Ramadan tahun ini
dihebohkan dengan slogan, “Hormati Orang Yang Tidak Puasa”. Berbagai komentar cenderung
negatif tersebar diberbagai media massa. Berikut saya kutif contoh sebuah
tulisan bernada kecewa diambil dari internet, “Saat umat Islam melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan
pun, umat Islam diminta untuk toleran terhadap yang tidak berpuasa. Ini jelas
tidak adil dan tidak masuk akal. Kalau mereka konsisten dengan apa yang mereka
sebut sebagai toleransi, seharusnya ketika umat Islam berpuasa, mereka pun ikut
berpuasa, dengan alasan menghormati yang sedang berpuasa. Itu! Tapi
kenyataannya justru sebaliknya. Ada apa?” (http://www.visimuslim.net/2016/06/slogan-jahat-hormati-yang-tidak-berpuasa.html).
PEDOMAN BERPIKIR
Menanggapi slogan ini tergantung dari cara berpikir kita.
Saya ingin coba menjelaskan dari cara berpikir saya tentang makna dibalik
slogan tersebut. Pedoman yang saya gunakan dalam mempersepsi sebuah fenomena,
saya gunakan pedoman berpikir (berlogika) dari Al Qur’an.
“Dan kebanyakan mereka tidak
mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit
pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka kerjakan.” (Yunus, 10:36).
Dari Qur’an kita belajar bahwa tidak boleh sembarang mencela
sesuatu tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Sebaik-baiknya muslim, harus bisa
melihat kebaikan sekalipun dari apa yang dilihatnya buruk. Sebab sudah
ditentukan, pikiran buruk akan membawa keburukan, dan pikiran baik akan membawa
kebaikan. Pikiran sama dengan perbuatan, sebab setiap perbuatan diawali dengan
pikiran.
Jika kamu berbuat baik (berarti)
kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka
kejahatan itu bagi dirimu sendiri, (Al Israa, 17:7)
Muslim-muslim yang baik, selalu mempersepsi semua fenomena
dengan melahirkan solusi terbaik. Apapun kejadiannya, akhlaknya (reaksinya) selalu
baik, itulah ciri muslim sejati. Muslim yang etika berpikirnya belajar dari Tuhan
dari dalam Al-Qur’an.
MAKNA DIBALIK SLOGAN
Mari kita simak apa makna dibalik, “hormati orang yang tidak
puasa”. Slogan ini, tidak untuk merendahkan orang Islam di mata non muslim.
Bukan pula untuk memberi kebebasan kepada non muslim.
Slogan ini menggunakan logika terbalik, logika sadar diri,
yang mengandung makna ajakan kepada semua orang untuk menjadi orang-orang yang berakhlak
baik. Slogan ini tidak memiliki makna harfiah, tetapi mengandung makna
filosofis. Slogan-slogan seperti ini, mengandung ajakan kepada semua orang
untuk berpikir sebelum mengambil keputusan.
Bagi umat Islam, slogan ini mengandung ajakan untuk berpuasa
dengan lurus hanya karena menjalankan perintah Allah swt. Mengajak untuk melaksanakan
puasa tanpa lagi terpengaruh oleh kondisi, ada atau tidaknya orang yang tidak berpuasa
dilingkungan kita.
Hanya keimanan kepada Allah saja yang membuat kita berpuasa.
Tidak harus bergantung pada lingkungan dan tidak mengharuskan kepada lingkungan
sekitar kita untuk hormat atau tidak menghormati. Puasanya umat Islam tidak
membutuhkan penghormatan dari manusia.
Supaya ingat saya ulang lagi! Ada tiga komitmen tauhid yang
harus dipegang oleh umat Islam agar kita menjadi muslim sejati. Komitmen ini
sering kita baca berulang-ulang dalam shalat atau dzikir harian, sebagaimana
diajarkan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an.
- Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (Al Ikhlas, 112:2). Komitmen hanya kepada Allah yang Esa saja kita berharap, bergantung, dan memohon.
- Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, (Al Falaq, 113:1). Komitmen tidak akan terpengaruh oleh lingkungan atau kondisi apapun. Dalam kondisi apapun, puasa atau tidak puasa akan tetap berlindung dan memohon kepada Allah.
- Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. (An Naas, 114, 1). Komitmen tidak akan terpengaruh oleh kekuasaan, pemikiran, slogan-slogan buatan manusia. Kekuasan, pemikiran, slogan, semuanya akan dipersepsi berdasarkan petunjuk dari Allah saja.
Dengan tiga komitmen ini, Allah swt harus menjadi
satu-satunya tolak ukur kebaikan kita dalam bertindak. Lingkungan dan manusia
lain adalah objek yang harus kita beri perlakuan dengan sebaik-baiknya.
KAMPANYE ISLAM
Slogan ini sedang mengkampanyekan kepada dunia, tentang
ajaran Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Dalam kondisi haus dan
lapar, orang Islam menghormati orang-orang yang tidak berpuasa, karena puasanya
umat Islam bukan sekedar menahan haus dan lapar tapi karena perintah dari Allah
swt.
Slogan ini ingin mengajak kepada semua umat Islam untuk smemberi
contoh teladan kepada dunia bahwa umat Islam hadir di muka bumi ini, tidak
untuk menyulitkan manusia-manusia lain. Umat Islam hadir dengan kearifan,
keteguhan jiwa, keagungan prilaku, sebagai umat terbaik contoh teladan bagi seluruh
umat manusia yang ada di muka bumi ini
Dengan slogan ini berharap, akan muncul kesadaran dari non
muslim, perasaan dihargai dan berbalik dengan menghargai atas kesadaran diri
sendiri. Dengan demikian akan tercipta saling harga menghargai tanpa harus ada
unsur paksaan dari umat satu kepada umat yang lainnya.
Menghormati dan dihormati sama-sama memiliki makna
terhormat. Namun jikalau boleh memilih, saya sebagai muslim akan memilih menjadi
orang yang selalu menghormati, karena rumusnya sudah jelas, kehormatan itu akan
datang jika kita mau menghormati orang lain, bukan dengan memaksa orang lain
untuk menghormati kita. Inilah cara untuk menjadi pribadi agung sebagaimana diajarkan
Tuhan dalam Al-Qur’an dan dicontohkan oleh Rasulullah saw. Wallahu ‘alam.
terimakasih pak, InsyaAllah tetap berpresepsi baik dari yang kita lihat buruk.
ReplyDeletealhamdulillah, semua jadi orang baik dimulai dari selalu berpikir baik
ReplyDeleteSemua yg bapak tulis sudah Sy alami sehingga Sy yakin semakin saya dijelek2n orang semakin Alloh mengakat derajat saya. Menjadi semangat meningkatkan ketakwaan saya.
ReplyDeleteterimakasih bu yuki komentarnya. memang begitu bu Yuki cara Allah meninggikan derajat seseorang. semoga menjadi orang yang lebihsabar dan tawakal
ReplyDelete