OLEH: MUHAMMAD PLATO
Roger
Wolcott Sperry mengeluar teori yang paling disetujui adalah pembagian otak
menjadi dua yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri adalah rasio dan otak kanan
adalah emosi/perasaan. Namun berdasarkan hasil penelitian akhir-akhir ini, otak
kiri bukan hanya berfungsi sebagai otak yang berperan untuk rasio saja, tetapi
juga termasuk perasaan. (Haruyama, 2014:26-27).
Haruyama
menjelaskan otak kanan berfungsi sebagai gudang ingatan manusia. Bayi yang
lahir dengan kerusakan pada otak kiri masih bisa menyusu kepada ibunya, tetapi
bila otak kanannya yang bermasalah dia tidak dapat menyusu kepada ibunya.
Intuisi yang berjalan tanpa kesadaran merupakan area otak kanan. Otak kanan
merupakan software yang menyimpan bermacam-macam data intelegensi manusia
sampai dengan 500 juta tahun. Bahkan dalam gen otak kanan tersimpan informasi
berusia 30 milyar tahun lalu.
Otak
kiri menyimpan dan berfokus pada informasi yang diperolehnya sendiri sejak
lahir, maka informasi yang diterima berdasarkan tahun dan bulan, sekitar hanya
30 atau 50 tahun. Setiap orang berbeda-beda kepadatan informasinya tergantung
pada usia dan cara hidupnya. Berpikir dengan informasi yang terdapat dalam otak
kiri dan berimajinasi bahwa kita bisa memahami manusia, hal itu adalah
kesombongan.
Kesimpulannya
pengetahuan yang aktual merupakan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan
pengalaman dan pembelajaran, tersimpan dalam
otak kiri, sementara pengetahuan laten merupakan pengetahuan yang
berdasarkan memori berusia 500 juta sampai 30 milyar tahun tersimpan dalam otak
kanan.
Pengetahuan
yang kita bawa sejak lahir adalah hal-hal yang alamiah yang bisa dilakukan oleh
manusia tanpa proses pengalaman dan pengetahuan aktual. Pengetahuan ini
terbukti dalam perbuatan yang bersumber pada insting, seperti seks, menyusui,
marah, cinta, benci, tertawa dll.
Bersyukur
manusia yang telah diberi kitab suci (Al-Qur’an). Di dalam Al-Qur’an tersimpan
informasi yang usianya sejak sebelum alam diciptakan. Haruyama mengukur usia pengetahuan
tersebut dari 500 juta sd 30 milyar tahun. Usia ini hanya pandangan manusia
untuk mengagambarkan bahwa informasi yang terdapat dalam otak kanan sudah sejak
lama ada. Kalau merujuk kepada Al-Qur’an, pengetahuan sudah ada sejak alam
belum diciptakan.
Al-Qur’an
memang diturunkan kepada umat Islam, melalui Nabi Muhammad saw, tetapi misinya
untuk seluruh umat manusia. Sebagai mana dijelaskan dalam ayat-ayatnya secara
leterlek, bahwa pengetahuan yang ada dalam Al-Qur’an ditujukan untuk manusia
yang mau berpikir.
“bulan
Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil). (Al Baqarah, 2:185)
Jadi
sebenarnya pengetahuan yang menurut Haruyama tersimpan dalam otak kanan berusia
milyaran tahun, dihimpun dalam kitab suci (Al-Qur’an). Untuk itulah, Tuhan
menjelaskan bahwa informasi yang ada dalam Al-Qur’an adalah pengetahuan yang
bisa menjelaskan seluruh proses penciptaan dan hukum-hukum yang terdapat di
alam semesta.
Dengan
adanya Al-Qur’an manusia telah di beri kemudahan oleh Tuhan untuk memahami
kehidupan. Makan penelitian-penelitian di alam, sebenarnya bertujuan
membuktikan kebenaran-kebenaran informasi yang ada dalam Al-Qur’an agar manusia
punya kepercayaan dan keyakinan, dan menemukan siapa Tuhannya.
Berpikir
dengan memanfaatkan informasi dari Al-Qur’an sesungguhnya akan membangkitkan
kemampuan berlogika dan perasaan yang sesuai dengan tuntutan hati. Maka
sebenarnya, dengan menggali, memahami, menerapkan, menganalisa, dan mensintesa
informasi-informasi yang ada dalam Al-Qur’an secara langsung akan mengasah
kemampuan berlogika dan membangkitkan perasaan-perasaan yang menghasilkan
morfin kebahagiaan. Inilah sebuah keberuntungan bagi setiap manusia yang mau
berpikir untuk mendalami ilmu pengetahuan dan hakikat hidup dari informasi
Al-Qur’an.
Maka
dari itu, Tuhan mengabarkan kepada manusia bahwa kitab suci Al-Qur’an isinya adalah kabar gembira yang
membangkitkan perasaan-perasaan positif sehingga menjaga hati tetap tentram bahagia.
Hati yang bahagia adalah ukuran bagi kesejahteraan, kesehatan jiwa dan raga.
“Manusia itu adalah umat yang satu.
maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi
kabar gembira dan pemberi peringatan”, (Al Baqarah, 2:213).
Pengetahuan
yang ada dalam otak kanan yang dijelaskan oleh Haruyama, adalah pengetahuan
yang ada dalam kitab suci (Al-Qur’an) yang diturunkan oleh Tuhan melalui para
utusan-Nya. Kitab suci diturunkan agar
manusia tidak kesulitan dalam menemukan jalan hidup menuju kebahagiaan hati.
Sudah seyogyanya kitab suci (Al Qur’an) dijadikan induk pengetahuan untuk
mengembangkan segala cabang ilmu pengetahuan. Wallahu ‘alam.
(Penulis Master Logika_Tuhan)
No comments:
Post a Comment