OLEH:
MUHAMMAD PLATO
"Manusia akan membusuk dengan informasi busuk yang
diterimanya” (Muhammad Plato). Karakter kita tergantung dari infromasi yang
kita terima setiap hari. Anak-anak yang
diberi makian setiap hari, mereka sedang menerima informasi buruk dan kelak anak
itu akan jadi pencaci maki. Jika anak diberi kata-kata dengan penuh kasih
sayang, maka kelak anak-anak akan tumbuh menjadi penyayang.
Percobaan Masaru Emoto terhadap nasi dalam toples yang diberi
label negatif dan nasi itu berubah menjadi busuk, membuktikan bahwa informasi negatif
dapat mengubah kondisi sesuai dengan informasi yang diterima.
INFORMASI DUNIA
Informasi yang kita terima bisa dari dalam atau dari luar
diri kita. Informasi dari luar bisa kita terima bersumber dari kejadian alam, fenomena
sosial, dan kehidupan seluruh makhluk hidup di muka bumi. Alam adalah sumber
informasi untuk kita yang tidak akan pernah habis diekplorasi selama manusia
hidup. Informasi alam diproduksi diolah selam manusia hidup. Jadi informasi
dari alam bersifat sementara, dan punah. Hingga informasi dari alam pada
dasarnya berkaratker negatif.
Informasi dari alam bersifat relatif atau ragu-ragu. Informasi
dari alam menjebak manusia. Informasi dari alam menjebak manusia menjadi tidak percaya
Tuhan. Bencana adalah kejadian alam yang cenderung jadi informasi negatif. Manusia
yang sudah terjebak dengan informasi dari alam, akan membakukan bahwa kejadian
dan fenomena alam sebagai ukuran kebenaran.
"Informasi akhirat memandu manusia untuk selalu memproduksi informasi positif" (Muhammad Plato) |
Sihir masuk pada ranah informasi alam. Sihir adalah
pemanfaatan fenomena alam untuk kepentingan manusia. Sihir adalah ilmu alam di
level kuantum. Level kuantum ada di dunia tidak kasat mata, pada level ini
manusia tidak bisa melihat kenyataan, tetapi bisa mengendalikan keadaan. Pada
saat manusia bisa mengendalikan dunia tidak kasat mata, maka ada
manusia-manusia yang berlebihan memposisikan diri sebagai Tuhan.
INFORMASI PIKIRAN
Pikiran bisa memproduksi informasi. Pikiran memproduksi informasi
dengan menghubung-hubungkan informasi yang ada dalam memori. Informasi yang
tersimpan dalam memori, dihubungkan dengan informasi yang baru diterima (stimulus),
maka tercipta (create) informasi baru.
Manusia kreatif adalah mereka yang pandai menghubung-hubungkan
informasi yang ada dalam memori, dengan informasi-informasi yang baru diterima
hingga menghasilkan berbagai informasi baru. Menusia kreatif tidak pernah
berhenti menciptakan informasi baru dengan kemampuan pikirannya.
Informasi yang dihasilkan pikiran bisa negatif bisa positif.
Cacian dan makian yang diterima, bisa jadi depresi berat jika diolah oleh pikiran
menjadi informasi negatif. Informasi yang dihasilkan oleh pikiran bersifat relatif.
Sebagian besar manusia menerima informasi berdasarkan jenis
informasi yang diterima. Ketika informasi negatif maka manusia akan kembali
memproduksi informasi negatif. Perasaan ikut mengendalikan warna informasi yang
akan diterima. Perasaan tidak senang, tidak enak, akan mendorong pikiran untuk
meproduksi pikiran negatif. Perasaan seperti pembangkit yang bisa meningkatkan
produksi informasi. Jika perasaan negatif, maka produksi informasi negatif
dalam pikiran akan meningkat.
INFORMASI AKHIRAT
Informasi dari akhirat memiliki karakter tersendiri. Infromasi
dari alam akhirat punya karakter sendiri. Jika informasi dari alam dan pikiran
bersifat sementara dan fana, informasi akhirat bersifat pasti, baku, atau kekal.
Informasi akhirat selalu punya karakter positif. Informasi-informasi negatif
arah tujuan selalu positif.
Informasi akhirat cenderung memandu manusia untuk selalu
memproduksi informasi positif. Informasi yang di dapat dari alam, dan pikiran,
harus kembali menghasilkan informasi positif. Informasi dari akhirat bersumber
dari yang baku dan kekal. Alam dan pikiran menurut informasi dari akhirat,
dipandu untuk menghasilkan informasi positif setiap kejadian.
Dunia dan pikiran ditundukkan oleh informasi dari akhirat
yang harus selalu positif. Informasi dari dunia, pikiran, bersifat fana. Manusia
tidak dapat menemukan kebakaun, kepastian, dalam berpikir tanpa informasi
akhirat. Informasi akhirat membantu hidup manusia berada dalam kepastian.
Manusia adalah makhluk berpikir. Aktivitas berpikir adalah
mengolah pengetahuan. Informasi dari akhirat adalah petunjuk dari Tuhan, agar
manusia mengolah informasi dunia, dan pikiran selalu membawa
kepastian. Kitab suci Al-Qur’an adalah informasi akhirat yang berisi informasi-informasi
baku yang akan memandu dunia dan pikiran ke arah positif. Wallahu ‘alam.
No comments:
Post a Comment