OLEH
MUHAMMAD PLATO
Jika
syarat menjadi warga negara Indonesia harus ber Tuhan, apakah Tuhan menyetujui
hubungan sesama jenis? Kalau ada Tuhan yang mana?
Indonesia
adalah negara unik di dunia. Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi
konstitusional tetapi masyarakatnya lebih percaya norma agama dibanding
konstitusi. Maka dari itu, fungsi konstitusi di Indonesia lebih banyak
digunakan untuk menjerat orang-orang berprilaku salah dan menyimpang.
Untuk
berprilaku baik orang Indonesia tidak perlu konstitusi, karena sistem kebaikan
dalam norma agama lebih baik dari sistem yang terdapat dalam konstitusi. Inilah
keunikan bangsa Indonesia.
Dari
catatan sejarah, perjuangan bangsa Indonesia memang sangat kental dengan gerakan
keagamaan. Gerakan keagamaan yang kental memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
adalah gerakan dari kelompok yang beragama Islam.
Katika
menjadi moderator sosialisasi empar pilar MPRI, dengan pembicara Dr. Basara
Bagaskara, saya memberi kesimpulan bahwa ciri khas ideologi negara Indonesia
yang tidak dimiliki idologi bangsa-bangsa lain di dunia adalah bangsa Indonesia
menjadikan Tuhan sebagai keyakinan yang wajib di miliki oleh setiap warga
negara.
Maka
dari itu saya bertanya Tuhan mana yang membenarkan hubungan sesama jenis? Pelaku
LGBT dalam KTP nya beragama Islam, maka saya akan menjelaskan larangan Tuhan
untuk berhubungan sesama jenis.
Saya
menyaksikan pelaku LGBT yang beragama Islam tampil di televisi. Pernyataannya
bikin dahi berkerut, karena kasihan. Dia berkata, “siapa bilang pelaku
homoseksual tidak bisa punya anak, dengan menyewa rahim perempuan mereka bisa
punya anak. Ke depan bisa jadi akan banyak penyewaan rahim kaum perempuan untuk
para homo seksual”.
Pernyataan
ini sangat jelas, bahwa pelaku homo seksual sudah tidak merasa lagi jalan
hidupnya salah. Sekalipun mereka beragama, mereka hidup bukan dengan norma
agama, mereka hidup dengan hawa nafsunya. Itu pandangan dari kacamata agama
Islam.
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada
mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.
(Al A’raaf, 7:81).
DAN
INI AKIBAT BAGI KAUM YANG MELAMPAUI BATAS
Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu. (Al A’raaf, 7:84)
Inilah
dasar mengapa pelaku LGBT harus dipikirkan bagaimana menghentikannya, karena
prilaku mereka akan berdampak pada semua orang. Pola pikir ini tidak bisa
dipahami oleh orang-orang materialis, karena sebab akibat kejadian yang mereka
pahami belum menjangkau pada pengetahuan yang bersumber dari Tuhan.
Untuk
itulah kita semua harus membantu untuk meyakinkan mereka, dengan melakukan
banyak penelitian tentang akibat-akibat dari kejadian yang disebabkan oleh
prilaku buruk kaum LGBT. Sebagaimana
Tuhan memerintahkan “maka perhatikanlah bagaimana akibat kejadian bagi
orang-orang yang berbuat dosa (melampaui batas).
Kita
tidak bermaksud menghakimi kaum LGBT, tapi kami ingin menolong mereka dari
cara-cara berpikir mereka yang tidak dikehendaki Tuhan. Mereka perlu diingatkan
bahwa setelah kehidupan dunia ada kehidupan akhirat. Sekalipun mereka belum
percaya akhirat, setidaknya selama hidup di dunia tidak merugikan kehidupan
manusia lainnya.
Kami
memandang para pelaku LGBT adalah orang-orang yang mengalami kelainan jiwa.
Penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit pikiran yang dapat menular melalui
lingkungan dan pola pikir dari pendapat-pendapat yang mereka ungkapkan ketika
mereka tampil di muka umum.
Hak
hidup mereka harus dilindungi, tetapi keberadaan mereka harus dikontrol, atau
dikarantina seperti pengidap penyakit HIV. Mempidanakan mereka bisa jadi
menjadi salah satu cara untuk mengkarantina mereka, tetapi harus diwaspadai
bahwa penjara juga bisa menjadi tempat penyebaran penyakit LGBT.
Penjara
untuk kaum pelaku LGBT harus dikelola oleh penjara khusus, seperti penjara para
koruptor. Di penjara para pelaku LGBT harus mendapatkan terapi mental, untuk
mengembalikan pola pikir mereka kembali sehat.
Inilah
hal yang harus kita pikirkan untuk para pengidap penyakit LGBT. Penyakit LGBT
bukanlah penyakit baru di muka bumi ini, tapi sudah tercatat dalam sejarah dan
kitab suci sebagai penyakit manusia akibat dari penyimpangan dalam pola pikir
yang terlalu bersifat keduniawian. Semoga Tuhan melindungi kita semua dari
penyakit-penyakit yang bisa membinasakan manusia dalam dosa kepada Tuhan. Wallahu ‘alam.
No comments:
Post a Comment