OLEH:
MUHAMMAD PLATO
Seorang
change leader tentu bukan seorang
ahli nujum. Pada masa kini, manusia butuh pengetahuan dan intuisi yang solid
untuk membaca gejala hari ini dan mewariskan perubahan di masa depan. Dalam
bahasa science, intuisi adalah
pengetahuan, eksperimen, dan praktik yang terakumulasi yang terpupuk puluhan
tahun dari proses yang ia lewati. (Kasali, 2015).
Intuisi
adalah pengetahuan yang terbangun dari berbagai pengalaman dan bersifat
pribadi. Para pemimpin yang bekerja dengan intuisi pola pikirnya sulit
dipahami, karena bersumber dari pengalaman pribadi namun sudah teruji
bertahun-tahun. Pemimpin-pemimpin yang bergerak dengan intuisinya, oleh para
ahli perubahan disebut dengan unreasonable
person. Para ahli menegaskan bahwa pemimpin-pemimpin unreasonable dibutuhkan saat ini untuk melakukan perubahan dan abad
ini akan ditandai dengan pola pikir unreasonebale,
sehingga para ahli menandai saat ini sebagai The Age of Unreason. (Handy, 1996; Kasali, 2015). Itulah beberapa pendapat
para ahli tentang manusia unreasonable, akalnya
selalu bertentangan dengan orang banyak, dan selalu ingin membuktikan bahwa
orang lain keliru.
Bagi
penulis unreason people dimiliki pmola
pikir para nabi, beberapa contoh yang jelas bisa kita ketahui dari kitab suci Al-Qur’an
adalah Nabi Ibrahim, Nabi Khidr, Nabi Musa, Nabi Nuh, Nabi Isa, Nabi Muhammad
saw. Dari berita kitab suci diceritkan nabi-nabi tersebut bertindak dengan pola
pikir yang tidak bisa diterima oleh akal manusia biasa (unreasonable).
Para
Nabi adalah mereka yang dibimbing oleh wahyu Tuhan, Allah swt. Segala prilaku,
tindak tanduk mereka dibimbing oleh pengetahuan yang disampaikan oleh malaikat
Jibril melalui wahyu. Dan jika kita teliti, isi dari seluruh wahyu yang di bawa
Jibril adalah pengetahuan yang dijadikan para Nabi sebagai dasar tindakan-tindakan
dalam menyelesaikan permasalahan umat pada saat kenabiannya.
Dengan
bimbingan pengetahuan wahyu dari Allah swt inilah, tindakan-tindakan para Nabi
selalu unreasonable, karena logikanya
tidak mudah dipahami oleh orang-orang yang tidak punya keimanan kepada Tuhan.
Para Nabi selalu menjadi pembaharu masyarakat sepanjang masa. Maka para Nabi
adalah The Change Leader untuk
manusia-manusia yang hidup dalam kejumudan.
Berikut
beberapa tindakan para Nabi Allah sebagai pembaharu umat yang unreasonable. Perhatikan ayat-ayat
berikut;
“Maka tatkala anak
itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia
menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu;
insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
(Ashaaffaat, 37:102). Tindakan
Nabi Ibrahim yang sangat unreasonable
adalah ketika Nabi Ibrahim melaksanakan mimpinya untuk menyembelih anaknya.
Tindakan inilah menjadi pujian abadi bagi Nabi Ibrahim, dari umat umat
selanjutnya, termasuk umat Nabi Muhammad saw.
Maka berjalanlah
keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa
dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa
kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya
kamu telah melakukan suatu yang mungkar". (Al-Kahfi, 18-74). Apa
yang dilakukan Nabi Khidhr tidak di pahami oleh Nabi Musa, karena apa yang
dilakukan Nabi Khidhr unreasonable.
“Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin
kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya.
Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu
sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). (Huud, 11:38). Nabi
Nuh mendapat ejekan dari kaumnya karena apa yang dilakukan Nabi Nuh unreasonable, Dia membuat bahtera di
pegunungan, untuk mengantisifasi datangnya banjir.
Unreasonable People adalah mereka yang berpikir menurut perintah Tuhan. Semua perintah Tuhan dikerjakan sekalipun dipandang rendah dihadapan manusia. |
Katakanlah: "Sesungguhnya aku (Muhammad) ini hanya seorang
manusia seperti kamu, hanya aku diberi wahyu,… (Al-Kahfi, 18:110). Kitab
suci Al-Qur’an, kitab suci otentik yang masih dapat kita baca sekarang, isinya sangat
menakjubkan. Unreasonable, kitab ini
diturunkan kepada orang yang tidak bisa membaca dan menulis. Isi pengetahuannya
menjangkau pengetahuan jutaan tahun ke belakang, dan menembus masa depan yang
tidak terjangkau oleh akal manusia (akhirat). JIKALAU SAJA, Nabi Muhammad saw. adalah seorang penulis kitab,
Beliau sudah pasti menjadi penulis nomor wahid dan paling berpengaruh di dunia
dan tidak akan ada bandingannya sepanjang masa.
Belajar
dari para Nabi, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pemimpin reformis,
pembaharu, adalah mereka yang memiliki pemikiran-pemikiran unreasonable. Bagi penganut agama, sumber pikiran-pikiran brilliant dan unreasonable yang cenderung membawa perubahan masyarakat kearah
yang lebih baik adalah pemikiran-pemikiran yang bersumber dari Tuhan dalam
kitab suci.
Saat
ini sudah zamannya, masyarakat mulai konsentrasi memperhatikan
pengetahuan-pengetahuan yang bersumber dari Tuhan (kitab suci). Dengan mengaji
pengetahuan-pengetahuan dari Tuhan, akan banyak dilahirkan manusia-manusia unreasonable namun membawa seluruh
masyarakat menuju kebaikan.
Masyarakat,
pemimpin pemimpin hebat adalah mereka yang selalu memanfaatkan pengetahuan dari
kitab suci sebagai rujukan dalam mengambil keputusan. Ciri umum masyarakat dan
pemimpin pemimpin unreasonable adalah
mereka selalu optimis tanpa batas, karena harapannya selalu digantungkan kepada
Tuhan. Berani berkorban karena kesejahteraan didapatkan dari pengorbanan yang
besar. Pantang mengeluh karena keluhan hanya dilakukan para penghuni neraka.
Haram menyalahkan orang lain karena setiap kekurangan ada dalam dirinya sendiri.
Berjiwa tenang karena seluruh takdir hidupnya sudah ditentukan oleh Tuhan Yang
Maha Pengasih. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment