OLEH: MUHAMMAD PLATO
Presiden Perancis telah
mengampanyekan kembali ajaran Islam di Eropa. Semakin dihujat ajaran Islam akan
semakin dipelajari banyak orang. Penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw dengan
karikatur tidak akan merendahkan kemuliaan Nabi Muhammad Saw. presiden Perancis
dan pendukungnya sedang berperang dengan dirinya sendiri. Bisa jadi diawal abadi 21 ini, prilaku-prilaku
pemimpin seperti presiden Perancis ini adalah tanda sedang meredupnya kekuasaan
Perancis di kancah internasional.
Kebebasan berkespresi yang
sedang dikampanyekan presiden Prancis pada akhirnya akan menenggelamkan negaranya
sendiri. Kebebasan berkepresi yang dijamin undang-undang negara mereka akan menjadi
boomerang bagi kehancuran bangsa mereka sendiri, lambat tapi pasti.
Ketika mereka membuat
karikatur Nabi Muhammad Saw, mereka tidak sedang berhadapan dengan umat Islam,
tetapi sedang berhadapan dengan kekuasaan Allah yang memiliki hukum-hukum dalam
kehidupan. Bagi siapa saja yang berniat melecehkan kekasih Allah, dia sedang
berhadapan langsung dengan Allah swt. Presiden Perancis kelak pasti menyesal.
Percaya atau tidak, yakin atau
tidak yakin, mengakui atau tidak, hukum Allah telah ditetapkan dan itu berlaku
pasti. “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri,”
(Al Israa, 17:7). Satu ayat ini cukuplah menjadi catatan kita bahwa presiden
Perancis sedang mengubur dirinya sendiri. Ketetapan Allah berlaku untuk alam
semesta. Pahami dan hayati ayat ini dengan baik, dan mari kita buktikan
sama-sama apa yang akan terjadi pada orang-orang yang berprilaku jahat. Dia
sendiri yang akan menerima kejahatan itu. Pengadilan Allah akan mengadili
dengan seadil-adilnya.
Jika kekasih Allah direndahkan, dihinakan, maka Allah sendiri yang akan bertindak. Allah akan menggerakkan alam, hewan, tumbuhan, manusia, untuk mengadilinya. Dengan keterangan satu ayat di atas, sebagai muslim kita tidak akan membalas kejahatan dengan prilaku jahat. Reaksi-reaksi yang kita lakukan semata-mata untuk saling mengingatkan bahwa hidup ini tidak memiliki kebebasan yang melampaui batas. Kebebasan kita dibatasi oleh kehormatan harkat dan martabat manusia lain.
Jika umat Islam memuliakan
Nabi Muhammad saw, bukan semata-mata umat Islam mengkultuskan Nabi Muhamad saw,
tetapi karena umat Islam diperintah Allah untuk menghormati, menghargai, dan
memuliakan Nabi Muhammad Saw. Bagi non muslim yang tidak percaya pada ajaran
Islam, mungkin Nabi Muhammad saw bukan siapa-siapa, tetapi Allah telah mengutus
Nabi Muhammad Saw sebagai penyejahtera kehidupan umat manusia.
Islamofobia
adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka, diskriminasi,
ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan Muslim (id.wikipwdia.org), telah
terjadi di masyarakat Perancis, hal ini bukti bahwa negara yang kita anggap maju
ternyata sekelas presidennya pun tidak literat. Mereka tidak bisa membaca pola
prilaku kehidupan masyarakat di dunia. Mereka hanya memandang dunia berdasarkan
pengetahuan empiris atas dasar sudut pandang mereka sendiri tanpa belajar sudut
pandang dari bangsa, budaya, dan agama orang lain. Untuk itulah kemajuan
Perancis dalam budaya, teknologi, tidak menjamin bangsa Perancis menjadi bangsa
berperadaban tinggi, karena mereka ternyata telah terjebak oleh kesombongan,
dan keangkuhan dirinya sendiri.
Ternyata presiden-presiden
kita dan masyarakat Indonesia dalam hal ini lebih berperadaban tinggi dibanding
masyarakat Perancis. Dalam Undang-Undang
RI sampai kapan pun undang-undang kita tidak akan pernah membenarkan warga
negaranya untuk menghina orang-orang suci yang disucikan oleh masyarakat dan
agama orang lain. Prilaku seperti ini bukan semata larangan dari UU Republik
Indonesia, tetapi masyarakat beragama terutama umat Islam telah dilarang oleh
Allah untuk menghina agama atau orang-orang suci agama lain dengan cara atau
ekpresi apapun. Dalam undang-undang negara kami bukan kebebasan berekspresi
jika menghina dan merendahkan keyakinan orang lain.
“Dan janganlah kamu memaki
sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan
memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan
setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah
kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka
kerjakan. (Al An’aam, 6:108).
Itulah ajaran Islam yang
sebenarnya sempurna. Jika diantara kami orang Islam ada yang menghina agama lain,
orang-orang suci agama lain, itu tidak mewakili ajaran Islam tetapi mewakili
prilaku seseorang yang belum paham Islam sekalipun dirinya mengaku beragama
Islam.
Mantaf kawan
ReplyDeleteGood
ReplyDeletehaturnuhun ka sadayana. mugi manfaat ilmu kanggo sadayana
ReplyDelete