OLEH: MUHAMMAD
PLATO
Alam berpikir terbagi menjadi dua, sebagaimana dijelaskan dalam
kitab suci bahwa alam ini terdiri dari alam nyata terlihat kasat mata (empiris)
dan ghaib. Berdasarkan dua sifat alam ini, berpikir memiliki dua pola yaitu
berpikir empiris (artifisial) dan berpikir ghaib (original).
BERPIKIR ARTIFISIAL
Berpikir artifisial dikembangkan dengan metode pengamatan dan
pembuktian di alam, sedangkan berpikir original dikembangkan dengan mengikuti pola-pola
baku yang dijelaskan dalam kitab suci. Ilmu-ilmu alam dan sosial yang
dikembangkan melalui metode penelitian kuantitatif dan kualitatif melahirkan pola
berpikir artifisial. Kebenarannya bersifat relatif karena mengandalkan
kebenaran berdasar pembuktian visual.
Kebenaran ilmu berdasarkan kajian statistik yang melahirkan generalisasi
dan teori pada prinsipnya adalah kebenaran yang diada-adakan atas dasar
pengamatan. Kebenaran buatan ini untuk sementara dibenarkan karena mengacu
kepada metode dan bukti nyata yang dihasilkan.
Artifisial intelegen pada dasarnya mesin (teknologi) berpikir
yang dibuat berdasarkan pola berpikir yang dikembangkan dari pengamatan
terhadap alam. Sumber dasar dari artifisial intelegent adalah berpikir dengan
sumber kebenaran di alam nyata.
Pola berpikir artifisial dibutuhkan untuk mengelola dan
mengendalikan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kelemahan dari pola
berpikir artifisial adalah cenderung pada kecerdasan manusia dalam mengelola
dan mensejahterakan alam nyata. Sementara pola berpikir ghaib (original) tidak
tersentuh oleh pola pikir artifisial karena manusia tidak memiliki waktu yang
cukup untuk membuktikannya. Keberadaan kehidupan setelah mati (akhirat), sulit
dibuktikan karena waktu yang tidak cukup dimiliki manusia untuk membuktikannya,
mengingat masa waktu hidup manusia di alam nyata sangat singkat dan harus
memasuki dimensi waktu yang tidak dimasuki jasad manusia.
Andai manusia bisa hidup 10.000 tahun, mungkin manusia bisa
menyaksikan bagaimana jatuh bangunnya peradaban manusia di bumi sebagaimana
dijelaskan kitab suci. Manusia bisa menyaksikan dengan mata kepala sendiri
bagaimana hilangnya peradaban Mesir, Yunani, dan Romawi, dan menyaksikan
bagaimana lahirnya manusia peradaban baru. Melalui ilmu sejarah, manusia
melakukan rekonstruksi (membuat cerita buatan) untuk bisa sedikit memahami
bagaimana jatuh bangunnya sebuah peradaban, dan lahirnya peradaban baru.
BERPIKIR ORIGINAL
Berpikir original adalah pola berpikir dengan mengikuti pola
berpikir ghaib. Sumber pola pikir ghaib adalah kitab suci. Pola pikir ghaib
bersifat baku tidak mengalami perubahan. Di alam nyata kebenaran alam ghaib bersifat
kontroversi karena sifat alam nyata. Kebakuan pola pikir ghaib ada dikarenakan
ada alam setelah kematian yaitu akhirat.
Pembuktian kebenaran pola pikir ghaib di alam nyata tidak
akan lepas dari kontroversi karena sifat alam nyata yang relatif. Iman adalah pembakuan
pola pikir. Pembakuan berpikir dipengaruhi oleh ketidaktahuan, ketidakmampuan
manusia untuk membuktikan kebenaran adanya hidup setelah kematian.
Alam nyata dengan segala kejadiannya, mengikuti pola-pola
pikir baku sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci. Keterikatan manusia pada
ruang dan waktu dan keterbatasan penglihatan, menjadi sebab lahirnya keraguan. Untuk
itulah Tuhan menurunkan kitab suci sebagai sumber pengetahuan yang bisa
menghilangkan keraguan dengan memberikan petunjuk-petunjuk baku dalam berpikir.
Pembakuan berpikir ditetapkan dalam konsep iman isinya pola-pola berpikir baku
yang bisa digali dari sumber pengetahuan langsung dari Tuhan.
Dalam tulisan terdahulu, penulis sudah menjelaskan contoh-contoh
pola pikir baku (iman), yang digali dari sumber kitab suci. Jika terjadi
kontroversi itulah sifat dunia yang begitu luas dan tidak bisa dipersepsi utuh
oleh manusia yang terbatas. Kebakuan berpikir tidak akan terjadi jika manusia
tidak menempatkan pola pikir itu sampai ke kehidupan setelah mati. Kebakuan
berpikir manusia tidak akan terjadi jika tidak mengetahui ada ketentuan-ketentuan
hidup yang baku setelah mati. Dibutuhkan ketelitian dan kesabaran tinggi untuk
mengetahui dan membuktikan pola-pola bikir baku di akhirat berlaku dalam
kehidupan alam dunia. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment