OLEH: MUHAMMAD
PLATO
Setiap orang sukses memiliki pola yang sama. Kisah sukses ada
di seluruh lapisan masyarakat. Sukses ada dilapisan kelas kaya bawah, tengah,
dan atas. Hukum sukses itu ada dalam ketentuan Allah bisa kita ketahui dari Al-Qur’an.
Kali ini saya akan menjelaskan mengapa Jamil Azzaini sukses,
sebagaimana Beliau ceritakan. Sewaktu kecil hidup Pak Jamil sangat miskin. Bapaknya bekerja sebagai petani miskin namun berpikiran kaya. Setiap hari Jamil
kecil mendapat cemoohan, ejekan, dan lecehan dari teman-temannya. Tanggannya
selalu bau, karena pagi-pagi selalu membantu ayahnya mengambil karet mentah
di kebun. Ketika ke sekolah karena tangannya bau, selalu diludahi oleh
temannya. Pernah suatu hari, maksud temannya meludahi tangan, tetapi terkena
muka.
Ketika mengadu kepada ayahnya, ayahnya selalu bilang, "buktikan bahwa kelak Jamil harus sukses menjadi insinyur pertanian".
Cita-citanya menjadi insinyur pertanian diceritakan kepada teman-temannya, dan teman-temannya kembali
mengolok-ngolok. Ketika itu Jamil memukul yang mengolok-ngoloknya, lalu balik dikeroyok
dan lari. Ketika lari, salah seorang melemparkan kayu, dan mengenai kepala,
akibatnya kepala Jamil bocor. Cemoohan dan olok olok setiap hari dia terima dari teman-temannya.
Allah telah menetapkan bahwa orang-orang sukses pasti akan
mengalami episode dicomooh, dibuli dan dileceh. Pola hidup sukses ini telah
dialami oleh para Nabi. “Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul
sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara
mereka balasan (`adzab) olok-olokan mereka.” (Al An’aam, 6:10).
"SEBERAPA SERING DAN SABAR KAMU MENERIMA CEMOOHAN ITULAH KUALITAS SUKSES MU DI MASA YANG AKAN DATANG" (MUHAMMAD PLATO) |
Orang yang diolok-olok masuk pada golongan orang di dzalimi. Orang-orang
yang didzalimi dia ada dalam tanggungan Allah. Ketika orang di dzalimi, Allah
membuka pintu doa lebar-lebar untuk menerima doa dari orang yang didzalimi.
Doa adalah visi hidup yang harus dimiliki setiap orang. Salah
satu kunci dari kesuksesan Jamil yang miskin adalah dream, visi atau doa. Sesuatu
yang tidak boleh tidak dimiliki oleh orang-orang miskin adalah dream. Orang
miskin memang tidak punya harta, kedudukan, dan kehormatan, tetapi tidak boleh
tidak punya dream, visi atau doa. Dream adalah impian atau doa yang kelak dengan
izin Allah akan jadi kenyataan. Demikian Jamil Azzaini menegaskan. Orang-orang
miskin yang tidak berubah, dan paling miskin adalah mereka yang tidak punya dream.
Kata Jamil Azzaini, "di balik anak miskin, harus selalu hadir bapak
atau ibu yang selalu mendorong dan membesarkan impian anaknya". Ketika itu orang
tua Jamil mengajarkan, “manusia miskin itu seperti biji jagung yang ditimbun
tanah. Dia harus terus disiram dan dipupuk agar cepat tumbuh. Ketika ketemu lecehan
itulah pupuk kandang. Ketika ketemu cemoohan, itulah kompos, yang akan
mempercepat suksesnya si miskin”.
Demikian rahasia sukses Jamil Azzainni jika dikaitkan dengan logika
dari Al-Qur’an. Lecehan dan cemoohan adalah peluang sukses bagi orang-orang miskin yang berpikir.
Lecehan harus jadi energi sukses, pupuk, atau keyakinan tinggi bahwa kita akan
dijadikan orang sukses di masa mendatang dengan izin Allah swt.
Guru adalah orang yang selalu hadir memberi dorongan kepada anak-anak untuk sukses. Guru adalah petani yang senantiasa menyirami dan memupuk optimisme anak-anak agar tetap tumbuh menjadi orang sukses. Wallahu’alam.
Guru adalah orang yang selalu hadir memberi dorongan kepada anak-anak untuk sukses. Guru adalah petani yang senantiasa menyirami dan memupuk optimisme anak-anak agar tetap tumbuh menjadi orang sukses. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment