Manusia akan mengalami dua masa, sulit-sukar,
sedih-senang, gelap-terang, binasa-teguh, malam-siang, sempit-lapang, benci-cinta,
yin-yang, mati-hidup, aku-kamu. Inilah dua gelombang hidup yang akan terus
bergantian variasi nama pasangan sebagaimana diberitakan dalam Al-Qur’an.
Dua kutub kehidupan, bergerak dinamis
mengalami pergantian membentuk keseimbangan. Romantika perjalanan hidup manusia
sederhana, tidak akan lepas dari dua kutub atau romantika kehidupan seperti
yang telah ditetapkan. Manusia kadang lucu, kadang berlebihan. Ada yang sekuat
tenaga menolak keburukan, dengan membangun pertahanan lahir dan batin, padahal
keburukan tidak akan absen menimpa jalan hidupnya. Ada juga manusia yang
mengejar-ngejar kesenangan sekuat tenaga gunakan kekuatan lahir batin, padahal
kesenangan akan menimpa setiap manusia.
Dalam sebuah negara, setiap manusia akan
mengalami dua masa, ada kalanya orang-orang yang mengingkari kebenaran merasa
berkuasa, dan ada kalanya orang-orang yang ada di atas kebenaran diberi
kekuasaan. Dua gerak gelombang yang
dialami manusia seperti gerak pergantian masa
di Mekkah dan Madinah yang
dialami oleh Rasulullah saw.
Masa Mekkah yaitu masa pengakuan diri sebagai
penegak kebenaran, “Aku tidak akan menyembah
apa yang kamu sembah” (Al Kafirun, 109:2). Pada masa ini orang-orang yang
ada di atas kebenaran berada di bawah hegemoni orang-orang yang mengingkari
kebenaran. Pada masa ini orang-orang yang ada di atas kebenaran, mendapat
tekanan, diskriminasi dan penganiayaan. Masa peneguhan diri adalah masa
berbahaya dan sangat mengancam keberadaan jiwa para pembawa kebenaran. Masa ini
berada di bawah kontrol kekuasaan orang-orang yang mengingkari kebenaran. Masa
kekuasaan orang-orang yang mengingkari kebenaran ditandai dengan angka genap
pada nomor ayat. Genap adalah kode untuk kehidupan dunia ciptaan Tuhan.
ADA MASANYA TANAH ITU KERING DAN ADA MASANYA TANAH ITU HIJAU. DEMIKIAN HIDUP MANUSIA TIDAK AKAN LEBIH. SANTAI SAJA BEKERJA SEWAJARNYA BERANGKAT PAGI PULANG YA SORE. |
Kekuasaan orang-orang yang mengingkari
kebenaran, ditandai dengan kekejaman, ancaman, kejahiliyahan, dan pelanggaran-pelanggaran terhadap hak
kemanusiaan. Kekuasaan ditegakkan dengan kekuatan fisik dan menciptakan teror.
Kesenangan dan kebenaran dikamuflase melalui kegiatan-kegiatan material yang
indah di pandang mata.
Setelah sekian masa, Allah Yang Masa
Penggerak, mengubah keadaan dari masa pengakuan
diri, menjadi masa peneguhan. “Dan
kamu tidak akan menyembah Tuhan yang aku sembah”. (Al Kafirun, 109:3). Pada
masa ini orang-orang yang berada di atas kebenaran diberi kedudukan dan
menguasai orang-orang yang ingkar terhadap kebenaran. Kekuasaan ditegakkan
dengan dasar keadilan seperti matahari menyinari semua isi bumi tanpa melihat
perbedaan. Hak semua makhluk hidup, tanpa melihat jenis, ras, suku, bangsa,
negara, warna, dan agama, maka hak itu harus dijamin oleh kekuasaan. Di bawah
kekuasaan para penegak kebenaran, semua hak makhluk hidup yang dijamin Allah,
akan dijamin di bawah aturan kekuasaannya. Rasa damai dan sejahtera adalah
kondisi yang harus terlebih dahulu diciptakan dalam kekuasaan para penegak
kebenaran.
Masa kekuasaan penegak kebenaran ditandai
dengan suka cita dari semua kalangan. Kekuasaannya tidak menjadi ancaman dan
teror bagi siapapun. Persis seperti Nabi pertama kali menaklukkan Mekkah.
Komitmen yang di bangun adalah tidak ada darah setetes pun yang ditumpahkan,
dan semua yang ada dibalik pintu diampuni dan dilindungi keamanannya oleh
kekuasaan. Hadirnya kekuasaan para penegak kebenaran disambut dengan suka cita
dan derai air mata bahagia.
Kemudian, Allah Yang Masa Penggerak akan
kembali mendatangkan kembali penguasa dari orang-orang yang mengingkari
kebenaran. “Dan aku tidak akan menyembah
apa yang kamu sembah” (Al Kafirun, 109:4). Kode angkanya ayatnya genap.
Para penegak kebenaran akan kembali mengalami masa-masa pahit dalam menegakkan
kebenaran.
Maha Penggerak Allah, mengubah kembali keadaan
dengan meneguhkan kembali kekuasaan para pembawa kebenaran. “Dan kamu tidak akan menyembah Tuhan yang
aku sembah”. (Al Kafirun, 109:5). Kode angkanya ganjil. Dunia kembali
dihiasi dengan kedamaian.
Allah telah memberikan petunjuk agar orang-orang
yang berkomitmen membawa kebenaran di dunia, harus berada di jalan yang lurus.
Jalan lurus itu adalah “untuk kamu agama
mu, dan untuk ku agama ku” (Al-kafirun, 109:6). Kode angkanya genap.
Kekuasaan akan berakhir berada di tangan para penegak kebenaran. Kekuasaan di
bangun dengan penuh kedamaian dan kesejahteraan, semua orang dijamin hak-hak
hidupnya di bawah kekuasaan orang-orang pembawa kebenaran dengan prinsip negara
menjamin apa yang kamu lakukan dengan damai dan sejahtera. Inilah kondisi ideal
kehidupan dunia.
Setelah itu, yang dinanti manusia pembawa
kebenaran adalah kiamat, masa pengadilan Tuhan yang akan mengadili setiap
perbuatan manusia. Pada masa pengadilan Tuhan, tidak ada lagi toleransi untuk
mu agama mu, dan untuk ku agama ku. Para pengingkar kebanaran akan mendapat
teror, dan siksaan pedih. Para pembawa kebenaran akan bersenang-senang sepuasnya
menikamati keberhasilan. Masa pengadilan Tuhan akan terjadi setelah manusia
mati dan dibangkitkan kembali untuk diadili.
Salam sejahtera untuk kalian semua. Sekarang
kita ada di masa yang mana? Semua terserah kepada Anda. Setiap orang berhak
menentukan sekarang ada di masa yang mana. Saya tidak mau berargmuentasi sedang
berada di masa yang mana sekarang. Hanya
saja, saya berusaha mengutarakan pemikiran tentang gerak dua masa dalam hidup manusia. Penulis
hanya bisa memastikan bahwa kekuasaan di dunia akan berakhir di tangan para
penegak kebenaran. Perihal kelompok dan orangnya silhkan beri kesimpulan
masing-masing. Saya tidak tahu dan Allah Maha Mengetahui. Dua masa dialami oleh
kehidupan saya pribadi, dan pasti juga anda.
(penulis
master @logika tuhan)
No comments:
Post a Comment