OLEH:
MUHAMMAD
PLATO
Jangan percaya pada laki-laki 100 persen,
jangan juga percaya pada wanita 100 persen, karena semua manusia pendusta. Kalau
tidak percaya semua manusia pendusta, coba pikir apa maksudnya jika Allah swt
mempertanyakan sampai 31 kali kepada kita “Maka
nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Ar-Rahman:13)
Hampir setiap hari kita mengingkari
nikmat Tuhan. Mengingkari nikmat Tuhan sudah jadi prototipe manusia. Mengapa
demikian? karena Tuhan menetapkan sifat manusia tukang berkeluh kesah.
Sesungguhnya manusia diciptakan
bersifat keluh kesah lagi kikir. (Al-Ma’arij, 70:19)
Sifat manusia suka berkeluh kesah inilah
yang menjadi sebab manusia menjadi makhluk pendusta. Mengapa manusia pasti suka
berkeluh kesah, karena ketentuan-Nya juga manusia harus hidup dalam kesusahan. Tidak
ada manusia yang lepas dari kesusahan dan pasti ada keluh kesah.
Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (Al-Balad, 90:4)
Saat ditimpa kesusahan hampir mayoritas
setiap manusia berkeluh kesah. Logika yang selalu dipakai ketika menghadapi
masalah atau kesulitan adalah kesulitan (sebab), keluh kesah (akibat). Logika
yang sesuai petunjuk Tuhan adalah kesulitan (sebab), bersabar dengan baik
(akibat). Itulah logika berpikir yang diberi petunjuk Tuhan. Siapa yang
menyimpang, maka berakibat kerugian hidup di dunia dan akhirat.
Bukti bahwa hidup manusia harus menempuh
susah payah. Semua kebutuhan manusia harus dipenuhi orang lain, dan perlu diusahakan.
Ketika makanan sudah dihidangkan, seluruh anggota badan harus bekerja memproses
makanan. Setelah makanan ada di dalam, sampahnya harus dikeluarkan. Hidup
adalah penderitaan tiada akhir.
Keluh kesah hampir menjadi ucapan
manusia setiap hari. Bertemu masalah besar ataupun kecil manusia tidak lepas
dari keluh kesah. Dalam kehidupan keluarga, istri, suami, anak, mertua, tidak
lepas dari keluh kesah. Cuaca hujan, kemarau, banjir, macet, panas, dingin,
tidak lepas dari keluh kesah. Bulan ramadhan, lebaran, dapat THR, sehat, sakit,
selalu ada keluh kesah.
Saat berkeluh kesah itulah sebenarnya
kita sedang mendustai nikmat Tuhan. Setiap keluhan adalah dusta pada nikmat
Tuhan, untuk itulah haram mengeluh. Setiap keluhan melupakan nikmat Tuhan yang
setiap saat kita dapatkan.
Betapa terbatasnya kesadaran manusia
kepada nikmat dan anugerah Tuhan, sampai hanya seekor nyamuk hinggap di badan
bisa jadi dusta terhadap nikmat Tuhan. Hanya orang-orang yang mau berpikir
memahami isi Al-Qur’an yang bisa memahami melimpahnya nikmat Tuhan yang setiap
saat diterima.
Allah menciptakan manusia dengan sifat
keluh kesah dan kikir. Namun Allah mengecualikan manusia-manusia yang pantang
mengeluh dan dermawan, yaitu mereka yang mendirikan shalat, dan menyisihkan
hartanya untuk sedekah.
SEMUA MANUSIA PENDUSTA DAN KIKIR KECUALI MEREKA YANG SUKA SHALAT DAN SEDEKAH |
Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu
tetap mengerjakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia
bagian tertentu, (Al-Ma’arij, 70:22-24).
Intinya Allah swt
menciptakan manusia dengan sifat keluh kesah dan kikir sebagai ujian kepada
manusia, dan Allah memberikan solusi untuk mengantisifasinya dengan
memerintahkan mendirikan shalat dan sedekah sebagai ujian juga. Semoga kita
semua diberi kekuatan untuk selalu menegakkan shalat dan menyisihkan sebagian
harta kita untuk sedekah kepada yang minta maupun tidak. Inilah petunjuk hidup
dari Allah, barang siapa mematuhinya maka janji Allah bagi mereka yang taat
keberuntungan dunia dan akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang
beruntung. Wallahu ‘alam.
(Penulis Master Trainer
@logika_Tuhan)
No comments:
Post a Comment