OLEH:
MUHAMMAD PLATO
Pernahkah Anda merasa rindu? Jika Ya, apa yang dirasakan pada
saat Anda rindu? Maka perasaan rindu itu akan sulit diutarakan dengan
kata-kata, karena tidak akan pernah ada kata-kata yang mampu melukiskannya.
Untuk itulah dibutuhkan pemikiran, sebab melalui pemikiran kita bisa
mendefinisikan dan memahami rasa rindu. Jika Anda orang beriman, sejauhmana
kualitas rindu Anda kepada Allah?
Baiklah kita simak apa definisi rindu dari kitab suci
Al-Qur’an. Sebelum mengaji Al-Qur’an kita lihat dulu fakta di lapangan. Apa
yang ada dalam pikiran ketika hati merasa rindu? Pikiran biasanya mengingat
objek yang dirindukan. Pikiran akan mengungkap data yang ada di long term
memory. Bentuk wajah, tubuh, kejadian, melalui imajinasi objek-objek yang
dirindukan ditampilkan senyata mungkin. Berdasarkan fakta itu, saya definisikan
rindu adalah ingat sesuatu. Ketika ingat sesuatu, objeknya bisa manusia, tempat,
benda, binatang, hewan, Tuhan, apapun, maka kita memasuki wilayah rindu.
MEREKA YANG RINDU BERAT SEKALI KEPADA ALLAH, YAITU MEREKA YANG INGIN SEGERA KEMBALI BERSATU DENGAN ALLAH (MUHAMMAD PLATO) |
Kualitas rasa rindu jika kita jelaskan melalui nalar
(pikiran) memiliki beberapa tingkatan. Sehingga jika kita merasa rindu, rasa
itu bisa dikategorikan sebagai rindu ringan, sedang, berat, dan sangat berat. Beberapa
kualitas rindu akan saya jelaskan dengan merujuk kepada kitab suci Al-Qur’an. Di
dalam Al-Qur’an ada perintah agar manusia rindu Allah, yaitu dengan mengingat-ingat
Allah.
RINDU RINGAN (INGAT)
Rindu ringan terjadi jika kita ingat Allah. Jika kita ingat Allah
itu tanda, kita memasuki rindu level satu kualitasnya ringan. Pada rindu level
satu, Allah hanya kita ingat selewat di dalam pikiran. Rindu Allah dengan mengingat
Allah diperintahkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an;
“wanadkuroka
katsiron” “dan banyak mengingat Engkau”. (Thahaa, 20:34). “Apabila
telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Al
Jumu’ah, 62:10).
RINDU SEDANG (INGIN BERTEMU/MELIHAT)
Pada tahap selanjutnya, kualitas rindu akan meningkat dalam
bentuk menampilkan wujud dalam imajinasi. Sebagaimana kita lakukan ketika kita
ingat seseorang, kualitas rindu akan meningkat dengan menampilkan imajinasi wajah
yang kita rindukan. Rindu ini sudah memasuki level dua. Rindu level dua
sebagaimana Nabi Ibarahim ketika sedang dalam proses pencarian Tuhan.
Orang-orang yang rindu sedang, pada dasarnya akan mencari tampilan yang
dirindukannya.
Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang
(lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku" Tetapi tatkala bintang itu
tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam".
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah
Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata:
"Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku
termasuk orang-orang yang sesat". Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit,
dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka tatkala
matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku
berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. (Al An’aam, 6:76-78).
Perjalanan hidup seseorang akan mengalami masa-masa rindu sedang
dimana mereka tidak bisa bertemu, namun berusaha menghadirkan wajah-wajah yang
dirindukannya dalam bentuk imajinasi. Berimanjinasi menjadi obat rindu bagi
orang-orang yang merasa rindu di level dua. Derajat kerinduan seseorang sudah termasuk
tinggi, jika kerinduaannya disertai dengan imajinasi bisa melihat wajah Allah kelak
di akhirat nanti.
(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui
Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Al Baqarah, 2;46).
RINDU BERAT (INGIN DEKAT)
Level rindu selanjutnya adalah ketika kita ingin dekat dengan
benda, orang, yang kita cintai. Demikian juga rindu berat pada level tiga
kepada Allah terjadi jika kita ingat Allah dan ingin selalu dekat bersama Nya.
Inilah level rindu seseorang yang sudah mampu merasakan kehidupan surga di
akhirat, jiwa-jiwa mereka tenang dan tunduk kepada Allah.
Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada
dalam surga kenikmatan. (Al Waqi’ah, 56:12).
RINDU SANGAT BERAT (INGIN KEMBALI BERSATU)
Level rindu selanjutnya adalah ketika kita ingat, bukan hanya
ingin dekat tetapi ingin bersatu menjadi bagian dari orang yang kita rindukan.
Inilah kualitas rindu tertinggi manusia kepada Allah yaitu ketika ruh ingin
kembali bersatu menjadi bagian dari Tuhan. Level rindu ini dimiliki oleh
orang-orang yang sudah melepaskan kehidupan dunia, memahami siapa jati diri sesungguhnya.
Kehidupannya hanya untuk kepentingan umat, dan kebutuhan pribadinya hanya ingin
bersatu kembali bersama Tuhannya.
Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas
segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan. (Yasin, 36:83).
No comments:
Post a Comment