OLEH:
MUHAMMAD PLATO
Fitrah manusia adalah kangen Allah. Sekalipun Atheis, manusia
akan kembali kepada Pencipta. Para ahli neurologi membuktikan ada titik Tuhan di
dalam otak manusia, yang menjadi sebab di dalam diri manusia akan selalu
ada Tuhan.
Titik tuhan ini dikenal dengan God Spot. Ini bukti kemurahan Tuhan kepada manusia, Dia tidak menciptakan manusia di muka bumi tanpa rahmat dan kasih sayangnya. Setiap manusia diberi potensi untuk mengenal Tuhannya dengan adanya titik Tuhan dalam otak. Inilah dalil yang menjelaskan bahwa di dalam diri manusia ada titik Tuhan.
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". (Shaad, 38:72).
“Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”. (Faathir, 35:15).
Titik tuhan ini dikenal dengan God Spot. Ini bukti kemurahan Tuhan kepada manusia, Dia tidak menciptakan manusia di muka bumi tanpa rahmat dan kasih sayangnya. Setiap manusia diberi potensi untuk mengenal Tuhannya dengan adanya titik Tuhan dalam otak. Inilah dalil yang menjelaskan bahwa di dalam diri manusia ada titik Tuhan.
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". (Shaad, 38:72).
Konsep Tuhan selalu ada dalam pikiran manusia. Setiap manusia
akan mencari siapa Tuhannya. Ketika manusia menjadi penghuni bumi yang bersifat
materi, dia akan terjebak dengan kehidupan materi dan menemukan Tuhannya sesuai
dengan kemampuan panca inderanya. Panca inderanya mempersepsi setiap benda dan
menjadikan tuhan-tuhan sesembahannya. Dunia yang bersifat materi akan selalu
menjebak manusia dalam mengenal tuhan, dan tersesat dalam dunia materi.
Untuk itulah manusia membutuhkan petunjuk (pengetahuan) dari
Tuhan, maka Tuhan mengutus para Nabi dan Rasul pemberi petunjuk dilengkapi
dengan kitab suci. Manusia diajak berpikir (membaca) alam semesta dengan memberi
tahu bahwa Tuhanlah penciptanya. Diberi tahulah konsep iman, yaitu membakukan Tuhan
Yang Maha Esa sebagai sebab dari segala kejadian.
"Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu)
Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat
Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan
Al-Hikmah (As Sunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu
ketahui. (Al Baqarah, 2;151).
Akhirat adalah pengetahuan dari Tuhan, yang tidak diketahui keberadaannya
oleh manusia. Tuhan mengabarkan bahwa orang-orang yang mengenal kehidupan
akhirat adalah orang-orang yang telah disucikan Tuhan.
“Sesungguhnya
Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang
tinggi, yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat". (Shaad,
38:46)
Akhirat adalah konsep alam non materi yang karakateristiknya
berbeda dengan alam materi. Akhirat bersifat pasti dan alam materi bersifat relatif.
Tanpa keyakinan pada hari akhirat, manusia tidak akan memiliki kepastian dalam
hidup. Mengenal karakersitik alam akhirat adalah pintu bagi manusia untuk
mengenal lebih dekat siapa Tuhannya.
MANUSIA SUCI DAN BERAKHLAK TINGGI ADALAH MEREKA YANG SELALU MENGINGATKAN SEMUA ORANG TENTANG ADANYA NEGERI AKHIRAT (MUHAMMAD PLATO) |
Alam akhirat adalah tempat hidup manusia setelah kematian. Di
alam akhirat, manusia akan menemukan keadilan yang memperhitungkan segala perbuatan
dimuka bumi untuk mendapat balasan. Tuhan akan memperlihatkan kemurahannya
kepada manusia-manusia berakhlak tinggi, dengan memberikan kehidupan yang
menyenangkan dan mendapatkan segala apa yang diinginkannya selama hidup di dunia
materi. Di akhirat manusia bisa melihat dan bahagia tanpa batas bertemu dengan
Tuhannya. Inilah kehidupan sejahtera yang dinanti-nantikan oleh manusia berakhlak
tinggi.
Hidup di dunia materi bagi manusia-manusia berakhlak tinggi seperti
hidup dalam penjara, namun berasa nikmat karena harapannya selalu optimis, karena
kelak akan bertemu dengan Tuhannya dan terbebas dari segala penderitaan. Manusia
berakhlak tinggi, tidak akan menukar kesenangan sementara dengan kesenangan
abadi bersama Tuhannya di akhirat.
Manusia berakhlak tinggi, akan selalu kangen bertemu dengan
Tuhannya. Manusia berakhlak tinggi, sangat menanti-nantikan tibanya saat
bertemu dengan Tuhan. Saat itu diawali dengan datangnya kematian yang dihadapi
dengan senyuman. Apapun yang dilakukan manusia berakhlak tinggi di muka bumi,
tidak lepas dari hitung-hitungan keuntungan di akhirat. Segala tindakan manusia
berakhlak tinggi di muka bumi, tujuannya adalah menciptakan rasa damai dan
kesejahteraan untuk umat manusia dan alam semesta.
Manusia bermoral tinggi, adalah mereka yang selalu kangen
bertemu dengan Tuhannya. Dunia materi dikuasainnya dan tidak sulit
melepaskannya. Melepaskan dunia materi adalah sarana untuk bertemu dengan
Tuhan. Semakin besar kekuasaannya di dunia materi, semakin banyak manusia disejahterakannya.
Dari dulu sampai sekarang, alam materi ini membutuhkan
manusia-manusia (pemimpin) yang selalu kangen bertemu dengan Tuhannya Yang Esa.
Di tangan manusia-manusia kangen pada Tuhan, alam materi ini akan terjaga
keseimbangan dan kesejahteraannya.
“Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas
segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan. (Yasin, 36:83). Manusia-manusia berakhlak tinggi,
menanti saat-saat bertemu dengan Allah tuhannya dalam keadaan suci. Manusia
diciptakan dari citranya Yang Maha Suci maka harus kembali dalam keadaan suci. Ya
Rahman, semoga kami semua dikembalikan dalam keadaan suci. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment