata kasar yang sering dikemukakan
Kang Ade saya tidak memandang hal yang buruk karena melihat dari mana latar
belakang dia berasal. Itulah gaya komunikasi di lingkungan pasar dan kebiasaan
mereka sehari-hari. Ketika gaya komunikasi itu dilakukan dilingkungan pasar,
gaya komunikasi itu dimaklumi karena semua orang di lingkungan tersebut sudah
terbiasa. Namun ketika gaya komunikasi itu dishare di media sosial maka
konsumsinya bukan sebatas orang yang biasa ada di lingkungan pasar, tetapi
semua kalangan mulai anak-anak sampai orang-orang dewasa dengan latar belakang
berbeda, termasuk Pak Gubernur bahkan mungkin Pak Presiden.
Ketika Kang Ade tetap dengan gaya komunikasinya di media
sosial, maka Kang Ade baru menyadari bahwa ada norma dan nilai sosial yang dikontrol
oleh masyarakat. Sebenarnya hal ini biasa-biasa saja, Kang Ade Londok tidak perlu
putus asa dan terlalu kecewa. Kang Ade Londok harus berterimakasih pada
masyarakat yang peduli pada pribadi Kang Ade, dan mau terus mengapresiasi
karya-karya Kang Ade. Saran saya Kang Ade terus berkarya, dan terus belajar.
Masalahnya Kang Ade mau belajar atau tidak?
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan manusia adalah hal wajar. Semua anak Adam
tempatnya salah. Ketika Kang Ade salah dan minta maaf, itulah manusia baik.
Lalu mereka yang terlalu merasa benar, lebih senior, lebih profesional
disitulah penyakit manusia yang selalu melampaui batas. Seharusnya Kang Ade Londok
meneruskan kegiatannya membantu promosikan pedagang-pedagang kecil, dengan terus
melakukan refleksi, belajar dari kesalahan-kesalahan yang dilakukannya.
Kang Ade Londok menurut penulis pada dasarnya orang baik. Kebaikan
Kang Ade Londok yang bisa disaksikan oleh semua orang adalah Kang Ade sangat berbakti
pada ibunya. Hubungan sosial manusia yang dianggap baik oleh Allah pertama
kalinya adalah bagaimana hubungan manusia itu dengan orang tuanya.
Seburuk-buruknya prilaku manusia di masyarakat, selama dia menunjukkan baktinya
pada orang tua, dia akan diselamatkan Allah karena sikap hormat dan kebaikannya
pada orang tua. Sabda Nabi Muhammad Saw bahwa “ridhonya orang tua adalah
ridhonya Allah”. Ini ketetapan Allah bahwa manusia baik dapat dilihat bagaimana
dia memperlakukan orang tuanya.
Kebaikan selanjutnya yang bisa kita saksikan dari Kang Ade
Londok adalah selalu memohon maaf kepada masyarakat atau siapaun yang merasa
terdzalimi oleh dirinya. Semua kesalahan yang pernah dilakukannya kepada
siapaun dia selalu meminta maaf. Inilah kebaikan manusia yang bisa kita apresiasi
dari manusia lain. Salah adalah sifat dasar manusia, peminta maaf yang lembut hati
dan pemberi maaf sangat jarang ada pada pribadi manusia, karena Maha Lembut dan
Pemberi Maaf adalah sifat Tuhan yang dimiliki oleh manusia-manusia berakhlak baik.
Dua kebaikan dari Kang Ade Londok adalah pelajaran besar bagi
bangsa ini. Persepsilah orang dari sisi-sisi baiknya, lalu nasehatilah
keburukan-keburukannya dengan santun. Namun harus diingat, yang menasehati dan
dinasehati sebenarnya sama-masa manusia yang punya prilaku buruk yang
keburukannya tidak ingin diketahui orang. Tuhanlah pemilik segala kebaikan dan absolut.
No comments:
Post a Comment