OLEH: MUHAMMAD PLATO
Salam hormat untuk Prof. Dr. Ika
Rochjatun Sastrahidayat, guru Besar universitas Brawijaya. Saya menonton
penjelasan Bapak melalui tayangan youtube. Saya mendapat inspirasi dari
penjelasan Bapak dan saya beriman kepada dalil-dalil yang bapak sampaikan.
Menurut pendapat saya, Bapak benar karena apa yang Bapak sampaikan adalah
Al-Qur’an. Bapak juga tidak mengklaim sebagai pemilik kebenaran, tetapi hanya
menyampaikan kebenaran. Izinkan saya mengulas, apa yang Bapak sampaikan melalui
tulisan.
Secara ekplisit Allah menjelaskan
siapa orang-orang yang akan mendapat ridha-Nya. Ayat ini sudah saya baca
berkali-kali, baru kali ini saya sadar bahwa ini ayat luar biasa. Jika kita
memahami dan menghayati ayat ini, bangsa Indonesia akan bangkit menjadi bangsa
besar dan menjadi pemimpin dunia.
Masalah besar bangsa kita adalah
di sekitar ridha Allah. Permasalahan kemiskinan, korupsi, kesehatan,
pencemaran, dan lemahnya sumber daya manusia, bersumber pada minimnya manusia-manusia yang diridhai Allah.
Berikut saya rekam dari penjelasan Profesor, siapa orang-orang yang diridhai
Allah.
BERKORBAN
Dan di antara manusia ada orang
yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha
Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (Al Baqarah, 2:207). Isinya jelas,
orang-orang yang diridhai Allah adalah yang berkorban.
BERINFAK
“Dan perumpamaan orang-orang yang
membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa
mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh
hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan
lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha
Melihat apa yang kamu perbuat. (Al Baqarah, 2:265).
MENDATANGI BAITULLAH
“…dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridaan dari Tuhannya…” (Al
Maidah, 5:2)
BERPEGANG PADA AL-QUR’AN
Dengan kitab itulah Allah
menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan
(dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita
kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke
jalan yang lurus. (Al Maidah, 6:52). Singkirkan kitab-kitab lain, karena dengan
kitab Allah orang-orang akan mendapatkan keridhaan-Nya. Jika sudah jelas di
dalam Al-Qur’an kita dapat kebenaran, maka pegang kitab itu dan abaikan kitab
lain. Syiah dan Sunni saling serang karena hadis.
BERJIHAD
Dan orang-orang yang berjihad
untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka
jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang
berbuat baik. (Al ‘Ankabuut, 29:69). Berjihad adalah berbuat kebaikan dengan
jiwa dan raga.
MENYERU KEMBALI PADA TUHAN
“Dan janganlah kamu mengusir
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang
mereka menghendaki keridaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikit pun
terhadap perbuatan mereka dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab sedikit
pun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka,
sehingga kamu termasuk orang-orang yang dzalim”. (Al An’aam, 6:52).
RIDA PADA PEMBERIAN ALLAH
"Jika mereka sungguh-sungguh rida
dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata:
"Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebahagian
dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang berharap kepada Allah", (tentulah yang demikian itu lebih
baik bagi mereka). (At Taubah, 9:59). Implementasi dari ayat ini adalah
bersyukur.
MEMBERI KEPADA KERABAT DAN
FAKIR MISKIN
Maka berikanlah kepada kerabat
yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang
yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari
keridaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung. (Ar ruum, 30:38).
RIDA KEMBALI PADA ALLAH
“Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang puas lagi diridai-Nya”. (Al Fajr, 89:28). Jiwa berbeda
dengan ruh, nafs, qalbu. Kita harus berjuang menjadi jiwa yang terpanggil
kepada ilahi.
Demikian saya jelaskan apa yang
dijelaskan oleh Prof Ika. Semoga bermanfaat dan Allah membimbing kita selalu
berada di dalam rida Allah.
Penjelasan penulis, semua yang
dijelaskan oleh Prof. Ika adalah bagian dari implementasi shalat. Sebagaimana
dijelaskan di dalam Al-Qur’an, orang-orang yang shalat tidak berbuat keji dan
munkar. “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an)
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah
(shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Ankabuut, 29:45). Orang-orang yang tidak keji dan munkar adalah
mereka yang disampaikan oleh Prof. IRS dari Al-Qur’an memiliki sembilan
kriteria. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment