OLEH: MUHAMMAD PLATO
Cerita
ini menggambarkan dua kisah hidup manusia. Setiap hari tidur, bangun,
makan, minum, bekerja, bercengkrama dengan keluarga dan kembali tidur. Hanya waktu yang membedakan aktivitas manusia.
Ada yang lama bekerja dan ada yang lama tidur. Tidak menjamin yang lama bekerja
lebih sukses dan yang lama tidur akan gagal. Lama kerja atau lama tidur tidak
jadi sebab manusia bisa sukses atau gagal. Ada manusia tukang tidur akhirnya
sukses, ada manusia tukang bekerja akhirnya gagal. Hidup ini bukan ukur-ukuran berdasar
pandangan manusia, tapi kehendak Tuhan.
Dikisahkan
ada manusia wajahnya bermuka muram, kecut, dan lusuh. Nampak kecapaian,
badannya letih dan lesu. Entah apa yang ada di benaknya. Dia seperti sedang
merasa terhina. Dia kecewa terhadap apa-apa yang telah diusahakannya. Dia juga
seperti sedang menghadapi jiwa yang putus asa yang masa depannya telah hancur. Dia
penuh ketakutan yang tak hingga, badannya menggigil penuh keringat dingin.
Dia adalah pekerja keras dan berhasil
menghadapi berbagai kesulitan hidup. Dia tangguh dan tidak pernah menyerah atas apa
yang diupayakannya. Kerasnya persaingan hidup dia lewati, sekalipun penuh
dengan resiko. Hidupnya selalu terancam karena kerasnya persaingan. Atas segala
usaha kerasnya, kehidupannya lebih dari cukup, segala minuman dari berbagai jenis
pernah dia coba. Semahal apapun minuman, sekualitas apapun minuman dia pasti
mampu menikmatinya. Namun minuman itu terasa tidak berhasil memuaskan rasa
dahaganya. Demikian juga dengan makanan, semua macam makanan di seluruh dunia,
di restoran dan hotel terbaik, semua telah dia nikmati. Namun tidak pernah
berhasil memberikan rasa puas dan nyaman untuk perutnya. Makanan dan minuman
itu mengalir saja ditenggorokan sampai ke perut dan keluar kembali. Makanan itu
tidak memberikan kesehatan, malah perutnya tidak pernah merasakan kenyang dan
selalu lapar.
Di
satu sisi ada manusia yang mukanya penuh dengan kebahagiaan. Wajahnya
memancarkan optimisnya yang tak pernah putus. Dia melihat masa depannya begitu
menyenangkan dan terlihat ingin segera mendapatkannya. Dia merasa apa diusahakannya
telah menghasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Semua pekerjaan yang dilakukannya
tidak menjadi beban. Sampai Dia berhasil mendapatkan tempat tinggal sesuai impian. Tempat yang penuh dengan kedamaian. Dia hidup dalam keluarga
harmonis penuh ketenangan dan damai. Satu sama lain saling menyapa dengan kata
yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Kebutuhan minum semuanya terpenuhi
dan memuaskan dahaganya. Semua minuman dan makanan yang dia nikmati menyehatkan
dan menyegarkan tubuhnya. Kedudukannya semakin tinggi dan dihargai. Dia termasuk
orang terpandang dibanding manusia lainnya. Setiap hari kerjanya hanya minum,
duduk-duduk, dan tiduran. Ketika ada
waktu luang dia isi waktunya untuk jalan-jalan ditaman atau liburan.
Jika
kita perhatikan kedua orang ini menunjukkan dua karakter berbeda. Satu pekerja
keras dan satu lagi sepertinya tipe santai. Tipe pekerja keras seperti unta
yang bekerja di gurun menghadapi panas, haus dan badai. Tipe santai dia seperti hidup di atas awan, semuanya nampak menyenangkan. Kedua manusia itu
sangat kokoh pendiriannya, bagaikan gunung-gunung yang berdiri tegak.
Pengetahuannya luas seperti bumi yang dihamparkan. Keduanya sama-sama sering
berbagi ilmu pengetahuan tentang cara menghadapi hidup yang kejam. Mereka
tidak pernah memaksakan pemikirannya kepada orang-orang untuk mengikutinya. Mereka
beranggapan bahwa setiap orang akan sukses sesuai dengan apa yang
dikerjakannya. Setiap apa yang dikerjakan akan mendapat imbalannya. Setiap orang
akan kembali kepada apa apa yang telah dilakukannya. Setiap orang tidak akan pernah dirugikan,
karena hidup ini sudah ditentukan kadar kadarnya.
Aneh
dunia ini, mereka yang bekerja keras pada akhirnya semua yang dikerjakannya
tidak memuaskan segala harapan hidupnya. Tapi yang pekerjaanya tidur, duduk-duduk,
makan, jalan di taman, dan liburan, dia berhasil mencapai seluruh impian hidupnya.
Para
pembaca, bisakah bantu saya, siapakah sosok yang digambarkan kedua orang di
atas? Cara hidup manakah yang harus saya lakukan? Saya ingin hidup menyenangkan dan
penuh damai. Bagaimana caranya? Jawaban, pemikiran, dan pandangan pembaca yang budiman sangat
saya butuhkan. Wallahu’alam.
(Master
Trainer logika Tuhan)
No comments:
Post a Comment