OLEH: Muhammad Plato
Kamu adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan
mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Ali Imran,
3:110).
Sahabat semuanya semoga
Allah melimpahkan hidayah kepada kita semua. Ayat di atas mengabarkan kepada
kita semua bahwa siapa saja yang membaca ayat ini, maka dia sudah terpilih
menjadi umat terbaik. Namun merasa menjadi umat terbaik tidak cukup, kita harus
mengetahui karakterisriknya. Kadang-kadang kita gagal paham karena merasa cukup
setelah menjadi golongan umat terbaik.
Tulisan ini bermaksud
menjelaskan karakteristik umat terbaik yang saya jelaskan dari Al-Qur’an. Untuk
memahami siapa umat terbaik itu, silahkan baca lagi ayat di atas! Setelah Allah
menjelaskan bahwa siapa yang mengimani ayat ini adalah umat terbaik, karakteristiknya
dijelaskan pada redaksi selanjutnya. Maka karakteritik umat terbaik dijelaskan
sebagai berikut:
·
Menyuruh kepada yang makruf.
·
Mencegah dari yang munkar.
·
Dan beriman kepada Allah.
Jadi umat terbaik itu
adalah yang selalu mengajak atau mengingatkan kepada semua orang untuk berbuat
kebaikan. Ukuran kebaikan adalah membawa manfaat bagi orang banyak. Umat
terbaik juga selalu berusaha mencegah orang-orang untuk tidak berbuat munkar, dengan
cara-cara yang baik tentunya. Semua orang dari golongan manapun yang
memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah kepada perbuatan munkar (merugikan
orang lain) adalah umat terbaik.
Namun ada prasyarat yang
tidak boleh ditinggalkan oleh umat terbaik yaitu beriman kepada Allah swt. Jadi
tidak semua orang yang berbuat makruf dan mencegah munkar mejadi umat terbaik
jika tidak memiliki keimanan kepada Allah.
Para ahli kitab dari
agama lain, mereka juga menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang munkar. Namun
diantara mereka ada yang tidak beriman kepada Allah Yang Esa, dan kebanyakan
mereka perbuatan baiknya tidak berdasar pada keimanan pada Allah Yang Esa. Maka
kebanyakan mereka berbuat baik tetapi mengingkari ke Esa an Allah. Dan itulah
makna dari arti fasik.
Jadi sahabat sekalian,
mengaku menjadi umat terbaik bukan hanya kita telah menjadi bagian dari seorang
muslim, tetapi harus dibuktikan dengan akhlak kita sehari-hari sudah tidak lagi
bertentangan dengan ketentuan Allah.
Setiap hari harus menjadi
orang yang membalas keburukan dengan kebaikan, mengajak pada damai, mencegah
perpecahan, menghormati pemimpin, suka bekerjasama, menyantuni orang miskin dan
anak yatim, dan tidak saling melecehkan dan sesat menyesatkan. Komitmen umat
terbaik adalah mengajak semua orang berbuat baik dan bermanfaat bagi orang
banyak, serta tetap berkomitmen untuk beriman kepada Allah swt.
Demikian sahabat yang
bisa saya jelaskan tentang siapa umat terbaik. Semoga mejadi pedoman hidup,
agar kita bisa menjadi benar-benar umat terbaik, bukan hanya tercatat sebagai
muslim, tetapi bisa dibuktikan oleh semua orang bahwa setiap muslim bisa hidup
berbaur dengan segala lapisan dan golongan. Setiap muslim bisa menjadi
manusia-manusia pembawa rahmat bagi seluruh alam. Jika ayat di atas bisa kita
implementasikan, maka prilaku umat Islam memang manusia unggul dari abad ke abad,
hingga abad 21 yang sedang kita hadapi sekarang. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment