OLEH:
MUHAMMAD PLATO
Kita lanjutkan ngobrol bersama orang nomor satu di pabrik
pencetak manusia di kota Tauco. Saya hobi menulis dan senang menulis kisah
siapa saja yang memiliki kisah hidup sukses di atas jalan-jalan kebenaran. Bagi
saya menulis kisah teladan seseorang yang inspiratif bagi umat manusia adalah
sedekah. Nyatanya setiap orang sukses di belahan bumi manapun selalu berada di
jalan-jalan kebenaran yang ditetapkan Allah. Saya tidak berkuasa, mengapa bisa
menulis tokoh ini beberapa artikel dengan lancar, semua berada di atas kehendak
Allah. Baik kita lanjutkan ceritanya.
Beliau bercerita selama masih usia muda selalu menyempatkan
diri untuk berolah raga jalan kaki. Beliau selalu olah raga jalan
kaki menyusuri kampung-kampung yang indah, dihiasi dengan pematang-pematang
sawah dan kebun melewati rumah-rumah warga. Olah raga menyusuri jalan-jalan
setapak di kampung-kampung terasa menyegarkan tubuh dan sekaligus berkomunikasi, menyambung dan menjaga silaturahmi dengan warga.
Menyehatkan tubuh bukan hanya dengan olah raga tetapi harus
dibarengi dengan menyambung tali silaturahmi. Dalam sebuah hadis Rasulullah
bersabda, “silaturahmi memanjangkan umur”. Artinya silaturahmi dapat menyehatkan tubuh, karena orang yang panjang umur berarti tubuhnya sehat.
Sambil olah raga jalan kaki ke kampung-kampung, Beliau selalu
memperhatikan bagaimana warga beraktivitas. Beliau melihat ketika melewati
jalan setapak selalu terpotong oleh selokan-selokan kecil tanpa jembatan. Untuk
melewatinya orang-orang tua atau muda harus melompat. Ada juga warga yang
berinisiatif membuat jembatan sederhana dari anyaman bambu sederhana. Ada juga yang
membuat hanya dengan sebatang kayu disandarkan seadanya. Hingga orang-orang
yang melewatinya harus seperti pemain akrobat menjaga keseimbangan agar
tidak jatuh ke selokan.
Dengan mengamati aktivitas warga tersebut, dalam hati Beliau terbersit
untuk membantu meringankan kesulitan warga dengan membuat jembatan sederhana
dari bahan tembok permanen. Beliau menghubungi pemeritah RT setempat untuk menawarkan
pembuatan jembatan kecil agar jembatan kecil itu nyaman dan mudah dilalui oleh
siapa saja. Panjangnya hanya satu meter atau satu setengah meter, tapi jika
jembatan dibuat nyaman akan sangat bermanfaat bagi warga yang melewatinya.
Dengan menyumbangkan pasir, batu, batu bata, dan besi, Beliau serahkan bantuan
itu kepada warga setempat untuk membuatnya.
Bagi Beliau membuat jembatan yang panjangnya satu meter,
nilai rupiahnya tidak seberapa tetapi hasilnya sangat bermanfaat bagi warga. Apa
lagi jalan itu dilalui warga setiap hari, pahala akan sangat belipat ganda dan
bisa jadi amal jariah yang akan tetap mangalir sampai akhirat. Jika setiap hari
ada 100 orang melewati jembatan kecil tersebut, maka setiap hari kita menuai
pahala kebaikan dari jembatan kecil tersebut. Selama jembatan kecil itu ada dan
tidak rusak dalam jangka waktu lama kita akan mendapatkan kebaikannya.
Menurut saya, ide kecil ini cukup cemerlang dan sangat
mengandung filosofi hidup tinggi. Bisa jadi jembatan kecil ini akan jadi sarana
melewati jembatan sirotol mustakim dengan mudah di akhirat kelak. inilah karakter muslim rahmatan lil alamin.
Dari ide kecil ini, akhirnya menjadi kebiasaan Beliau setiap
akhir pekan. Setiap olah raga sambil jalan-jalan menyusuri kampung, dimana
ketemu selokan kecil tanpa jembatan, Beliau selalu menawarkan pembuatan
jembatan kepada warga. Kegiatan olah raga rutin menjadi kegiatan rutin mencari
jembatan-jembatan kecil yang terputus untuk disambungkan dengan membuat
jembatan kecil baru. Kebiasaannya memberi makan lima mulut setiap hari bertambah
menjadi membuat jembatan kecil untuk lalu lintas warga kampung.
Kata beliau, "selalu ada ide untuk berbuat kebaikan sekalipun
dengan hal-hal kecil". Kegiatan ini terhenti karena seiring dengan usia yang
terus bertambah dan tidak mampu lagi melakukan perjalanan jarak jauh. Tetapi
langkah kecil ini pernah dia lakukan hanya karena ingin hidup bermanfaat bagi
orang lain, sekalipun dengan membangun jembatan-jembatan kecil.
Allah tidak mengukur peemberian seseorang dari besar dan kecilnya
tapi dari niat-niat dan keikhlasannya. “Semoga langkah-langkah kecil ini
bermanfaat bagi kehidupan saya di dunia dan akhirat kelak”, kata Beliau. Berbuat baiklah untuk orang banyak sesuai
dengan kemampuan, karena pada dasarnya Allah telah memberi kemampuan
kepada semua manusia untuk berbuat baik dengan harta-harta yang dimilikinya.
No comments:
Post a Comment