Oleh: MUHAMMAD PLATO
Di
balik wabah Covid 19 kita menyaksikan berbagai macam kejadian yang mengandung
banyak hikmah jika kita memikirkannya. Sebaik-baiknya pikiran adalah mengambil
kebaikan dari segala kejadian. Sangat disayangkan ada orang-orang yang tidak
belajar di masa banyak ilmu bertebaran. Mereka adalah orang-orang yang menolak
jenazah syahid meninggal karena wabah Covid 19. Kebodohan ini bukan karena
mereka tidak bisa mengakses ilmu tapi wujud dari kelemahan literasi agama dan
ilmu pengetahuan. Bukan tidak ada ilmu tapi keengganan untuk berilmu yang masih
melekat mentradisi di negara kita.
Di
balik kejadian wabah Covid 19 ada kejadian-kejadian inspiratif. Ketika
diberlakukan isoliasi diberbagai negara. Aktivitas ekonomi dunia berhenti dan
dibalik kejadian itu, polusi udara berkurang sampai 50%, kondisi air membening,
ikan-ikan kecil berenang bebas, bebek berenang dan burung menari-nari menikmati
alam yang bebas polusi. Langit terlihat membiru menandakan pencemaran udara
berkurang akibat berhentinya aktivitas ekonomi manusia. Kita sadar bahwa bumi
perlu kita rawat dengan pola-pola hidup yang tidak berlebihan, dengan hidup
saling menghormati dan menghargai dengan alam.
Kota-kota
besar di seluruh dunia yang tadinya hiruk pikuk seperti sedang istirahat dari
Lelah berates-ratus tahun bekerja. Kota seperti sedang rehat menikmati
istirahat untuk dua, tiga bulan ke depan, setelah berartus-ratus tahun tidak
lepas dari kesibukkan. Mesin produksi berhenti berputar, tidak ada kepulan asap
carbon ke udara. Mereka seperti sedang minum kopi, sambil bercengkrama
menikmati liburan keluarga.
Di
Wuhan China sebagai tempat pertama kali menyebar Covid 19, banyak warga wuhan
terinspirasi karena mereka yang menganut agama dengan kebiasaan cuci tangan,
muka, kepala, dan kaki (wudhu) sehari lima kali tidak terkena dampak wabah
Covid 19. Kejadian ini telah menyadarkan bangsa terbesar di dunia ini untuk
menghormati kebebasan dalam beragama, karena tidak ada agama yang mengajarkan
kekerasan atau terorisme. Penganut agama Islam yang sejak tragedi WTC terus
mendapat hujatan, pelecehan, diskriminasi, dan dituduh sebagai penyebar teror,
sekarang mendapat sambutan di berbagai penjuru dunia. Presiden China
bersilaturahmi mendatangi masjid adalah tanda beliau menginsafi kesalahan
persepsinya tentang agama Islam selama ini, dan telah membawa dampak pada
kebijakan politik yang keras terhadap penganut agama Islam.
Di
Eropa seperti Jerman, Belanda, Belgia, Italia, kumandang adzan mulai bersahutan
dikumandangkan setiap waktu shalat dengan pengeras suara dari masjid-masjid.
Kumandang adzan membawa pesan kepada dunia bahwa Islam bukan hendak menaklukkan
dunia, tapi memerdekakan dunia. Islam hadir untuk mensejahterakan umat manusia,
melindungi hak-hak hidup manusia dengan tidak membeda-bedakan keturunan, suku,
ras, bangsa, dan agama. Semua orang dari berbagai latar belakang bisa hidup di
bawah naungan ajaran Islam.
Sesungguhnya
ajaran Islam adalah menciptakan hidup damai, menghukum yang salah dengan adil
tanpa melihat latar belakang, dan menghargai pada orang-orang yang berjasa
untuk manusia tanpa melihat latar belakang orang. Islam adalah agama yang
diajarkan langsung dari Tuhan kepada manusia. Nabi Muhammad saw bukan pemilik
ajaran agama Islam, Beliau adalah penyampai kebenaran dari Tuhan. Posisinya
sama seperti nabi-nabi sebelumnya seperti Isa, Musa, Nuh, Ibrahim sampai Adam.
Salah
satu ajakan dalam adzan adalah marilah shalat, berbuat kebaikan, tolong
menolong, dan marilah menuju kemenangan hidup di dunia dan hidup setelah
kematian. Kemenangan di dalam kumandang adzan bukan kemenangan kelompok
pengikut Islam tapi seluruh alam dan penghuninya. Dalam ajaran Islam tidak ada
penaklukkan kelompok manusia kepada kelompok manusia lain, kecuali mengajak
hidup sesuai dengan ajaran Tuhan. Dalam sejarah dibuktikan setelah Mekah
menyerah pada Nabi Muhammad saw, maka tidak ada balas dendam, pertumpahan
darah, perampasan harta, semua dibebaskan dari segala tuntutan sekalipun selama
13 tahun penduduk Mekah melakukan penghinaan, penganiaan, merencanakan
pembunuhan dan memerangi dengan bengis. Selama tiga belas tahun memusuhi dengan
sengit, Ketika penduduk Mekah menyerah, semua bebas seperti tidak terjadi
kejadian-kejadian buruk sebelumya.
Saat
ini Ketika wabah Covid 19 menjadi pandemi, apakah ada tentara mengatasnamakan
Islam berperang jihad menyerang untuk menaklukkan Belanda, Belegia, Perancis,
Italia, Spnyol, dan China? Ajaran Islam tidak mendorong umatnya untuk haus
kekuasaan dan harta, tapi misinya adalah memerdekakan dunia dari ikatan-ikatan
cinta dunia yang membuat kehandcuran spiritual, moral, dan harkat manusia.
Suara adzan itu berkumandang bukan karena paksaan tapi kesadaran dunia bahwa
ada Tuhan YME yang mengatur hidup manusia.
Bencana
pandemi Covid 19 ini bisa jadi tanda bahwa dunia telah merdeka, dan sebenatar
lagi dunia akan kembali kepada Tuhannya. Tugasnya hampir selesai membimbing manusia untuk tetap Kembali kepada
Tuhan yang menciptakannya. Terima kasih bumi, engkau telah setia mendampingi
kami selama hidup di dunia. Semoga kami tetap di jalan Tuhan dan diberi
kemenangan sampai kami juga Kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Wallahu’alam.
(Head
Master Trainer logika Tuhan)
No comments:
Post a Comment