OLEH:
MUHAMMAD PLATO
Sahabat sekalian, kita lanjutkan obrolan tempo hari dengan
entrepreneur plus birokrat sukses dari kota Tauco. Beliau adalah salah satu
konglomerat dari kota Tauco yang sangat religius. Ide-idenya dalam
mengembangkan bisnis tidak lepas dari ajaran moral agama yang dianutnya.
Tulisan ini masih tetap bersumber pada hasil obrolan selama
kurang lebih tiga jam. Saya rekam ide-ide langit Beliau agar dapat kita jadikan
sebagai teladan hidup sukses di dunia dan akhirat. Mengapa saya sebut ide-ide
langit karena kiat-kiat hidup suksesnya berdasar pada ajaran ajaran moral agama
Islam yang dianutnya.
Pesan orang tua Beliau bahwa harus memberi makan minimal lima
mulut setiap hari telah menjadi karakter. Pesan atau nasehat orang tua ini
benar-benar telah menjadi bagian dari gaya hidup. Seperti orang sakit minum
obat sehari tiga kali, jika tidak meminumnya badan terasa tidak sehat.
Ketika nasehat orang tua untuk memberi makan lima mulut
setiap hari, nasehat ini punya dua kekuatan besar ketika dilaksanakan. Pertama
pesan memberi makan lima mulut setiap hari adalah bagian dari perintah Allah sebagaimana
Rasulullah bersabda, “sedekah terbaik adalah sedekah dalam jumlah kecil tetapi
berkesinambungan”. Para filsuf mengatakan bahwa bumi dan langit diciptakan
untuk memberi. Alam semesta pada dasarnya mereka tercipta untuk memberi. Air,
tanah, udara, mereka adalah makhluk Allah yang tugasnya setiap hari memberi.
Nasihat orang tua kepada anak untuk selalu memberi makan lima
mulut setiap hari adalah perintah langit. Perintah ini sesuai dengan prinsip
penciptaan alam semesta. Memberi juga menjadi sifat Allah yang digambarkan
sebagai Maha Rohman dan Rohim.
Ketika seseorang melaksanakan perintah orang tua bagaimana
pun kondisinya dia tidak akan dirugikan karena berbakti pada orang tua adalah
bagian dari ketaatan kepada Allah. Jika nasihat orang tua mengacu kepada
perbuatan yang diperintahkan Allah, maka ada dua keutamaan yang akan didapatkan
yaitu taat pada orang tua sebagai perintah Allah, dan taat pada perintah Allah.
Maka pahala terbesar manusia adalah ketika mereka mampu menjaga nasihat-nasihat
orang tua yang bersumber pada ajaran-ajaran agama. Dia sedang membangun keejahteraan
hidupnya di dunia dan akhirat.
Untuk menjaga nasihat orang tua, Beliau tidak pernah berani
makan dikantin jika di kantong tidak tersedia uang untuk lima porsi makan.
Lebih baik makan di rumah jika makan di kantin tidak mampu memberi makan lima
mulut. Teknik memberi makan lima mulut dikantin pun dilakukan secara diam-diam.
Ketika semua pegawai makan bersama di kantin, Beliau akan menghabiskan
makanannya lebih dahulu dan langsung menuju kasir. Lalu Beliau menunjuk
beberapa orang teman yang makan siangnya telah dibayar. Ibu kantin hanya akan
menyampaikan pesan kepada temannya bahwa makan siangnya telah dibayarkan.
Kebiasaan ini terus dilakukan berulang-ulang hingga menjadi karakter.
No comments:
Post a Comment