OLEH:
MUHAMMAD PLATO
Tiga orang alumni, menemui dengan santun. Mereka minta restu
dan tanda tangan untuk direkomendasi mendapatkan beasiswa. Dengan senang hati
saya melayani mereka. Saya senang kepada anak-anak yang punya motivasi dan
berusaha terus mencari ilmu dengan berbagai cara. Beasiswa adalah harapan
anak-anak yang kondisi ekonominya kurang beruntung. Saya juga sangat
berterimakasih kepada lembaga-lembaga sosial yang memberi peluang kepada
anak-anak untuk mendapatkan pendidikan tinggi melalui beasiswa.
Tiga lembar surat mereka sodorkan, saya tanda tangani surat
tersebut dengan ucapan bismillah, dan iringan doa. Semoga Allah memberi
kelancaran untuk urusan mu yang satu ini. Amin.
Setelah saya tanda tangan, saya ajak anak-anak berbincang. Saya
bertanya, “apa andalan mu, sehingga kamu layak menerima bea siswa?”. Mereka tersenyum,
tidak menjawab. Lalu saya berkata, “mau saya kasih kamu bekal?” iya jawab
mereka.
Allah memberi kesejahteraan kepada orang-orang yang dekat
dengan-Nya. Mulai sekarang kalian harus merapat, mendekat sama Allah. Lalu saya
bertanya, “apakah selama di sekolah dulu masih ingat program dhuha yang kita
kerjakan setiap hari?” Mereka menjawab, “ya ingat”. Lalu saya bertanya lagi, “apakah
sampai sekarang kalian masih melaksanakan?”. Mereka kembali menjawab, “kadang-kadang”.
Lalu saya tannya lagi, ‘berapa rakaat”. Mereka jawab, “dua rakaat”.
Saya katakan, “sekarang saatnya kamu butuh dekat dengan
Allah, laksanakan dhuha setiap hari 12 rakaat, dan tambah tahajud setiap malam
11 rakaat. Jangan ada satu hari pun terlewat”. Ini adalah usaha kalian untuk
menjadi orang yang paling dekat dengan Allah”. Ingat janji Allah, “orang-orang
yang dekat dengan Allah, dia akan mendapat syurga Allah. Syurga adalah segala kesenangan
yang kalian inginkan di dunia dan akhirat, termasuk keinginan kalian mendapat
beasiswa kuliah saat ini”. Saya bertanya, “apakah kalian siap melaksanakannya?”.
Mereka menjawab, “siap”.
Saya bertanya lagi, “kapan penerimaan beasiswa ini diumumkan?”.
Mereka menjawab, “tanggal 14 oktober 2019”. Saya katakan, “baiklah kalau
begitu, mulai malam ini kalian harus memulai dekati Allah dengan shalat tahajud
11 rakaat di sepertiga malam, lalu siang harinya kamu kalian dekati Allah
dengan dhuha 12 rakaat. Jaga shalat lima waktu mu jangan sampai ada yang
bolong. Lalu ringankan beban orang tua mu dengan apa saja yang bisa kalian
lakukan untuk meringankan beban orang tua mu. Minta doa restu orang tua mu.
AKU HANYA MENYAMPAIKAN KEBENARAN, AKU BERLEPAS DIRI ATAS SEGALA BALASAN KEBAIKAN YANG KAMU KERJAKAN. JIKA KAMU PROTES, SILAHKAN PROTES KE ALLAH BUKAN KE SAYA. (MUHAMMAD PLATO) |
Terakhir saya katakan lagi, “mulai saat ini usaha mendekati
Allah harus terus kamu kerjakan dengan konsisten, dalam kondisi sempit maupun
lapang. Jangan berhenti sampai tanggal 14 okotber 2019. Jika setelah tanggal 14
oktober 2019, Allah tidak mengbulkan beasiswa yang kamu ingikan, jangan khawatir
Allah pasti akan mengganti keinginan mu dengan yang lain, yang lebih baik menurut
pandangan Allah”.
Anak-anak bertanya, “jika setelah tanggal 14 oktober 2019
berlalu, Allah masih belum mengabulkan apa yang saya inginkan, kami harus
bagaimana?”. Saya jawab, “saya terlepas dan tidak bertanggung jawab atas apa
yang kamu lakukan. Saya hanya menyampaikan apa yang diajarkan Allah kepada
Rasulnya. Tugas saya hanya menyampaikan kebenaran, sedangkan hasilnya saya tidak
punya kemampuan untuk mendatang kebaikan atau keburukan untuk mu. Jika kalian
kecewa sampaikan kepada Allah, dan jika kamu protes sampaikan kepada Allah, dan
jika kalian menagih janji pahala yang kamu inginkan juga sampaikan kepada Allah.
Sekali lagi, saya tidak bertanggun jawab”.
“Kalian jangan menuntut rugi kepada saya, karena apa yang
telah kalian lakukan shalat dhuha 12 rakaat dan shalat tahajud 11 rakaat setiap
hari, sepeserpun kalian tidak mengeluarkan biaya. Semua yang kalian kerjakan
adalah gratis”, tegas saya. “Apakah kalian sudah mengerti?”, kata saya. Mereka
menjawab, “siap mengerti”. Kalau begitu, “selamat semoga kalian sukses! Jangan
lupa setelah tanggal 14 oktober 2019, kalian harus kasih laporan ke saya.
Sempurnakan usaha mu dengan perbanyak silaturahmi dan belajar”.
Demikianlah saya ajarkan anak-anak untuk berbisnis dengan
Allah ketika menghadapi masalah dan cita-cita hidup yang diinginkan. Sekali
lagi saya berlepas diri apa yang terjadi pada anak-anak, semoga Allah
memberikan pelajaran hidup berharga kepada mereka. Wallau ‘alam.
No comments:
Post a Comment