OLEH:
MUHAMMAD
PLATO
Mengapa Mekah terkena
banjir? Jika Tuhan sudah menghendaki tidak ada satu kekuatan pun yang dapat
menghalangi datangnya bala bencana. Inilah penjelasan saya tatkala masyarakat
mengadakan tradisi rebo wekasan.
Rebo wekasan adalah
tradisi memperingati hari rabu terakhir di bulan Safar. Tujuan peringatan
adalah menolak bencana, tolak bala. Kegiatan yang dilakukan adalah berdoa,
sholat, dan bersedekah. Rebo wekasan adalah tradisi masyarakat yang dilandasi
nilai-nilai ajaran Islam. Inilah tradisi harus dipelihara dalam masyarakat, JIKA tradisi ini tujuannya mengingatkan
kita selalu bergantung kepada Allah swt.
Perihal adanya kepercayaan
hari sial pada hari rabu, inilah yang tidak boleh dipercayai. Karena dalam
Islam tidak dikenal adanya waktu, jam, hari, bulan, tahun, yang dijadikan
sebagai sebab datangnya keburukan atau kebaikan. Semua sebab kejadian di atas
kehendak Allah swt.
Namun jika semua
fenomena alam di muka bumi ini dijadikan sebagai tanda untuk mengingat Allah,
untuk lebih meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt, tidak dilarang.
Fenomena hari rabu pada akhir bulan safar tidak jauh dari seperti kita membaca
gejala akan adanya bencana gunung meletus dan tsunami. Tanda itu hanya sebagai
pengingat, agar kita bertindak selalu memohon perlindungan Yang Maha Kuasa
dengan cara dikuatkan iman dan takwa, kemudahan menghadapi, sekalipun bencana
datang.
SEMUA KEJADIAN BAIK DAN BURUK AKAN MENIMPA KARENA ITU SUDAH TAKDIR TUHAN |
Hemat penulis sebagaimana
pendapat para ulama terdahulu, tentang adanya kepercayaan pada hari rabu
terakhir di bulan Safar tidak menjadi sunnah dan tidak jadi kewajiban. Tradisi
ini hanya dinilai baik karena mengajak masyarakat untuk semakin teguh
menggantungkan diri kepada Tuhan Yang Esa. Bentuknya hanya sebatas pengingat
masyarakat dari lupa dan lalai, bahwa segala kejadian adalah kehendak Allah.
Sholat tolak bala yang
berisi doa, permohonan kepada Allah untuk dikuatkan iman, diringankan beban
dalam menghadapi ujian dan cobaan adalah kewajiban yang tidak hanya dilakukan
pada hari-hari tertentu. Adapun doa dalam shalat tola bala, diharuskan membaca
surat Al-Ikhlas lima kali, Al Falaq dua kali, dan An naas dua kali, serta Al
Kautsar 17 kali adalah upaya peneguhan keimanan dan keyakinan kepada Tuhan.
Membaca surat
berulang-ulang adalah perintah Allah, agar kita diberi kemanangan. Sebagaimana
sudah saya jelaskan, inti dari kandungan surat Al-Ikhlas adalah bentuk komitmen
manusia untuk mengangtungkan seluruh hidupnya kepada Tuhan Yang Esa.
Pengulangan yang dilakukan dalam shalat tujuannya untuk memperteguh, dan harus
menjadi menjadi mindset bagi setiap muslim.
Membaca surat Al-Falaq
dua kali, adalah bagian dari peneguhan kepada Tuhan, bahwa ganguan-gangguan
yang sifatnya material, bencana alam, panas, dingin, hujan, gelap, sakit,
sihir, kejahatan manusia, tidak akan mengganggu harapan harapannya kepada
Tuhan. Semua takdir Tuhan di alam adalah
kebaikan jika tetap berharap kepada Tuhan Yang Esa.
Membaca surat An Naas
dua kali, adalah pengukuhan kembali keyakinan kepada kehendak Tuhan, atas
gangguan-gangguan yang datang dari ideologi, pemikiran sesat, yang diucapkan
oleh orang-orang berpengaruh, yang mengajarkan ke arah kekafiran. Orang-orang
berpengaruh termasuk para penguasa, raja,
yang mengeluarkan kebijakan menyimpang dari kebenaran.
Membaca surat Al
Kaustsar diulang 17 kali adalah melatih pola berpikir agar selalu optimis dalam
menghadapi segala hal buruk. Di dalam surat Al-Kautsar kita dibimbing untuk
berpikir optimis bahwa segala cobaan berat yang dihadapi manusia akan berubah
menjadi rezeki melimpah bagi yang berhasil menghadapinya. Semakin besar ujian
yang kita alami maka semakin besar pahala yang akan kita dapatkan. Pola pikir
yang ada dalam surat Al-Kautsar dilang 17 kali, tujuan untuk lebih memantapkan
hati dan pikiran bahwa janji Allah tentang pahala, rezeki yang besar pasti
terjadi.
Shalat adalah salah
satu cara umat Islam membangun optimisme. Tidak ada cara yang diajarkan Nabi
Muhammad saw dalam menghadapi persoalan hidup kecuali shalat dan berkorban
(bersedekah) lah. Lakukan ini berulang-ulang dengan perasaan dan pikiran yang optimis.
Sesungguhnya Allah tidak akan pernah ingkar janji.
Tidak ada bala dapat
ditolak, kecuali Tuhan Yang Esa meneguhkan keimanan jiwa dan pikiran kita,
sehingga sebesar apapun masalah, dan bencana menimpa, akan terasa ringan dan
mudah dilalui atas izin-Nya. Wallahu “alam.
No comments:
Post a Comment