OLEH: MUHAMMAD PLATO
Allah memberi petunjuk berpikir
yang benar dalam Al-Qur’an. “Dan tiadalah
kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya
akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Al Ankabuut,
29:64).
Mengapa kehidupan dunia hanya
senda gurau dan main-main? Sebab ada kematian yang membatasi hidup manusia. Tertawalah
terbahak-bahak, melihat yang sibuk mengumpulkan harta, berebut kedudukan,
saling menghujat, bermusuhan tanpa ujung dan mencela untuk mendapat kesenangan di
kehidupan dunia.
Hidup ini main-main jika tanpa
tujuan hidup di akhirat. Setiap manusia yang punya tujuan akhirat, tidak akan
main-main tentang urusan dunia. Kehidupan dunia menjadi main-main jika hidup
dengan curang dan tipu daya. Meraih kesenangan dunia dengan mengabaikan
perdamaian, memecah belah, menyebar permusuhan adalah main-main.
Akhirat adalah penjaga moral
manusia. Fungsi akhirat menghentikan nafsu manusia yang destruktif untuk urusan
dunia. Akhirat berfungsi mengendalikan nafsu manusia yang serakah. Kesadaran
manusia dibatasi oleh adanya pengadilan di akhirat.
Belum ada ilmu pengetahuan yang bisa
mendeskripsikan kehidupan akhirat. Ranah akhirat tidak akan terjangkau oleh penglihatan
manusia. Pengetahuan akhirat bisa terlihat oleh pikiran dan imajinasi manusia.
Pikiran dan imajinasi manusia tidak akan menjangkau adanya kehidupan akhirat
tanpa bantuan pengetahuan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Di sinilah fungsi kitab suci Al-Qur’an
sebagai petunjuk berpikir untuk manusia, isinya berupa segala pengetahuan
tentang adanya kehidupan dunia dan akhirat.
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau
belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya (berpikir)? (Al An’aam, 6:32).
Memahami dunia butuh panduan pengetahuan
dari Sang Pencipta. Untuk itulah kitab suci adalah petunjuk bagi orang-orang
yang mau berpikir. Meneliti dan memahami kitab suci, butuh ilmu dan teknologi.
Ilmu dan teknologi adalah sarana untuk mengenal dan meyakinkan adanya kebenaran
yang dikabarkan dalam kitab suci tentang kehidupan dunia dan akhirat.
Allah berfirman mendeskripsikan
apa yang terjadi setelah kematian dalam kitab suci Al-Qur’an. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan
seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa
yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya pula. (Az Zalzalah, 99:7-8).
Cukuplah informasi ini menjadi
penjaga moral bagi setiap manusia yang berpikir sampai akhirat. Seyogyanya
setiap manusia mengukur kesejahteraan dunia dengan perhitungan akhirat. Setiap
manusia pasti melakukan sesuatu untuk mempertahankan hidupnya di dunia. Namun,
setiap kebaikan bukan diukur dari pekerjaan yang dilakukannya di dunia semata,
di akhirat kebaikan diukur dari niat baiknya. Niat ada dalam tataran perasaan dan
pikiran manusia. Hadis mengabarkan, “kelak manusia akan dibangkitkan dengan
niat-niatnya”. Maka fungsi akhirat adalah mendorong setiap manusia untuk bertindak
dan membangun harapan tanpa batas sampai kehidupan setelah mati. Wallahu ‘alam.
(Penulis Master Trainer Logika
Tuhan)
No comments:
Post a Comment