OLEH: MUHAMMAD PLATO
Menyimak tayangan
talkshow dalam satu stasiun televisi swasta ternama ada getaran hati yang
menandakan satu frekuensi. Aznan Lelo adalah maestro logika Tuhan. Seluruh isi
talk shaw semua mengandung ajaran logika dari Tuhan yang disampaikan dalam
bahasa lugas, lepas, tanpa beban, santai, dingin, dan nyaris minim ekpresi,
namun sangat full inspiration.
Adnan Lelo memiliki gelar akademik panjang dan
memiliki salah satu profesi bergengsi di negeri ini, namun prilakunya sangat
unik dan karakternya ganjil sangat berbeda dengan karakter manusia yang pernah
kita temui di muka bumi ini.
Menurut Beliau, “ada tiga
profesi di muka bumi ini yang tidak boleh menentukan tarif, yaitu guru, dokter,
dan pengacara”. Filosofi ini sangat melangit karena sumbernya bukan dari
pemikiran manusia material yang menghitung penghasilan dengan hitungan untung
rugi secara material.
Etika jual beli lainnya, tidak boleh kedua
belah pihak saling memberatkan. “…Dan persaksikanlah apabila kamu berjual
beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan…”
(Al Baqarah, 2:282). Letak kekhalalan dari jual beli adalah kedua belah pihak
tidak ada yang merasa dibebani, dan saling menyulitkan. Jual beli dilakukan
dengan jiwa ikhlas, rela melepas dan bahagia menerima.
Aznan Lelo selama praktek
jadi dokter tidak pernah menentukan tarif pada pasiennya. Pesien membayar dokter
dengan memasukkan uang ke dalam amplop yang tidak diketahui jumlahnya. Sesekali
terdapat amplop kosong dan tidak pernah jadi masalah karena tidak diketahui
orangnya. Setiap hari pasien yang dilayaninya antara 30 sampai 153 orang. Amplop
amplop yang diterima dari pasien selalu ada alokasi untuk zakat dan orang tua.
Setiap pasien dilayani dengan baik tanpa melihat latar belakang.
No comments:
Post a Comment