Oleh
MUHAMMAD PLATO
Bagi kita,
manusia baik adalah mereka yang 100 persen berkelakukan baik, bagi Tuhan
manusia baik adalah mereka yang tidak luput dari perbuatan salah. Persepsi kita tentang siapa manusia baik, sering
menjadi sebab timbulnya sikap berlebihan terhadap manusia-manusia yang berbuat
salah.
Anda mungkin
pernah menyaksikan pencuri ayam di arak dipertontonkan keliling kampung.
Pencuri kendaraan bermotor rame-rame dibakar hidup-hidup oleh warga. Pelaku jinah
di telanjangi dan dipermalukan di muka umum. Seorang guru atau ustad yang
khilaf di maki-maki sebagai pecundang hingga harga dirinya turun drastis.
Ada juga yang
berkomitmen buruk dengan menjadi pembenci seumur hidup kepada manusia lainnya.Sumpah
saya tidak akan memaafkan kesalahan orang itu seumur hidup! Tidak sadar orang
yang bersumpah ini telah menjadi orang buruk seumur hidup.
Sikap
berlebihan manusia semacam ini lahir akibat persepsi keterlaluan bahwa
orang-orang baik adalah mereka yang 100 baik. Padahal Tuhan melalui Nabi
Muhammad telah mengajarkan kepada kita,
“Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik
pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat”. (HR. Addarami)
“Iblis berkata kepada Robbnya, "Dengan keagungan
dan kebesaranMu, aku tidak akan berhenti menyesatkan bani Adam selama mereka
masih bernyawa." Lalu Allah berfirman: "Dengan keagungan dan
kebesaranKu, Aku tidak akan berhenti mengampuni mereka selama mereka
beristighfar". (HR. Ahmad)
“Tidak menjadi dosa besar sebuah dosa bila disertai
dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan bila dilakukan terus
menerus”. (HR. Ath-Thabrani)
Sesungguhnya Allah menurunkan kepadaku dua
keselamatan bagi umatku. Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang
kamu berada diantara mereka dan Allah tidak akan mengazab mereka sedang
(mereka) beristighfar (minta ampun), bila aku (Nabi Saw) pergi (tiada) maka aku
tinggalkan bagimu istighfar sampai hari kiamat. (HR. Tirmidzi)
SEMUA MANUSIA
PEMBUAT SALAH. Sekuat tenaga manusia menghindari dosa, maka dia akan terperosok
pula ke dalam dosa. Karena dosa adalah ketetapan yang harus dilalui oleh setiap
manusia.
“Apabila kamu tidak pernah berbuat
dosa maka Allah Tabaroka Wata'ala akan menciptakan makhluk lain yang berbuat
dosa kemudian Allah mengampuni mereka”. (HR. Muslim)
Bahasa logika
yang bisa kita pahami dari seluruh hadis di atas adalah semua manusia pasti akan
berbuat salah. Maka bagi siapa saja tidak bisa menyalahkan orang lain, karena
kesalahan pasti ada pada setiap diri manusia. Pribadi yang harus dimiliki oleh
setiap manusia adalah menjadi pemaaf kepada siapa saja yang berbuat salah.
Itulah pribadi agung yang diajarkan Tuhan kepada Nabi Muhammad saw.
Secara
psikologis, bagi yang berbuat salah jangan terlalu merasa bersalah, bersikap
wajar saja karena salah adalah bagian dari takdir manusia yang tidak bisa
dihindari. Jangan putus asa ketika berbuat salah karena selama ada upaya memohon
ampun, selama itu pula Tuhan selalu terbuka siang dan malam menerima tobat dan mengampuni
dosa. Manusia salah adalah ketika mereka menghukum dirinya sebagai orang salah
padahal Tuhan maha pengampun. Manusia salah adalah mereka yang tidak segera
mengimbangi kesalahan dengan perbuatan baik.
Dihadapan
Tuhan setiap manusia harus tetap optimis. Dihadapan manusia awam, tidak ada
manusia sempurna karena semua manusia punya cela, tetapi di dalam pandangan
Tuhan, semua manusia telah diciptakan sempurna tanpa cela. Maka manusia-manusia
baik adalah manusia yang masih bisa berrasangka baik kepada Tuhan, karena Tuhan
selalu membuka pintu ampunan sepanjang hayat dikandung badan.
Ilustrasi jalan lurus yang dilalui manusia
(Sumber Gambar, Billi P.S. Lim, 2013)
(Sumber Gambar, Billi P.S. Lim, 2013)
Bagi manusia biasa yang dimaksud jalan lurus adalah tanpa kelok, padahal bagi Tuhan jalan lurus adalah berkelok-kelok. Begitu terbatasnya pandangan manusia, dan begitu luasnya pandangan Allah swt. Semoga kita semua menjadi pribadi-pribadi agung yang bisa selalu bertindak baik atas petunjuk logika dari Tuhan. Amin. Wallahu ‘alam.
(Penulis
Master Trainer @logika_Tuhan).
Setuju Pak Toto selama hidupnya manusia tidak luput dari khilap jd meminta taubat rak henti2 Kepada Alloh yg Maha Pengampun
ReplyDelete