OLEH: MUHAMMAD PLATO
Gara-gara melihat
penampakkan, akhirnya jadi takut setan. Ini, gejala anak-anak remaja yang
sering dicekoki tontonan video, dan cerita-certita tentang setan. Padahal ada
nasehat, “kalau mau sukses jangan takut setan”. (Muhammad Plato). Bagaimanakah
cara mengendalikan rasa takut? Mari kita diskusi dengan panduan ayat-ayat
pengendali rasa takut di bawah ini.
Manusia diciptakan oleh
Allah dengan rasa takut. Ketakutan yang paling umum dialami oleh manusia
diberitakan oleh Allah adalah ketakutan kepada makhluk gaib selain Allah, manusia,
dan kondisi buruk dan kekurangan. Ketakutan ini harus dikendalikan, jika tidak dikendalikan
maka ketakutan kepada selain Allah akan merusak keimanan.
“Mengapakah kamu takut
kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika
kamu benar-benar orang yang beriman.” (At taubah, 9:13).
Takut kepada setan adalah
tanda bahwa kita sedang mengalami krisis keimanan. Takut kepada setan adalah
cikal bakal kemusyrikan. Pada saat kita takut pada setan, maka pikiran sudah
fokus kepada selain Allah. Pada saat pikiran fokus takut setan, seungguhnya
kita telah menghilangkan ketauhidan bahwa Allah sebagai pusat perhatian. Jika
takut setan maka akan tergolong kaum yang belum benar keimanannya.
Ajari anak anak takut kepada Tuhan, karena para penakut akan diberi kemenangan oleh Tuhan. (Muhammad Plato) |
Takut setan adalah salah
satu bentuk kemusyrikan yang sengaja dan tidak sengaja dikondisikan oleh
lingkungan, pikiran, perasaan, dan ini bagian tipu daya setan. Kemusyrikan
dalam bentuk takut setan bisa terkondisikan oleh suasana gelap, mitos,
waktu-waktu tertentu yang dikeramatkan, video penampakkan, film horor, dan
cerita-cerita penampakkan, dan tampilan-tampilan menyeramkan.
Takut kepada setan,
adalah tanda krisis keimanan, karena mereka yang benar-benar beriman menjadikan
Allah saja sebagai sumber ketakutan. Jika kita takut setan, maka kita gagal
fokus pada Allah, dan jika kita takut kepada Allah maka kita tidak akan takut
kepada segala hal. Takut kepada setan akan memunculkan rasa takut kepada segala
hal, sebaliknya takut hanya kepada Allah akan memunculkan keberanian untuk
menghadapi segala kenyataan hidup di dunia nyata dan ghaib.
Orang-orang yang takut
kepada Allah tergolong orang yang taat dan bertaqwa. Orang yang takut kepada
Allah akan terus fokus pada Allah. Sesunguhnya orang-orang yang takut kepada
Allah adalah pemilik kemenangan. Dengan demikian, sebenarnya para penakut
adalah pemenang.
Dan barang siapa yang
taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya,
maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. (An Nuur, 24:52).
Inilah ayat-ayat yang memandu manusia dalam berpikir. Ayat-ayat pengendali rasa
takut, agar hanya takut kepada Allah supaya ketauhidan tetap terjaga.
Sesungguhnya setan-setan memasukkan tipu dayanya melalui pikiran dan perasaan.
Untuk itulah Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai pemandu berpikir dan merasa
yang benar. Wallahu ‘alam.
No comments:
Post a Comment