OLEH: MUHAMMAD PLATO
Kemampuan manusia dalam
menciptakan kecerdasan buatan, membuka peluang berbagai macam kejahatan
dilakukan. Konfirasi kekuasan dapat dilakukan dengan melakukan manipulasi
informasi melalui media cetak, elektronik, audio dan visual. Masyarakat awam
akan mengalami kesulitan membedakan kelompok mana yang benar-benar membawa
kebaikan untuk tujuan negara dan kelompok mana yang membawa kebaikan hanya
untuk sekedar kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Keberhasilan politik
Israel menguasai tanah Palestina tidak lepas dari konspirasi menguasi
pengetahuan menggunakan media massa. Di Amerika Serikat, informasi tentang Palestina
selalu negatif. Di AS sekarang 26 persen wartawan, analis, dan pejabat di lembaga-lembaga
sosial dan politik dipegang oleh orang-orang Yahudi. Sebanyak 56 persen dari
penulis dan ahli hukum terbaik di New York adalah Yahudi. Sekitar 7 dari 11
anggota Dewan Keamaan Nasional AS adalah Yahudi. (Maheswara, 2010, hlm. 66).
Media massa harus dikuasai untuk kemajuan dan pewarisan generasi bangsa berkualitas berlandaskan nilai-nilai agama. (Muhammad Plato) |
Edward Said mengatakan
sekitar 25 persen wartawan di Washington dan New York adalah Yahudi, sebaliknya
hampir tidak ada koran dan TV terkemuka di AS yang memiliki wartawan kebangsaan
Arab atau beragama Islam. (Maheswara, 2010, hlm. 115). Menurut data statistik media
massa pada tahun 1956, menyatakan bahwa Yahudi memproduksi 819 surat kabar dan
majalah dengan berbagai macam bahasa pada beberapa negara. Yahudi menguasai produksi
surat kabar dan percetakan dengan berbagai cara, salah satunya adalah monopoli
perdagangan kertas untuk menguasai pemberitaan dunia. (Maheswara, 2010, hlm. 129-130).
Di AS hampir 90 persen pekerja film mulai dari sutradara, produser, editor,
artis, dan krunya adalah orang-orang Yahudi. Mereka sangat mendominasi
perfilman di Amerika dan dunia. Mereka juga memperkuat pengaruhnya lewat
dominasi kantor berita, media massa, perfilman, keuangan dan lembaga dunia.
(Maheswara, 2010, hlm. 134-135).
Dari 21 persen (14 juta) populasi
penduduk dunia, orang Yahudi memiliki beberapa prinsip hidup sukses antara
lain; 1) pengetahuan adalah kekayaan paling nyata. 2) orang sukses adalah
kalangan professional dan wirausahawan. 3) bangga jadi diri sendiri dan
tingkatkan kreativitas. 4) Untuk menguasai pendapat umum, yang pertama
diperhatikan ialah mengacaukan pendapat umum dengan cara menyampaikan beragam
pendapat saling bertentangan. 5) kuasai pers sampai ke tingkat di mana semua
berita disalurkan melalui kantor-kantor berita kita ke semua bagian dunia.
Kantor-kantor berita menjadi institusi yang akan menyiarkan berita yang telah
mendapat izin. 6) Literatur dan jurnalisme merupakan dua kekuatan pendidikan
yang sangat penting, dan karena itu pemerintah Yahudi akan menjadi pemilik
sebagian besar dari jurnal-jurnal yang ada. Kalau ada 10 jurnal swasta, maka pemerintah
Yahudi akan memiliki 30 jurnal. (Maheswara, 2010, hlm. 138-154).
Agama adalah hal yang
paling diperangi oleh mereka. Para rohaniawan akan didiskreditkan, pengaruh
mereka hari demi hari akan terus berkurang. Kebebasan hati nurani yang bebas
dari agama telah dikumandangkan di mana-mana. Tinggal masalah waktu maka
agama-agama itu akan bertumbangan. (Maheswara, 2010, hlm. 157).
Informasi di atas tidak
mengajak kita untuk mendeskreditkan suatu bangsa, tetapi untuk belajar dari
mereka. Kita harus mulai melakukan perubahan, membangun kesadaran tinggi, untuk
menguasai, mengembangkan dan mengendalikan pengetahuan untuk kepentingan
bangsa. Media massa harus dikuasai untuk kemajuan dan pewarisan generasi bangsa
berkualitas berlandaskan nilai-nilai agama.
Peradaban-peradaban tinggi
dunia, selalu dibangun oleh nilai-nilai agama. Sekalipun pada akhirnya runtuh
karena keserakahan dan kesombongan manusia. Maududi
(2000, hlm. 12) berpendapat “nilai agama memiliki peranan besar dalam membentuk
dan menegakkan sejarah kehidupan bangsa yang berperadaban”. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment