OLEH: MUHAMMAD PLATO
Kita
lanjutkan ngobrol dengan orang tertinggi pemilik pabrik manusia di kota Tauco.
Beliau sudah malang melintang menduduki berbagai jabatan diberbagai lembaga
pemerintah daerah. Selama menjadi abdi negara beliau tidak pernah pusing dengan
posisi dimanapun ditempatkan. Selalu taat pada pimpinan dan memberi kebebasan
kepada pimpinan untuk menempakan dirinya pada posisi apapun. Bagi dia posisi dimanapun
selalu berusaha bekerja profesional.
Bagi
beliau posisi, kedudukan, tidak pernah jadi persoalan dalam hidupnya.
Berubah-ubah posisi dalam hitungan minggu, bulan pernah dirasakannya. Bagi
beliau posisi apapun adalah posisi terbaik dari Allah. Kita tidak pernah tahu
dimana posisi terbaik untuk ditempati, hanya Allah yang tahu. Untuk itu kita
hanya bisa berprasangka baik pada Allah bahwa apapun, di mana pun tempat yang
kita tempati pasti Allah kasih kita tempat terbaik.
Bagi
beliau dalam hidup ini harus punya ambisi untuk mendapatkan apapun yang kita
inginkan, termasuk posisi dan kedudukan di masyarakat atau pemerintahan. Untuk menjadi
orang nomor satu di pemerintahan harus berambisi. Namun dia memberi nasihat
kepada saya, “kita harus berambisi tetapi tidak boleh ambisius”. Bagi saya ini pelajaran
menarik dari seorang entrepreneur plus birokrat di lembaga pemerintah.
Kemudian,
saya memperdalam apa yang dimaksud harus berambisi tapi jangan ambisius dalam mengejar apa yang kita inginkan?
Ternyata bagi beliau, ambisi adalah bekerja keras sesuai kadar kemampuan yang
kita miliki. Orang-orang berambisi selalu bekerja mengikuti norma dan aturan
yang berlaku. Cita-cita hidupnya akan diwujudkan dengan bekerja keras dalam
koridor norma agama yang dianut dan aturan formal dalam bernegara. Jadi ambisi adalah
naluri atau kemampuan yang diberikan Allah kepada manusia untuk menghadapi permasalahan
hidup dan menggapai segala tujuan hidupnya. Sebagaimana Allah berfirman, “dan
yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk”. (Al A’laa,
87:3)
Orang-orang
yang berambisi memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu berada di atas kehendak Allah. Bekerja keras adalah perintah Allah,
tapi hasil dari sebuah kerja keras rahasia Allah. Makna keberhasilan bagi orang-orang
yang berambisi adalah proses yang benar. Bertahan di dalam proses yang benar
adalah keberhasilan sejati, sedangkan keberhasilan dari sebuah usaha belum
tentu menjadi kebenaran.
Ketika berambisi, orang masih mengakui kekuatan diluar manusia yaitu Allah. Orang-orang
berambisi masih sadar bahwa ada kekuatan yang mengatur segala kejadian di luar
dirinya. Orang-orang berambisi bekerja keras dalam kepasrahan kepada takdir
Allah.
Sebaliknya
ambisius adalah sebuah kondisi dimana orang bekerja keras untuk mencapai segala
tujuan dan cita-cita hidup tanpa memperhatikan kekuatan di luar dirinya.
Orang-orang ambisius merasa bahwa segala sesuatu bisa diraih dengan kemampuan
dirinya tanpa campur tangan kekuatan dari luar dirinya. Orang-orang ambisius
adalah mereka yang menjadikan dirinya sebagai kekuatan untuk mencapai segala
cita-cita hidupnya. Orang ambisius tidak memposisikan Allah sebagai penasehat
dan penentu dalam hidupnya. Segala sesuatu diperoleh merasa karena hasil kerja
dan kemampuan yang dimilikinya tanpa ada campur tangan Allah.
Orang-orang
ambisius, termasuk golongan yang melampaui batas. Dia telah menjadikan dirinya
sebagai Tuhan dan bisa mewujudkan segala kehendaknya. Manusia-manusia ambisius menganggap
dirinya besar dan berkuasa. “Sesungguhnya mereka memandang besar tentang
diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan) kedzaliman.”
(Al Furqaan, 25:21).
No comments:
Post a Comment