Oleh: Muhammad Plato
Ada
sekelompok manusia mengatakan bahwa Allah itu ajaib. Hati-hati memahami Allah
ajaib, karena banyak yang ajaib di muka bumi ini tetapi tidak berarti dia
Allah. Manusia, kuburan, batu, pohon, hewan, laut, gunung, kadang terlihat
ajaib, tapi tidak bisa dikatakan Allah. Sekelompok orang berkeyakinan bahwa Allah
itu ajaib, maka semakin tidak dimengerti akal itulah Allah.
Masalah
Allah ajaib bermula dari kelahiran Nabi Isa Al Masih. Nabi Isa proses
kelahirannya melalui keajaiban. Lahir dari seorang perempuan suci, bukan
penjinah, dan tidak pernah disentuh seorang laki-laki. Siti Maryam mengandung
dan melahirkan seorang bayi cerdas yang sudah bicara sejak dalam buaian. Lalu
bisa menyembuhkan orang buta, dan menghidupkan orang yang mati.
Kejadian
ini melahirkan kesalahan persepsi bagi sekelompok orang. Mereka menduga bahwa tuhan
telah menjelma menjadi manusia sebagai anak, yang dilahirkan dari seorang ibu dengan
kekuasaan ruh bapak. Terjadilah kerancuan tuhan menjadi ada tiga unsur yaitu bapak,
ibu dan anak. Untuk tujuan tertenu tuhan menjadi anak manusia, kemudian mati
dan kembali menjadi tuhan. Lalu diklaim bahwa kejadian itu bagian dari
keajaiban tuhan.
Bandingkan
dengan kejadian Nabi Adam, tidak pernah diberitakan Adam punya ayah dan ibu. Adam
sebagai manusia sempurna yang pernah tinggal di surga, kemudian melanggar
perjanjian dengan Tuhan, lalu Tuhan memberi ampun. Tuhan manakah yang dimintai
ampun oleh Adam? Jika sejarah Tuhan
dimulai dari yang di sembah Adam, maka Adam memohon ampun kepada Tuhan Yang
Esa.
Jika
ada orang mengklaim Tuhan yang diyakini manusia berbeda-beda karena keyakinan
agama masing-masing, orang-orang itu akan masuk neraka karena sudah menjadikan
tuhan berbilang atau lebih dari satu. Tuhan
harus satu yang membedakannya adalah personifikasi imajinasi setiap manusia
dalam menyebut nama Tuhannya.
Keajaiban
Tuhan bukan dalam bentuk perubahan dari ghaib ke wujud kemudian menjadi ghaib.
Terlalu rendah bagi Tuhan untuk berubah wujud menjadi manusia demi tugas kemanusiaan.
Dunia material ini adalah kelas dunia rendahan, sangat tidak ajaib jika tuhan pernah
berubah wujud menjadi manusia sekalipun Tuhan bisa.
Keajaiban
Tuhan itu terletak pada keegoisannya dalam memeprtahankan dirinya sebagai Tuhan
yang tunggal. Dia tidak mau disebut punya bapak, ibu dan anak. Dia tidak pernah
mau dikatakan pernah dilahirkan dan mati. Dia juga ingin dikatakan menguasai awal
dan akhir. Dia penyebab tetapi tidak butuh sebab. Dia wujud tetapi tidak
terlihat. Dia ada dimana saja kemanapun manusia menghadap. Semua makhluk akan hancur
kecuali Dia kekal. Itulah gambaran beberapa keajaiban Tuhan.
Sangat
tidak mungkin Tuhan berubah menjadi makhluk fana dan kembali kekal. Tuhan itu
akan selalu ghaib dan tidak akan pernah menampakkan diri atau menjadi manusia
sebagaimana makhluk material yang harus makan, minum, buang air besar,
kedinginan, kesakitan, dan mengalami kematian. Tuhan-tuhan yang diwujudkan
dalam benda adalah tuhan imajinasi buatan manusia dan tuhan-tuhannya yang
diyakini karena keberadaannya dipertahankan oleh manusia dan organisasi yang ingin mendapat kedudukan dan
tidak mau kehilangan kedudukannya di muka bumi. (wallahu ‘alam).
(Master Trainer Logika Tuhan)
No comments:
Post a Comment