OLEH: MUHAMMAD PLATO
Shalat dan ibadah dua konsep yang
berbeda. Namun pada kenyataannya, orang-orang sering mengerucutkan makna ibadah
dengan kegiatan ritual shalat. Inilah pangkal dari pemahaman makna ibadah
menjadi sempit. Atas dasar itu, orang-orang menjadi memahami ibadah sebagai
kegiatan shalat saja. Di luar itu urusan menjadi di luar kontek ibadah.
Allah memisahkan konsep shalat dan
ibadah sebagai mana tertulis dalam terjemah Al-Qur’an dalam beberapa kata, “Katakanlah: "Sesungguhnya shalat,
ibadah (wanusukii), hidup dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,” (Al An aam, 6:162)
Katakanlah: "Sesungguhnya aku
ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barang siapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah (bi’ibadati) kepada Tuhannya". (al kahfi, 18:110)
Tuhan (yang menguasai) langit dan
bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah (fa’budhu) Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah (li’ibadatihi) kepada-Nya. Apakah kamu
mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? (Maryam,
19:65)
Jika Nabi menceraikan kamu, boleh
jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik
daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang
mengerjakan ibadah (‘abidatin), yang berpuasa, yang janda dan yang perawan. (At
Tahriim, 66:5)
Sebutlah nama Tuhanmu, dan
beribadahlah (wa tabattal) kepada-Nya
dengan penuh ketekunan. (Al Muuzzamil, 73:8)
SEMUA YANG DIKATAKAN BERNILAI IBADAH JIKA ATAS NAMA ALLAH SWT |
KESIMPULAN
Konsep ibadah menaungi semua
kegiatan dalam penyembahan kepada Tuhan Yang Esa. Bagi umat Islam shalat adalah
salah satu bentuk ibadah penyembahan kepada Allah. Pada prakteknya seluruh
aktivitas amal baik yang diniatkan dengan menyebut nama Allah adalah
implementasi beribadah.
Konsep Ibadah adalah ajakan kepada
umat manusia dan jin untuk selalu patuh, beriman, taat, dan bertobat kepada
Tuhan Yang Esa. Apapun kegiatannya yang dilakukan manusia dengan tujuan atas
nama Tuhan yang Esa itulah ibadah.
Menuntut ilmu, berbicara,
berceramah, berkerja, mencari nafkah, belajar, jual beli, berpolitik, menikah,
bekendaraan, bepergian, mengobati, jika dikerjakan atas nama Allah swt masuk
dalam kontek ibadah. Bagi orang-orang yang menjadikan Tuhan Yang Esa sebagai
alasan segala aktivitas dikerjakannya, dia telah melaksanakan ibadah.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz Dzariyaat, 51:56)
Ibadah
rutin yang menjadi pokok pembeda dengan manusia lain, yang bersifat penyembahan
kepada Allah swt, dalam Islam diajarkan dengan ritual shalat lima waktu,
beserta shalat tambahannya sesuai yang dicontohkan Rasulullah saw. wallahu’alam.
(PENULIS MASTER TRAINER LOGIKA TUHAN)
No comments:
Post a Comment