OLEH: MUHAMMAD PLATO
Manusia bisa punya jatah hidup
sampai 125 tahun, akan tetapi sebagian besar manusia meninggal sebelum memenuhi
rentang usia yang cukup, karena manusia menggunakan usianya dengan cara yang
buruk, dengan mengeluarkan hormon racun secara terus menerus. Maka manusia
tersebut telah memperpendek rentang usianya sendiri. (Haruyama, 2014).
Kelangsungan hidup manusia besar dipengaruhi oleh pikiran dan perasaannya.
Di dalam hadis dikatakan bahwa jiwa
dan raga kita tergantung pada hati. Hati itu sifatnya sabar, tenang, dan
kooperatif. Hati yang baik selalu mengajak bekerja sama. Tidak mungkin ada hati
yang baik, di sisi lain menjelek-jelekkan otak.
Menjaga hati tetap tenang, tidak
bisa bekerja sendiri. Hati yang tenang dibangun oleh informasi-informasi yang
menenangkan. Rasa tenang tergantung informasi dari otak. Hati akan selalu
berkomunikasi dengan otak untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Ketika hati merasa gelisah, hati
akan bertanya pada otak apa yang terjadi? Otak akan memberi tahu sesuai dengan
informasi yang dimiliki. Jika informasi yang dimiliki buruk, hati akan semakin
gelisah. Pada saat ini hormon racun akan keluar dan menurunkan daya tahan
tubuh.
Agar hati bisa tenang, ketika hati
merasa gelisah, seharusnya otak sudah menyiapkan informasi yang positif. Otak juga
harus punya alasan bahwa informasi menyenangkan bukan sekedar penghibur hati untuk
sementara. Otak harus memiliki informasi yang sumbernya dijamin benar. Sumber
informasi yang benar dan punya hubungan dengan hati adalah kitab suci
(Al-Qur’an).
Informasi dari Al-Qur’an yang bisa
dijadikan pegangan untuk menjawab segala kegelisahan hati adalah informasi yang
menjelaskan bahwa KESULITAN (kekecewaan, kekhawatiran, kegundahan) adalah sebab
datangnya KELAPANGAN (kebahagiaan, kesenangan, keceriaan). (lihat, QS. Alam
Nasyrah, 5-6).
Jadi KESULITAN dan KELAPANGAN
adalah dua keadaan yang selalu saling berhubungan sebab akibat. Alamiahnya hal
yang paling ditakuti manusia adalah kesulitan, ketika kesulitan (kegelisahan)
dijadikan sebab kebahagiaan maka kejadian apa lagi yang ditakuti manusia? Karena
kesulitan (kegelisahan) dijadikan sebab kebaikan, maka kesulitan (kegelisahan)
berubah menjadi harapan baik. Keluarlah hormon yang menyebabkan seluruh tubuh
menjadi sehat.
Kesehatan kita sangat tergantung
dari suasana hati. Bila kita mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan, tekanan
darah akan segera meningkat 20-30 kali. Sebaliknya jika kita menarik napas 2,3
kali, dengan masukkan informasi yang menenangkan hati maka tekanan darah akan
kembali turun. Dokter manapun mengetahui hal ini. Akan tetapi dengan pemahaman
bahwa hati dan badan terpisah, gejala sejenis ini nyaris terabaikan (Haruyama,
2014).
Setiap hari, hati merespon segala
kejadian atau informasi dari otak dengan rasa
senang dan kecewa. Jika setiap informasi direspon dengan kecewa maka
hati akan terus teracuni. Sebaliknya
jika kita pandai mengolah semua informasi menjadi menyenangkan maka hati akan
sehat.
Rumus berpikir yang saya beri nama logika
Tuhan, adalah rumus baku dalam berpikir yang diajarkan Tuhan. Saya pakai setiap
hari dalam menyikapi segala kejadian dan informasi menjadi baik. Jika rumus
berpikir ini tersimpan dalam otak dan terus menerus kita gunakan dalam
menyikapi setiap kejadian dan informasi menjadi baik, maka sesungguhnya kita
telah mendapatkan cara hidup sehat di dunia dan akhirat kelak. Wallahu ‘alam
(Penulis Master of logika_Tuhan)
No comments:
Post a Comment