OLEH: MUHAMMAD PLATO
Umat Islam setiap hari
minimal 17 kali akan berdoa kepada Tuhannya, “Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang
telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang
dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Alfatihah, 1:6-7). Diantara
doa yang dipanjatkan orang Islam, doa ini termasuk yang paling banyak
dilantunkan.
Hidup ini faktanya terdiri
dari dua jalan, jalannya lurus diridhai jalan kanan dan jalan lurus dimurkai
jalan kiri. Dua jalan sama-sama mendaki jika kita menjalaninya. “Dan Kami
telah menunjukkan kepadanya dua jalan. Maka tidakkah sebaiknya ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar?. Tahukah
kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?” (Al Balad, 90:10-12).
Apakah jalan lurus itu? Allah
berfirman di dalam Al-Qur’an, “dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan
yang lurus.” (Yasin, 36:61). Di dalam ayat lain Allah berfirman, “Sesungguhnya
Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang
lurus". (Ali Imran, 2:51). Dalam surat lainnya Allah berfirman, “Sesungguhnya
Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini
adalah jalan yang lurus.” (Maryam, 19:36).
Berdasarkan informasi dari Al-Qur’an jalan yang lurus adalah penyembahan kepada Allah tuhan dari seluruh manusia, yang tidak beranak dan beribu, tidak melahirkan dan dilahirkan. Mempertahankan penyembahan kepada Allah Tuhan Yang Esa, inilah mindset inti dari jalan yang lurus.
Menjaga kesadaran hati, pikiran,
bahwa Allah swt sebagai segala sebab dan akibat dalam segala kejadian adalah
jalan yang lurus. Jalan yang lurus adalah mindset yang selalu menjadikan
Allah sebagai sebab dan akibat dari segala kejadian. Allah mengajari manusia
sebab akibat dalam segala kejadian, dan segala sebab akibat kejadian semuanya
ada di atas kehendak Allah. “dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan
memberi petunjuk,” (Al A’la, 87:3).
Menjaga mindset bahwa
Allah sebagai segala sebab dan kajadian adalah jalan yang lurus. Penyebab kesejahteraan
hidup manusia bukan ilmu, pekerjaan, perniagaan, kerja keras, atau keberuntungan.
Penyebab kesejahteraan adalah Allah. Ilmu, pekerjaan, kedudukan, perniagaan, kerja keras,
dan keberuntungan adalah takdir-takdir Allah yang harus dilalui manusia
sebagaimana Allah kehendaki. Maka dibalik ilmu, pekerjaan, kedudukan, kerja keras, perniagaan,
dan keberuntungan ada kehendak Allah sebagai penyebab kesejahteraan. Inilah mindset
jalan yang lurus. Jalan pikiran yang selalu menjadikan Allah Esa sebagai
penyebab segala kejadian, tidak terganggu oleh sebab kejadian-kejadian alam berdasar
penglihatan.
Artikel Bagus, numpang comment ya admin biar tambah rame. Salam kenal dari IDProperti.com - Pasang Iklan Properti
ReplyDelete