OLEH: MUHAMMAD PLATO
Dari 10 tujuan pendidikan
nasional, point pertama adalah mencetak generasi beriman. Kesulitan bagi
pengelola pendidikan mewujudkan tujuan ini adalah tidak memiliki program dan
alat ukur baku yang membuktikan bahwa anak-anak memiliki keimanan. Di bangku
kuliah kita tidak diajarkan bagaimana mengukur keimanan. Bagi muslim, informasi
tentang keimanan ada dalam kitab suci Al-Qur’an.
Bagi yang sudah belajar
ilmu sekuler, bisa jadi berpendapat keimanan seseorang tidak bisa diukur,
karena hanya Allah yang tahu. Secara konsep, keimanan bisa jadi perdebatan dan
mungkin akan terjadi perbedaan pendapat. Namun karakter-karakter orang beriman
bisa kita ketahui karena itu bersifat faktual. Kitab suci Al-Qur’an berisi
konsep-konsep yang bisa didiskusikan dan fakta-fakta alamiah yang bisa kita
amati.
Di dalam Al-Qur’an iman
dijelaskan dalam bentuk konsep dan fakta. Pada tulisan ini saya tidak hendak
beradu pendapat tentang apa itu konsep iman, tetapi akan menjelaskan apa
ciri-ciri dari orang-orang beriman berdasarkan pengetahuan yang saya pahami
dari Al-Qur’an. Ciri orang beriman itu dijelaskan dalam surat Al Anfaal ayat
2,3,4 atau Dji Sjam Soe.
Sesungguhnya orang-orang
yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati
mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman
mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal, (Al Anfaal, 8:2).
DJI
= GEMETAR HATI DISEBUT NAMA ALLAH
Ciri orang beriman adalah
“gemetar hati” apabila disebut nama Allah. Gemetar adalah kata kerja. Gemetar
hati adalah sebuah respon hati terhadap nama Allah. Respon hati ini adalah
sebuah drive (dorongan) hati berkehendak (jatuh cinta atau takut) kepada Allah.
DJI SJAM SOE ADALAH GEMETAR HATI, LAKSANAKAN SHALAT DAN INFAK, MAKA KEDUDUKAN TINGGI, AMPUNAN DAN REJEKI MULIA DARI ALLAH (MUHAMMAD PLATO) |
Gemetar hati ada
informasi dari Allah siapa itu orang-orang beriman. Namun kita tidak dapat
mengetahui hati orang beriman gemetar atau tidak jika disebut nama Allah. Maka
Allah memberikan fakta orang beriman yang gemetar hati jika disebut nama Allah.
(yaitu) orang-orang yang
mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan
kepada mereka. (Al Anfaal, 8:3).
SJAM
= SHALAT + INFAK
Dari informasi ayat ini,
kita bisa mengetahui bahwa gemetar adalah sebuah gerakan hati, pikiran, ucapan,
dan tindakan. Sumber segala tindakan kita adalah getaran hati. Sesunguhnya
orang ayang benar-benar beriman adalah yang gemetar hatinya, dan wujud kasat
mata dari getaran hati orang beriman adalah tindakan. Dua ukuran tindakan getaran
hati orang beriman yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an adalah melaksanakan
shalat dan sedekah.
Untuk memantapkan
keimanan Allah memerintahkan untuk membaca ayat-ayat Allah dengan membuktikan
kebenaran janji-janji pahala dari Allah secara nyata. Janji Allah bagi yang
gemetar hatinya dengan mendirikan shalat dan sedekah dijelaskan dalam ayat
berikutnya.
Itulah orang-orang yang
beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat
ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia. (Al
Anfaal, 8:4).
SOE
= KEDUDUKAN TINGGI, AMPUNAN, REZEKI TERBAIK
Tiga point yang harus
dirasakan, dibuktikan bagi orang-orang beriman yang shalat dan sedekah adalah
kedudukan tinggi, ampunan, dan rezeki terbaik sebagai balasan pahala dari Allah.
Tiga janji pahala ini bersifat faktual, bisa diamati dan dirasakan. Tiga pahala
yang dijanjikan Allah harus diamati, diteliti, dengan demikian orang-orang
beriman akan tambah imannya.
Demikianlah panduan dari
Allah dalam memahami dan melihat keimanan seseorang. Konsep penerapan ini bisa
diaplikasikan di lingkungan pendidikan dengan membuat program dan pemantauan
terhadap pelaksanaan shalat dhuha, lima waktu, infak, serta qurban yang
dilakukan anak-anak. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment