Saya
bangga sebagai orang Indonesia bersuku Sunda. Saya juga bangga memiliki saudara
se Indonesia terdiri dari berbagai suku. Sebagai bahan instrospeksi diri, dalam
kebiasan masyarakat Sunda ada kebiasaan kurang baik yang harus ditinggalkan,
yaitu berprasangka buruk kepada tetangga sukses.
Prasangka
buruk tersebut dikemas dalam cerita mistis, misalnya menyangka tetangga
melakukan pesugihan, memuja buta ijo,
ular, monyet, babi, dan tuyul. Kebiasaan
buruk ini, masih berlaku sampai sekarang,
sekalipun sudah masuk abad 21, abad informasi.
Kerugian
orang Sunda jika memelihara budaya prasangka buruk terhadap sukses orang lain, kita
tidak bisa belajar sukses dari orang lain. Alhasil budaya sukses sulit
berkembang di masyarakat Sunda.
Rumus
sukses dari setiap suku sebenarnya sama. Sekalipun orang-orang sukses tingkat
dunia tersebar dimana-mana, tetapi sebenarnya kita bisa belajar sukses dari
tetangga kita. Kiat sukses orang dengan penghasilan milyaran rupiah dengan
jutaan rupiah, rumusnya sama.
Untuk
itulah saya ingin ungkap beberapa tetangga saya, yang sukses mengelola usaha
dan rumah tangga. Mereka terlihat biasa-biasa tapi punya rumus-rumus yang
mungkin kita anggap sederhana, tetapi mereka lakukan konsinten.
Haji
Ochid (Ochid Durosid) adalah nama yang sering saya dengar tetapi tidak pernah
ketemu orangnya. Enam Belas tahun saya mendengar namanya, tetapi baru ketemu di
bulan Ramadhan di hotel Indo Alam Cipanas. Sungguh pertemuan yang direncanakan
Tuhan, begitu ketemu, saya ngobrol seperti sahabat lama yang tak pernah ketemu.
Dari
Obrolan ini, haji Ochid menceritakan rumus-rumus suksesnya dalam mengelola
bisnis. Rumus pertama dalam meraih
suksesnya adalah ingin berbakti kepada orang tua. Cita-cita untuk tidak
membebabi orang tua sudah dimiliki oleh Kang Haji Ochid sejak usia sekolah
dasar. Selanjutnya, untuk benar-benar tidak membebani orang tua, Kang Haji Ochid
sudah merantau sejak duduk di bangku SD.
Bisnis
dan menghidupi diri sendiri sudah melekat pada karakter Kang Haji Ochid. Sejak
SD, Beliau sudah berjualan asongan sepulang sekolah. Jika teman-teman sekolah
lainnya ikut kegiatan ekstrakurikuler, dia ekstrakurikuler berjualan asongan di
terminal. Berjualan asongan, Dia lakukan dengan bangga dan tidak
sembunyi-sembunyi dari teman-teman sekolahnya.
Jiwa
bisnisnya terus berlanjut sampai SMA, untuk membiayai sekolahnya dia masih
jualan asongan. Ketika cuaca hujan, dagangan asongannya suka dititip di sebuah
toko, sebagai balas jasanya, dia bantu-bantu di toko yang dia titipi dagangannya.
Lama kelamaan pemilik toko menawarinya untuk bekerja paruh waktu. Sejak saat
itu, Kang Haji Ochid sekolah sambil berkerja paruh waktu di toko.
Naluri
bisnisnya terus berlanjut, Kang Haji Ochid berencana ingin punya toko sendiri.
Untuk mewujudkan mimpinya, kang Haji Ochid membelinya dengan shalat tahajud,
dan dhuha. Dia memohon kepada Allah untuk diberikemampuan untuk memiliki usaha
toko.
Allah
mengirimkan seorang keturunan Tionghoa yang baik hati. Kang H. Ochid ditawari
untuk kerjasama buka toko. Kang H. Ochid yang mengelola dan orang Tionghoa yang
membiayai segalanya. Pengalaman dan kejujurannya dalam bisnis, membuat usaha
kerjasama dengan orang Tionghoa berjalan lancar dan saling menguntungkan.
Cita-cita
Kang Haji Ochid tetap ingin memiliki toko sendiri. Untuk mewujudkan
cita-citanya, Kang Haji Ochid kembali menghadap Allah malam-malam dalam
tahajud. Allah kembali mengabulkan keinginannya, Kang H. Ochid membeli toko milik orang Tionghoa itu dengan
mencicil.
Sampai
sekarang bisnisnya telah berkembang dengan memiliki beberapa ruko dan bisnis
dibidang properti. Kebiasaan Kang H. Ochid tetap sederhana dan Beliau rajin
salat berjamaah di masjid. Upaya dia untuk mengajak masyarakat sekitar shalat
berjamaah di masjid dengan memberi bonus kepada siapa saja yang rajin shalat
berjamaah di masjid, dari uangnya sendiri.
Sekarang
Anda lihat, orang-orang sukses itu memiliki beberapa ciri. Ciri yang pertama
adalah taat pada Tuhan-nya. Kang H. Ochid memiliki ciri orang-orang taat pada
Allah. Dia berdoa (salat), bersedekah, berbakti
pada orang tua, merantau, berniaga dan sabar. Semua ini adalah perintah Allah.
Jadi seluruh tindakan Kang Haji Ochid adalah dalam rangka melaksanakan perintah
Allah.
Jadi
berhasilnya Kang Haji Ochid dalam bisnis bukan karena dia rajin tahajud,
sedekah, berbakti pada orang tua, merantau, berniaga dan sabar, tapi karena
Kang Haji Ochid taat kepada perintah Allah. Sehingga Allah meridhai dan memberi
rezeki kepada Kang Haji Ochid.
Itulah
rumus-rumus sukses semua orang hebat, dan ada di tetangga kita. Silahkan
bersilaturahmilah dengan tetangga tanyakan bagaimana pengalaman suksesnya. Sesungguhnya
inilah elemen sukses paling dasar. Siapapun bisa melakukannya termasuk Anda.
Apa yang harus anda lakukan? Taatlah kepada perintah Tuhan mu Allah swt.
Sesungguhnya
Tuhan adalah penyebab dari segala kejadian. “Allah
Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu,
maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu
jadilah ia”. (Al-baqarah, 2:117). Wallahu ‘alam.
No comments:
Post a Comment