OLEH: MUHAMMAD PLATO
Pertanyaan
ini sering jadi pertanyaan bagi para anggota keluarga. Pertanyaan ini tidak ada yang bisa menjawab dengan pasti karena setelah kematian adalah dunia ghaib.
Namun demikian tentang dunia ghaib kita bisa mengetahui dengan menggali informasi
dari Al-Qur’an dan hadis. Hanya para Nabi yang diberi pengetahuan tentang yang ghaib
oleh Allah. Manusia biasa seperti kita hanya bisa mengetahui yang ghaib sebatas
apa yang diberitakan dalam Al-Qur’an dan hadis. Berita-berita ghaib yang tidak
berdasar pada kitab suci Al-Qur’an dan hadis harus ditolak.
Untuk
itu kita pelajari Al-Qur’an sedikit-sedikit sekalipun ilmu kita terbatas. Kita
raih janji Allah barang siapa mau mempelajari Al-Qur’an dengan terbata-bata
Allah akan tetap memberikan pahala terbaik bagi orang tersebut. Semoga kita
semua tercatat oleh Allah termasuk orang yang dijanjikan pahala itu. Semoga
Al-Qur’an yang kita pelajari menjadi amal baik yang kelak akan menemani kita setelah
kita berada di alam setelah kematian.
“Dan
sungguh jika kamu meninggal atau gugur, tentulah kepada Allah saja kamu
dikumpulkan.” (Ali Imran, 3:158). “Dan bertakwalah kepada Allah yang
kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan (wattaqullohalladzii ilaihi tuhtsaruun)” (Al Maidah, 5:96)
Dua
ayat di atas memberi kabar, kita semua kelak akan kembali berkumpul. Ketakwaan
menjadi syarat bagi kita agar bisa tetap berkumpul kembali kepada Allah.
Siapakah orang-orang bertakwa yang diberitakan Allah?
“Hai
orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul
apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya
kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan.
(Al Anfaal, 8:24).
Kita
akan berkumpul jika kita termasuk golongan beriman dan memenuhi
seruan Allah dan Rasul-Nya. Harapan kita dapat berkumpul bersama keluarga nanti,
jika kita termasuk ke dalam keluarga seiman dan taat kepada Allah dan Rasulnya.
Kelak kita akan menjadi orang-orang yang paling bahagia melabihi kebahagiaan
hidup yang kita rasakan di dunia.
Sebaliknya
kita akan berpisah dengan keluarga kita jika kita termasuk orang-orang dzalim. “(kepada
malaikat diperintahkan): "Kumpulkanlah orang-orang yang dzalim beserta
teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah,” (Ash
Shaaffaat, 37:22)
Di
dalam Al-Qur’an dikabarkan manusia akan terpecah menjadi dua golongan yaitu
golongan ahli surga (ashaabulmaimanah) dan golongan ahli neraka
(ashaabulmasamah). “Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan
itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.” (Al-Waqi’ah,
56:8-9).
Demikian
kabar gembira dari Al-Qur’an. Jangan bersedih hati ketika keluarga kita duluan
menghadap Allah, karena kelak kita akan kembali berkumpul bersama keluarga di
kehidupan abadi yang dijanjikan Allah swt. Untuk itu tidak ada tangisan bagi
kematian orang-orang golongan kanan kecuali harapan bahwa kelak kita akan
kembali dikumpulkan bersama mereka dengan dilimpahi rahmat dan ampunan Allah
swt. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment